BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Whitten et al 2004, p12, “Information system is an arrangement of people, data, processes, and information technology that interact
to collect, process, store, and provide as output the information needed to support an organization”. Dengan demikian, sistem informasi adalah suatu
pengaturan dari orang-orang, data, proses, dan teknologi informasi yang saling berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan
informasi yang dibutuhkan untuk mendukung organisasi. Menurut Laudon dan Loudon 2004, p8, “Information system can be
defined technically as a set of interrelated components that collect or retrive, process, store and distribute information to support decision making,
coordination, and control in a organization”. Dengan demikian, sistem informasi adalah komponen-komponen yang saling berhubungan dan
bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan,
koordinasi, kontrol, analisis dan visualisasi dalam suatu organisasi. Menurut Hall 2001, p7, Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian
prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, Sistem Informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berinteraksi di mana data
8
dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai untuk mendukung pengambilan keputusan dan mencapai sasaran.
2.2 Sistem Informasi Akuntansi
2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Wilkinson et al 2000, p7, “Accounting information system is a unified structure within an entity, such as a business firm, that employs physical
resources and other components to transform economic data into accounting information”. Dengan demikian, Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah
struktur kesatuan di dalam suatu entitas, seperti perusahaan bisnis, yang mempekerjakan sumber daya fisik dan komponen-komponen lainnya untuk
mengubah data ekonomi ke dalam informasi akuntansi. Menurut Gelinas et al. 2005, p15, Sistem Informasi Akuntansi adalah
sebuah spesifikasi subsistem dari sistem informasi, tujuannya untuk mengumpulkan, memproses, dan melaporkan informasi yang berkaitan terhadap
aspek keuangan dari kegiatan bisnis, di mana terintegrasi dengan sistem informasi dan tidak dapat membedakan sebagai pemisah subsistem.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah struktur kesatuan di dalam satu organisasi atau entitas
yang memperkerjakan sumber daya manusia ataupun modal, yang mengubah data akuntansi menjadi informasi akuntansi.
2.2.2 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Wilkinson et al. 2000, p8-10, tujuan dan kegunaan sistem informasi akuntansi adalah :
1. Mendukung operasional sehari-hari.
2. Mendukung pengambilan keputusan bagi pengambil keputusan internal.
3. Untuk memenuhi kewajiban atau tanggung jawab yang sesuai dengan
jabatannya. Menurut Jones dan Rama 2006, p6-7, tujuan dan kegunaan Sistem
Informasi Akuntansi ada lima, yaitu : 1.
Menghasilkan laporan eksternal Sistem informasi akuntansi mampu menghasilkan laporan-laporan khusus
untuk memuaskan kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pihak eksternal perusahaan. Laporan-laporan tersebut mencakup financial statement, tax
returns, dan laporan lainnya yang dibutuhkan oleh perwakilan pihak-pihak yang terkait.
2. Mendukung aktifitas yang rutin
Mampu mendukung manajer dalam menangani aktivitas-aktivitas operasi yang bersifat rutin selama siklus operasi perusahaan.
3. Mendukung keputusan
Informasi juga dibutuhkan untuk pengambilan keputusan yang bersifat non- rutin yang terdapat pada organisasi atau perusahaan.
4. Perencanaan dan pengawasan
Sebuah sistem informasi sangat dibutuhkan untuk kegiatan perencanaan dan pengawasan. Informasi mengenai anggaran dan biaya-biaya standar disimpan
dalam sistem informasi dan laporan digunakan untuk membandingkan antara anggaran yang ditetapkan dengan jumlah yang sebenarnya.
5. Pengimplementasian pengendalian internal
Pengendalian internal meliputi kebijakan, prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi asset perusahaan dari kehilangan atau
penggelapan dan untuk menjaga keakuratan data keuangan. Hal tersebut dapat berhasil yaitu dengan membangun suatu sistem informasi akuntansi
yang terkomputerisasi.
2.2.3 Komponen-Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart 2006, p6-7, terdapat 6 komponen dari sistem informasi akuntansi, yaitu :
1. Orang yang mengoperasikan sistem dan melakukan berbagai macam fungsi.
2. Prosedur dan instruksi, baik manual maupun otomatis. Dilibatkan dalam
pengumpulan, pemrosesan, dan penyimpanan data mengenai aktivitas organisasi.
3. Data tentang organisasi dan proses bisnisnya.
4. Software yang digunakan untuk memproses data organisasi.
5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan di
sekelilingnya, dan peralatan komunikasi jaringan yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan mengirimkan data dan
informasi. 6.
Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang mengamankan data dalam Sistem Informasi Akuntansi.
2.2.4 Siklus Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Wilkinson et al. 2000, p45-47, siklus Sistem Informasi Akuntansi yang merupakan siklus transaksi akuntansi transaction cycles terdiri
dari : 1.
General ladger and financial Reporting Cycle Merupakan pusat dari siklus lainnya. Siklus ini unik di mana pemrosesan
transaksi individual bukanlah merupakan fungsi keseluruhannya maupun fungsinya yang penting. Selain itu, juga lebih banyak bekerja sama dengan
pemrosesan yang berhubungan dengan akuntansi daripada kejadian bisnis. Arus masuk utamanya timbul dari output siklus transaksi lainnya. Sebagai
tambahan, siklus ini meliputi transaksi non-rutin dan penyesuaian yang timbul selama atau pada akhir tiap periode akuntansi.
2. Revenue cycle
Siklus ini meliputi tiga kejadian bisnis atau transaksi kunci : permintaan atas proyek, eksekusi proyek dan pengiriman penjualan, serta peneriamaan kas.
3. Expenditure Cycle
Siklus ini meliputi dua kejadian bisnis atau transaksi kunci : pembelian dan pengeluaran kas.
4. Resources-management cycle
Siklus ini terdiri dari semua aktivitas yang berhubungan dengan sumber daya fisik perusahaan. Jadi melibatkan kejadian bisnis sebagai berikut :
a Memperoleh modal dari berbagai sumber termasuk pemilik,
menginvestasikan modal dan membayar modal ke penerimanya. b
Memperoleh, memelihara, dan menyingkirkan fasilitas asset tetap
c Memperoleh, menyimpan, dan menjual persediaan barang dagangan.
d Memperoleh, memelihara, dan membayar personil.
5. Other Transaction Cycles
Siklus ini merupakan siklus-siklus lain selain yang telah dijelaskan di atas yang tergantung dari jenis perusahaan. Misalnya pada perusahaan manufaktur
menambahkan siklus produksi atau konversi production conversion cycle.
2.3 Sistem Pengeluaran kas
Menurut Hall 2001, p274 sistem pengeluaran kas akan memproses pembayaran kewajiban yang dihasilkan oleh sistem pembelian. Tujuam utama
dari sistem ini adalah untuk memastikan bahwa kreditor yang sah menerima jumlah terutang yang benar ketika kewajiban jatuh tempo. Jika sistem tersebut
melakukan pembayaran lebih awal, perusahaan melewati penghasilan bunga yang dapat dihasilkan dari dana tersebut. namun demikian, jika kewajiban
dibayar telat, perusahaan akan kehilangan diskon pembelian atau dapat mengacaukan kredibilitasnya sendiri. Diagram arus data yang menggambarkan
arus informasi dan sumber daya dasar dari sistem pengeluaran kas memiliki tiga proses yaitu :
1. Proses utang dagang mempelajari file utang dagang untuk jatuh tempo setiap
item dan mengotorisasi proses pembayaran kas untuk melakukan pembayaran.
2. Proses pembayaran kas menyiapkan dan mendistribusikan cek ke pemasok.
Salinan cek-cek tersebut dikembalikan ke utang dagang sebagai bukti bahwa
kewajibannya dibayar, dan akun utang dagangnya diperbaharui untuk memindahkan kewajban tersebut.
3. Pada periode akhir, baik proses pengeluaran kas maupun proses utang dagang
mengirimkan rangkuman informasi ke buku besar. Informasi ini direkonsiliasi dan diposkan ke akun kontrol kas dan utang dagang.
2.4 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit