57
4.1.5 Perhitungan sampel BH-5 30 meter dari depan alat
Gambar 4.5 Grafik Analisa Ayakan 5
Gambar 4.5 adalah hasil analisa saringan untuk sampel BH-5. Data olahan laboratorium gambar tersebut dan foto sampel BH-5 dapat dilihat pada lampiran.
Dengan membaca grafik analisa saringan pada sampel 5 maka didapat nilai:
d
16
= 0.4 d
50
= 1.00 d
84
= 1.90 Untuk mendapatkan harga phi
ϕ masing-masing d digunakan rumus Krumbein 1936, pada Persamaan 4.1. Dengan memasukkan d pada rumus
tersebut maka diperoleh nilai φ tiap diameter yaitu:
93 .
90 .
1 log
00 .
1 log
22 .
1 40
. log
2 84
2 50
2 16
− =
− =
= −
= =
− =
φ φ
φ
4.44
58 Berdasarkan skala Wenworth maka
ϕ
16
= 1.22 terindikasi medium sand pasir sedang,
ϕ
50
= 0 terindikasi coarse sand pasir kasar dan ϕ
84
= -0.93 terindikasi very coarse sand pasir sangat kasar.
Lalu untuk mencari nilai diameter rata-rata digunakan 2 metode yaitu metode Otto-Inman dan metode Folk-Ward
Metode Otto-Inman menggunakan rumus untuk menghitung diameter rata- rata mean diameter sebagai berikut:
2 22
. 1
93 .
2
16 84
+ −
= +
=
φ φ
φ d
M 4.45
= 0.15 mm Dengan kata lain diameter rata-rata adalah
d
mean
= 2
- ϕ
= 2
-0.15
= 0.90 mm 4.46
yang masuk kedalam kelompok pasir kasar coarse sand. Metode Folk-Ward menggunakan rumus untuk menghitung diameter rata-
rata mean diameter sebagai berikut:
3 22
. 1
93 .
3
16 50
84
+ +
− =
+ +
=
φ φ
φ
φ d
M 4.47
= 0.10 Dengan kata lain diameter rata-rata adalah
d
mean
= 2
- ϕ
= 2
-0.10
= 0.93 mm 4.48
yang masuk kedalam kelompok pasir kasar coarse sand. Terlihat bahwa perbedaan antara kedua metode relatif kecil yang menunjukkan bahwa distribusi
sebaran sampelnya mendekati distribusi log-normal.
59 Untuk menghitung angka standar deviasi digunakan rumus sebagai
berikut:
2 22
. 1
93 .
2
16 84
− −
= −
= φ
φ σ
φ
4.49 = -1.07
atau
07 .
1
2 =
d
σ 4.50
= 2.10 Nilai
σ
ϕ
≤ 0.5 menunjukkan bahwa sampel sedimen dapat dianggap sampel yang tersaring baik well sorted atau tergradasi buruk poorly graded.
Yang 2003 memberikan formula untuk deviasi standar geometrik σ
g
, yaitu:
2 1
2 1
9 .
15 1
. 84
40 .
90 .
1
=
= d
d
g
σ 4.51
= 2.18 mm Nilai
σ
g
di atas sama dengan nilai σ
d
pada Persamaan 4.50. Lalu untuk menghitung nilai asimetris butiran skewness digunakan
rumus berikut:
07 .
1 15
.
50
− −
= −
=
φ φ
φ
σ φ
α
d
M
4.52
= -0.14
Nilai skewness yang negatif menunjukkan bahwa distribusi lebih cenderung ke arah ukuran
ϕ phi yang kecil atau dengan kata lain diameter butiran yang kecil. Hal ini dapat diartikan bahwa sampel berada dalam kondisi tererosi.
60 Yang 2003 memberikan formula untuk koefisien gradasi G, yaitu:
+ =
+ =
40 .
00 .
1 00
. 1
90 .
1 2
1 2
1
9 .
15 50
50 1
. 84
d d
d d
G 4.53
= 2.20 Nilai G tidak berbeda jauh dengan nilai
σ
g
Persamaan 4.51 namun dengan catatan bahwa G tidak memiliki satuan unit.
4.1.6 Perhitungan sampel BH-6 12,7 meter dari depan alat