COSO Internal Framework. Sistem Pengendalian Internal

c. Security of resources: perlindungan proses organisasi dari kerugian, kebangkrutan, penyikapan, peniruan, dan penyalahgunaan lainnya. 2. Control goals of information processes a. Input validity: tujuan pengendalian yang menjamin bahwa masukan data yang disetujui secara tepat dan menunjukkan objek dan keadaaan ekonomi saat ini. b. Input completeness: pengendalian yang menjamin bahwa semua kejadian atau objek valid yang dimasukkan ke dalam sistem. c. Input accuracy: tujuan pengendalian yang menjamin bahwa kejadian secara benar dimasukkan ke dalam sistem. d. Update completeness: tujuan pengendalian yang menjamin bahwa semua kejadian yang dimasukkan dalam komputer dan direfleksikan masing- masing dalam master data. e. Update accuracy: tujuan pengendalian yang menjamin bahwa data yang dimasukkan dalam komputer, direfleksikan secara benar ke masing- masing master data.

2.6.4 COSO Internal Framework.

Committee of Sponsoring Organizations COSO adalah kelompok ikatan profesi yang terdiri dari American Accounting Association, AICPA, Institute of Internal Auditors, Institute of Management Accountings, dan Financial Executives Institute. Ditahun 1992, COSO menerbitkan hasil studi untuk mengembangkan sebuah definisi dari internal controls dan menyediakan panduan untuk mengevaluasi sistem pengendalian internal. Laporannya telah diterima secara luas sebagai torisasi atas pengendalian internal. COSO mendefinisikan pengendalian internal sebagai proses yang diimplementasikan oleh dewan direksi, manajemen, dan mereka yang bertanggung jawab menyediakan kepastian yang masuk akal yang mengontrol tujuan-tujuan untuk mengikuti : 1 Efektivitas dan efisiensi operasi. 2 Keandalan dari pelaporan keuangan. 3 Kepatuhan terhadap hukum dan regulasi yang ada. Menurut Gelinas et al. 2005, p235 definisi Pengendalian Internal dari COSO Report, “ Internal Control is a process – effected by an entity’s board of directors, management and other personeel – designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives in the following categories : effectiveness and eficiency of operation, realiability of financial reporting, compliance with applicable laws and regulation” . Pengendalian internal menyediakan kepastian yang masuk akal dari pada absolut, karena kemungkinan kesalahan manusia, kolusi, dan kesalahan pengelolaan manajemen membuat proses ini sebagai yang tidak sempurna. Model internal control COSO memiliki 5 komponen yaitu : 1. Control Environment Pusat dari segala bisnis terletak pada orang-orangnya, atribut, individualnya, termasuk integritas, nilai-nilai etis, dan kompetensi dan lingkungan dimana mereka beroperasi. 2. Control Activities Peraturan pengendalian dan proses harus diterapkan dan dieksekusi untuk membantu memastikan bahwa tindakan yang diidentifikasi manajemen adalah perlu untuk mengarahkan resiko menuju pencapaian dari tujuan organisasi. 3. Risk Assessment Organisasi harus waspada dan berkutat dengan resiko yang akan dihadapinya. Dia harus menetapkan tujuan, mengintegrasikannya dengan penjualan, produksi, pemasaran, keuangan, dan aktivitas lain sehingga organisasi beroperasi dengan benar. Juga harus diterapkan mekanisme untuk mengidentifikasi, menganalisa, dan mengelola resiko yang berhubungan. 4. Information and Communication Yang mengelilingi aktivitas kontrol adalah sistem informasi dan komunikasi. Mereka memungkinkan orang-orang di dalam organisasi menangkap dan menukarkan informasi yang diperlukan untuk mengadakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya. 5. Monitoring Keseluruhan proses harus dimonitor dan modifikasi dibuat bila diperlukan. Dalam hal ini sistem dapat beraksi secara dinamis, berubah sesuai kondisi.

2.7 Sistem Basis Data