Data Analisa Saringan Sieve Analysis Test Data Hydrometer Test

35 diolah di Laboratorium Mekanika Tanah, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara. • Data Sekunder, yaitu data yang diambil dari sumber lain berupa literature, paper, jurnal atau makalah.

3.2.3 Analisa Data

Pada tahap ini dilakukan pengolahan data- data yang telah diperoleh dari data primer. Tahap analisis data ini meliputi:

1. Data Analisa Saringan Sieve Analysis Test

Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan distribusi ukuran butiran tanah hingga ukuran pasir kasar saringan No. 10. Penentuan analisa dari butiran tanah yang lebih kecil dari No. 10 diuraikan dalam Analisa Hydrometer. Metode pelaksanaan dalam analisa saringan sieve analysis antara lain sebagai berikut: 1. Sedimen dibiarkan mengering di udara hingga mencapai keadaan rapuh. Setiap gumpalan dipecahkan sampai merata. 2. Pemecahan sampel tanah dapat dilakukan dengan menggunakan palu karet. 3. Sampel diaduk hingga merata lalu dibagi agar dapat dikeringkan di daam oven. Setelah kering, sampel ditimbang. 4. Tanah sampel dipanaskan dalam oven dengan suhu 100 ± 5° C selama 24 jam. 5. Apabila kondisi tanah bergumpal-gumpal maka tanah tersebut ditumbuk terlebih dahulu dengan menggunakan palu karet sehingga menjadi butiran-butiran yang lepas dengan tidak mengakibatkan hancurnya butiran tanah tersebut. 36 6. Tanah diaduk merata kemudian dibagi dengan alat pemisah sampel. Sampel tanah ditimbang. Susun saringan dari yang terbesar hingga pan, yaitu No. 10; No. 20; No. 40; No. 80; No. 100; no. 200 dan pan. Masukkan sampel tanah kedalam susunan saringan lalu disaring. Sampel tanah yang berada pada masing-masing saringan lalu ditimbang. Tanah yang lewat saringan No. 10 adalah sampel tanah untuk percobaan Hydrometer kecuali pan.

2. Data Hydrometer Test

Percobaan ini dilakukan apabila tanah yang lolos saringan No. 200 minimal 10 dari jumlah seluruh sampel tanah. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan pembagian ukuran butiran gradasi dari tanah yang lewat saringan No. 10 atau untuk memperkirakan fraksi lempung sebanyak persentase yang lebih kecil dari 0,002 mm. Dari hasil pengujian laboratorium didapat untuk ukuran butiran lempung adalah 0.002 mm dan untuk lanau berukuran 0.075 mm. 37 Untuk dapat memahami lebih lanjut, dapat diperhatikan melalui Gambar 3.2. Gambar 3.2 Diagram Alir Tugas Akhir MULAI Survei Penentuan Lokasi Pengumpulan dan Analisa Data: - Pengambilan data profil pantai - Pengambilan sampel air dan sedimen - Pengujian sampel di laboratorium Hasil Analisa Data: - Sieve Analysis Test - Hydrometer Test Studi Variasi Sedimen Kesimpulan dan Saran SELESAI 38

3.3 Pengolahan Data

Survey lapangan dilakukan terkait dengan data-data yang diperlukan untuk pemodelan profil pantai. Pengambilan data dilakukan dengan survey lapangan. Data yang diambil berupa data sedimen dan data gelombang. 3.3.1 Pengukuran Gelombang di Lapangan Berdasarkan hasil pengukuran di lokasi Pantai Cermin pada tanggal 6 September 2014, diperoleh hasil pengukuran parameter gelombang dengan mengambil 10 sepuluh kali sampel pengukuran, yaitu sebagai berikut:

A. Tinggi Gelombang

Dari 10 sepuluh kali sampel pengukuran tinggi gelombang yang dapat dilihat pada tabel diperoleh tinggi gelombang maksimum sebesar 0,55 meter, tinggi gelombang minimum sebesar 0.25 meter, dan tingi gelombang rata-rata sebesar 0.415 meter. Tabel 3.1 Tinggi Gelombang No. Puncak meter Lembah meter Tinggi Gelombang meter 1 1.50 1.20 0.30 2 1.60 1.15 0.45 3 1.60 1.30 0.30 4 1.70 1.15 0.55 5 1.70 1.15 0.55 6 1.60 1.20 0.40 7 1.50 1.20 0.30 8 1.70 1.20 0.50 9 1.75 1.20 0.55 10 1.55 1.30 0.25 Tinggi Gelombang Rata-rata 0.415

B. Periode Gelombang

Untuk menghitung waktu ke 10 puncak dimulai pada puncak ke 1 pertama dan berakhir pada puncak ke 11. Dari 10 sepuluh kali sampel 39 pengukuran periode gelombang yang dapat dilihat pada table, diperoleh periode gelombang maksimum sebesar 2.8 detik, periode gelombang minimum sebesar 2.0 detik, dan periode gelombang rata-rata sebesar 2.5 detik. Tabel 3.2 Periode Gelombang No. Waktu t Periode T 1 27” 2.7” 2 27.94” 2.8” 3 28.26” 2.8” 4 24.21” 2.4” 5 20.09” 2.0” 6 27.31” 2.7” 7 26.46” 2.6” 8 22.32” 2.2” 9 25.29” 2.5” 10 26.05” 2.6” Periode Gelombang Rata-rata 2.5” Gambar 3.3 Hubungan α dan β dengan HgT 2 40 Gambar 3.4 Hubungan antara H b H’ dan H’ gT 2

3.3.2 Data Sedimen