kewajibannya dibayar, dan akun utang dagangnya diperbaharui untuk memindahkan kewajban tersebut.
3. Pada periode akhir, baik proses pengeluaran kas maupun proses utang dagang
mengirimkan rangkuman informasi ke buku besar. Informasi ini direkonsiliasi dan diposkan ke akun kontrol kas dan utang dagang.
2.4 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit
2.4.1 Pengertian Penjualan
Berdasarkan pendapat Warren et al. yang diterjemahkan Farahmita A., Amanugrahani dan Hendrawan T. 2005, p290, “Penjualan adalah jumlah yang
dibebankan ke pelanggan untuk barang yang dijual, baik secara tunai maupun kredit”.
Ikatan Akuntansi Indonesia 2004 mendefinisikan, “Penjualan barang meliputi barang yang diproduksi perusahaan untuk dijual dan barang yang dibeli
untuk dijual kembali seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau tanah properti lain yang dibeli untuk dijual kembali. Dan penjualan jasa biasanya
menyangkut tugas yang secara kontraktual telah disepakati oleh perusahaan jasa tersebut dapat diserahkan selama satu periode atau secara lebih dari satu
periode.” PSAK No.23.1. Dari pengertian diatas, dapat ditarik simpulan bahwa penjualan
merupakan transaksi yang melibatkan penjualan dan pembelian dimana terjadi proses perpindahan produk atau pelayanan jasa yang dapat dilakukan secara
tunai yang dilunasi oleh pembeli pada saat penjualan terjadi maupun secara kredit yang dapat menimbulkan piutang.
2.4.2 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit
Mengacu pada pendapat Wilkinson et al. 2000, p416-417, tujuan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit meliputi:
1. Mencatatat order penjualan secara akurat dan cepat.
2. Mengidentifikasi pelanggan yang layak mendapatkan kredit.
3. mengirimkan produk atau melakukan pelayanan pada waktu yang tepat.
4. Menagih piutang kepada pelanggan pada waktunya.
5. Mencatat dan mengklasifikasikan penerimaan kas secara cepat dan akurat.
6. Memposting penjualan dan penerimaan kas ke akun-akun yang berhubungan
di dalam buku besar piutang. 7.
Mengamankan produk sampai pengiriman. 8.
Mengamankan kas sampai dideposit.
2.4.3 Dokumen Yang Digunakan Dalam Penjualan Kredit
Berdasarkan pada pendapat Wilkinson et al. 2000, p419, dokumen yang terdapat pada penjualan kredit, yaitu:
1. Customer order: surat yang berisikan order dari pelanggan yang dikirim
kepada perusahaan. 2.
Sales order: surat yang dibuat perusahaan berdasarkan customer order. 3.
Order acknowledgment: surat pemberitahuan kepada pelanggan bahwa order telah diterima.
4. Picking list: daftar yang diterima kepada bagian gudang untuk
mempersiapkan barang yang dipesan. 5.
Packing slip: daftar yang berisi barang ketika dikemas untuk dikirimkan.
6. Billing of lading: dokumen pengapalan.
7. Shipping notice: dokumen yang digunakan sebagai bukti bahwa barang telah
dikapalkan. 8.
Sales invoice: dokumen yang dikirimkan kepada pelanggan yang berisikan jumlah penjualan.
9. Remittance advice: dokumen yang berisikan jumlah kas yang diterima dari
pelanggan. 10.
Deposito slip: dokumen yang menyertai ketika kas dideposito ke bank. 11.
Back order: dokumen yang disiapkan ketika jumlah persediaan tidak sesuai dengan sales order.
12. Credit memo: dokumen untuk retur penjualan yang terjadi.
13. Credit application: form yang digunakan untuk memasukkan data konsumen
yang menerima kredit. 14.
Salesperson call report: form yang digunakan untuk menjelaskan salesperson mana yang melakukan panggilan kepada pelanggan.
15. Delinquent notice: dokumen yang disiapkan oleh manajer kredit ketika
sebuah akun dipertimbangkan tidak tertagih. 16.
Cash register receips: form yang digunakan untuk menggambarkan kas yang diterima.
2.5 Sistem Informasi Akuntansi Piutang.