Pengertian Pengendalian Internal. Tujuan Sistem Pengendalian Internal. Pengendalian Internal Dalam Sistem Penjualan Kredit dan Piutang

2.6 Sistem Pengendalian Internal

2.6.1 Pengertian Pengendalian Internal.

Menurut Hall 2001, p150, “pengendalian internal merangkum pada kebijakan, praktek, dan prosedur yang digunakan untuk mencapai 4 tujuan utama, yaitu : 1. Untuk menjaga aktiva perusahaan. 2. Untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkannya catatan dan informasi akuntansi. 3. Untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan. 4. Untuk mengukur kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen”. Menurut Jones dan Rama 2006, p13, “Internal control is the rules, policies, procedures, and information system used to ensure that a company’s financial data are accurate and reliable and to protect a company’s asset from loss or theft”. Dengan demikian, pengendalian internal adalah aturan, kebijakan, prosedur dan sistem informasi yang digunakan untuk menjamin data keuangan perusahaan akurat dan dapat dipercaya dan dapat untuk melindungi asset perusahaan dari kehilangan atau pencurian.

2.6.2 Tujuan Sistem Pengendalian Internal.

Menurut Wilkinson et al. 2000, p235, Pengendalian internal dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu dari organisasi. Tujuan organisasi dibagi menjadi tiga kategori: 1. Efektifitas dan efisiensi operasi. 2. Reliabilitas atau kehandalan pelaporan keuangan. 3. Kesesuaian dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

2.6.3 Pengendalian Internal Dalam Sistem Penjualan Kredit dan Piutang

Menurut Wilkinson et al. 2000, p451-453, unsur Pengendalian Internal dalam sistem penjualan kredit meliputi: 1. Pengendalian Umum a. Pengendalian Organisasi Harus ada pemisahan tugas antara bagian operasional dengan bagian pencatatan. b. Pengendalian Dokumen Dokume harus lengkap dan up-to-date c. Pengendalian Asset Accountability Buku besar pembantu piutang harus dipertahankan dan direkonsiliasi secara berkala dengan rekening kontrol yang ada di buku besar. Demikian juga halnya dengan catatan persediaan. d. Pengendalian Praktik Manajemen Karyawan, termasuk programmer harus diberikan pelatihan. Audit harus dilakukan terhadap kebijakan penjualan dan penerimaan kas. Manajer haru melakukan review terhadap analisis periodik dan laporan-laporan mengenai kegiatan akuntansi dan transaksi yang disahkan melalui komputer. e. Pengendalian Data Center Operation Staf IT dan akuntansi harus diawasi, dan kinerja mereka di-review dengan bantuan laporan kontrol proses komputer dan pencatatan akses. f. Pengendalian Otorisasi Semua transaksi penjualan kredit harus diotorisasi oleh manajer kredit. g. Pengendalian Akses Menggunakan password untuk hak akses, melindungi gudang dan kas secara fisik. 2. Pengendalian Aplikasi a. Pengendalian Input 1. Dokumen yang disiapkan untuk penjualan, pengiriman, dan penerimaan kas diberi nomor berurut, dan setiap dokumen harus mendapat persetujuan dari pihak yang berotorisasi. 2. Validasikan data pada pemesanan penjualan dan bukti kas masuk saat data disiapkan dan dientry untuk di proses. 3. Memperbaiki error yang terdeteksi selama data entry dan sebelum data diposting ke dalam catatan pelanggan dan persediaan. 4. Masukkan total batch yang berhubungan dengan data penting pada sales invoice dan bukti kas masuk. Dalam kasus penerimaan kas, total dari bukti kas masuk harus dibandingkan dengan total dari slip deposito. b. Pengendalian Processing 1. Pindahkan barang pesanan dari gudang dan kirimkan barang hanya berbasiskan otorisasi tertulis seperti stock request copies. 2. Berikan faktur kepada pelanggan hanya pada saat terdapat notifikasi dari departemen pengiriman tentang jumlah kuantitas yang dikirim. 3. Terbitkan nota kredit untuk retur penjualan hanya setelah terbukti barang tersebut telah dikembalikan. 4. Verifikasi semua perhitungan pada faktur penjualan sebelum dikirim atau diposting ke dalam akun pelanggan. Bandingkan juga faktur penjualan dengan shipping notices. 5. Verifikasi semua jumlah total yang diposting ke dalam akun piutang dari transaksi batch, kemudian posting jumlah total pada akun buku besar. 6. Setorkan semua kas yang diterima dengan batas penundaan yang minimum untuk menghindari penggunaan kas secara tidak sah oleh karyawan. 7. Membetulkan kesalahan yang terjadi selama proses, biasanya berupa kesalahan posting ke dalam accounts dan pengentrian data yang benar. c. Pengendalian Output 1. Siapkan laporan bulanan yang harus dikirimkan kepada semua pelanggan kredit. 2. Semua kopian dari dokumen transaksi penjualan kredit sampai penerimaan kas diberi nomor urut dan setiap nomor urut diperiksa secara periodik untuk menghindari adanya gaps. 3. Siapkan daftar printed transaction, dan account summary secara periodik untuk dapat dilakukan audit. Menurut Bodnar dan Hopwood 2001, p205, terdapat unsur pengendalian internal lai yang harus ada, yaitu: 1. Preventative Controls, yaitu tindakan untuk mencegah kesalahan dan kecurangan sebelum terjadi. 2. Detective Controls, yaitu tindakan untuk meng-uncovered kesalahan dan kecurangan yang terjadi. 3. Corrective Controls, yaitu tindakan untuk memperbaiki kesalahan. Berdasarkan pada pendapat Gelinas et al. 2005, p301, terdapat dua unsur pengendalian internal: 1. Control goals of operation processes a. Effectiveness: ukuran kesuksesan dari satu atau lebih tujuan proses yang merefleksikan kriteria yang digunakan untuk menilai efektivitas berbagai proses bisnis. b. Effciency: ukuran produktivitas sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan. c. Security of resources: perlindungan proses organisasi dari kerugian, kebangkrutan, penyikapan, peniruan, dan penyalahgunaan lainnya. 2. Control goals of information processes a. Input validity: tujuan pengendalian yang menjamin bahwa masukan data yang disetujui secara tepat dan menunjukkan objek dan keadaaan ekonomi saat ini. b. Input completeness: pengendalian yang menjamin bahwa semua kejadian atau objek valid yang dimasukkan ke dalam sistem. c. Input accuracy: tujuan pengendalian yang menjamin bahwa kejadian secara benar dimasukkan ke dalam sistem. d. Update completeness: tujuan pengendalian yang menjamin bahwa semua kejadian yang dimasukkan dalam komputer dan direfleksikan masing- masing dalam master data. e. Update accuracy: tujuan pengendalian yang menjamin bahwa data yang dimasukkan dalam komputer, direfleksikan secara benar ke masing- masing master data.

2.6.4 COSO Internal Framework.