Perhitungan sampel BH-3 50 meter ke depan alat

50

4.1.3 Perhitungan sampel BH-3 50 meter ke depan alat

Gambar 4.3 Grafik Analisa Ayakan 3 Gambar 4.3 adalah hasil analisa saringan untuk sampel BH-3. Data olahan laboratorium gambar tersebut dan foto sampel BH-3 dapat dilihat pada lampiran. Dengan membaca grafik analisa saringan pada gambar 4.3 maka didapat nilai: d 16 = 0.40 d 50 = 0.92 d 84 = 1.90 Untuk mendapatkan harga phi ϕ masing-masing d digunakan rumus Krumbein 1936, pada Persamaan 4.1. Dengan memasukkan d pada rumus tersebut maka diperoleh nilai φ tiap diameter yaitu: 93 . 90 . 1 log 12 . 92 . log 40 . 1 40 . log 2 84 2 50 2 16 − = − = = − = = − = φ φ φ 4.24 51 Berdasarkan skala Wenworth maka ϕ 16 = 1.40 terindikasi medium sand pasir sedang, ϕ 50 = 0.12 terindikasi coarse sand pasir kasar dan ϕ 84 = -0.93 terindikasi very coarse sand pasir sangat kasar. Lalu untuk mencari nilai diameter rata-rata digunakan 2 metode yaitu metode Otto-Inman dan metode Folk-Ward Metode Otto-Inman menggunakan rumus untuk menghitung diameter rata- rata mean diameter sebagai berikut: 2 40 . 1 93 . 2 16 84 + − = + = φ φ φ d M 4.25 = 0.23 mm Dengan kata lain diameter rata-rata adalah d mean = 2 - ϕ = 2 -0.23 = 0.85 mm 4.26 yang masuk kedalam kelompok pasir kasar coarse sand. Metode Folk-Ward menggunakan rumus untuk menghitung diameter rata- rata mean diameter sebagai berikut: 3 40 . 1 12 . 93 . 3 16 50 84 + + − = + + = φ φ φ φ d M 4.27 = 0.20 mm Dengan kata lain diameter rata-rata adalah d mean = 2 - ϕ = 2 -0.20 = 0.87 mm 4.28 yang masuk kedalam kelompok pasir kasar coarse sand. Terlihat bahwa perbedaan antara kedua metode relatif kecil yang menunjukkan bahwa distribusi sebaran sampelnya mendekati distribusi log-normal. 52 Untuk menghitung angka deviasi standar digunakan rumus sebagai berikut: 2 40 . 1 93 . 2 16 84 − − = − = φ φ σ φ 4.29 = -1.16 atau 16 . 1 2 = d σ 4.30 = 2.20 Nilai σ ϕ ≤ 0.5 menunjukkan bahwa sampel sedimen dapat dianggap sampel yang tersaring baik well sorted atau tergradasi buruk poorly graded. Yang 2003 memberikan formula untuk deviasi standar geometrik σ g , yaitu: 2 1 2 1 9 . 15 1 . 84 40 . 90 . 1       =       = d d g σ 4.31 = 2.20 mm Nilai σ g di atas sama dengan nilai σ d pada Persamaan 4.20. Lalu untuk menghitung nilai asimetris butiran skewness digunakan rumus berikut: 16 . 1 12 . 23 . 50 − − = − = φ φ φ σ φ α d M 4.32 = -0.10 53 Nilai skewness yang negatif menunjukkan bahwa distribusi lebih cenderung ke arah ukuran ϕ phi yang kecil atau dengan kata lain diameter butiran yang kecil. Hal ini dapat diartikan bahwa sampel berada dalam kondisi tererosi. Yang 2003 memberikan formula untuk koefisien gradasi G, yaitu:       + =       + = 40 . 92 . 92 . 90 . 1 2 1 2 1 9 . 15 50 50 1 . 84 d d d d G 4.33 = 2.19 Nilai G tidak berbeda jauh dengan nilai σ g Persamaan 4.31 namun dengan catatan bahwa G tidak memiliki satuan unit.

4.1.4 Perhitungan sampel BH-4 100 meter ke depan alat