3. Less drudgery : mengurangi pemeliharaan data dengan tangan manusia
karena tugas mekanis yang dilakukan dengan mesin jauh lebih baik. 4.
Currency : database lebih akurat dan terkini up to date.
2.8 Freight Forwarding
2.8.1 Pengertian Freight Forwarding
Menurut Suyono 2005, p239, Freight Forwarding adalah badan usaha yang bertujuan memberikan jasa pelayanan atau pengurusan atas seluruh
kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman, pengangkutan dan penerimaan barang dengan menggunakan multimodal transport baik melalui
darat, laut danatau udara. Menurut Ronosentono 2006, p54, Freight Forwarding adalah Badan
Hukum yang melaksanakan perintah pengiriman barang muatan dari satu atau beberapa orang pemilik barang, yang dikumpulkan dari satu atau beberapa
tempat, sampai ketempat tujuam akhir melalui suatu sistem pengaturan lalulintas barang dan dokumen, dengan menggunakan satu atau beberapa jenis angkutan,
dengan tanpa atau harus memiliki sarana angkutan yang dimaksud.
2.8.2 Jenis-jenis Freight Forwarding
Menurut Ronosentono 2006, p62, Freight Forwarding dalam kegiatan operasionalnya sehari-hari dapat dibagi dalam 2 jenis golongan yaitu:
1. Atas dasar operasional
Pengiriman barang oleh forwarder hanya dapat dilaksanakan dengan menggunakan sarana angkutan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
mereka, yaitu dengan melihat bentuk, kemasan, berat, dan isi barang yang bersangkutan. Tetapi secara operasional, mereka hanya akan melayani pada
areal pengiriman barang terbatas kemampuan atau keinginannya masing- masing. Umpannya saja di Indonesia, forwarder itu dibagi itu dibagi dalam
tiga kategori, yaitu: a.
Forwarder Internasional Kelas A b.
Forwarder DomestikRegional Kelas B c.
Forwarder Lokal Kelas C 2.
Atas dasar sarana angkutan Jenis Forwarder lainnya yang berdasarkan sarana angkutan yang dilayani
oleh yang bersangkutan, dalam hal ini apakah menggunakan sarana angkutan laut, udara, atau kereta api saja, maka untuk forwarder yang terasuk pada
golongan atau jenis ini, dapat dibagi sebagai berikut yaitu: a.
Sea Freight Forwarder b.
Air Freight Forwarder c.
Rail and Inland Freight Forwarder d.
Combined Transport Operator Untuk dapat mendirikan perusahaan Freight Forwarding diperlukan
Surat Keputusan yang diterbitkan oleh Departemen Perhubungan Republik Indonesia, melalui Surat Keputusan Menteri Perhubungan, No.KM-10 tahun
1988 yang menetapkan beberapa persyaratan yaitu: 1.
Perusahaan Freight Forwarding atau Perusahaan Transportasi harus memiliki Surat Ijin Usaha Jasa Pengurusan Transportasi SIUJPT, yang diterbitkan
oleh Departemen Perhubungan Republik Indonesia.
2. Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Freight Forwarding harus
berbentuk Perseroan Terbatas PT, dengan modal yang disetor kepada Bank, minimal Rp. 200.000.000,- dua ratus juta rupiah.
3. Memiliki tenaga ahli dibidang “Freight Forwarding” yang memiliki ijazah
Freight Forwarder jasa pengurusan transportasi minimal setingkat Sarjana muda atau sederajat serta telah berpengalaman dalam bidangnya.
4. Memilki ruang kantor yang cukup untuk melaksanakan pekerjaannya dengan
dilengkapi dengan sarana atau perangkat komunikasi yang memadai maupun sarana dan prasarana lainnya.
5. Memiliki mitra usaha Agent diluar negeri maupun didalam negeri, yang
akan dapat bertindak untuk dan atas nama Perusahaan Forwading bersangkutan, dalam rangka penyerahan barang kepada yang berhak
menerimanya. 6.
Disamping tenaga ahli dibidang Freight Forwarding, perusahaan harus pula memiliki tenaga–tenaga staff yang berpengalaman dibidang pengurusan lalu-
lintas dokumen perdagangan atau surat-surat berharga lainnya, serta laulintas barang baik di dalam maupun di luar pelabuhan, serta aspek-aspek angkutan
niaga baik angkutan darat, laut dan udara. 7.
Lain-lain yang dapat menunjang kegiatan operasional maupun teknis administrasi usaha pengurusan transportasi.
2.8.3 Aktivitas-aktivitas Umum Freight Forwading