Perhitungan sampel BH-1 di Alat

42

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

4.1 Analisa Data Saringan

Ada 2 macam jenis sampel yang didapat di lapangan untuk analisis saringan sieve analysis di laboratorium, yaitu: 1. Sedimen yang didominasi oleh sedimen pasir. Sedimen ini diambil dari daratan pantai di atas garis pantai 2. Sedimen yang terdiri dari campuran sedimen pasir dan lumpur yang diambil di perairan pantai tepatnya di zona pasang surut.

4.1.1 Perhitungan sampel BH-1 di Alat

Gambar 4.1 Grafik Analisa Ayakan 1 Gambar 4.1 adalah hasil analisa saringan untuk sampel BH-1. Data olahan laboratorium gambar tersebut dan foto sampel BH-1 dapat dilihat pada lampiran. Dengan membaca grafik analisa saringan pada gambar 4.1 maka didapat nilai: 43 d 16 = 0.30 mm d 50 = 0.56 mm d 84 = 1.45 mm Ketiga nilai diameter di atas menunjukkan bahwa sedimen berada pada kelompok butiran pasir sedang medium sand hingga pasir kasar coarse sand. Lalu untuk mendapatkan harga phi ϕ masing-masing digunakan rumus Krumbein 1936, yaitu: d 2 log − = φ 4.1 Dengan memasukkan d pada rumus tersebut maka diperoleh nilai φ tiap diameter yaitu: 54 . 45 . 1 log 84 . 56 . log 74 . 1 30 . log 2 84 2 50 2 16 − = − = = − = = − = φ φ φ 4.2 Berdasarkan skala Wenworth maka ϕ 16 = 1.74 terindikasi medium sand pasir sedang, ϕ 50 = 0.84 terindikasi coarse sand pasir kasar dan ϕ 84 = -0.54 terindikasi very coarse sand pasir sangat kasar. Lalu untuk mencari nilai diameter rata-rata digunakan 2 metode yaitu metode Otto-Inman dan metode Folk-Ward. Untuk mendapatkan nilai diameter rata-rata, metode Otto-Inman membagi ukuran diameter pasir kasar dan pasir halus, sementara metode Folk-Ward membagi sampel pasir yang didominasi baik ukuran pasir kasar maupun halus. Metode Otto-Inman menggunakan rumus untuk menghitung diameter rata- rata mean diameter sebagai berikut: 2 74 . 1 54 . 2 16 84 + − = + = φ φ φ d M 4.3 44 = 0.60 mm Dengan kata lain diameter rata-rata adalah d mean = 2 - ϕ = 2 -0.60 = 0.66 mm 4.4 yang masuk kedalam kelompok pasir kasar coarse sand. Metode Folk-Ward menggunakan rumus untuk menghitung diameter rata- rata mean diameter sebagai berikut: 3 74 . 1 84 . 54 . 3 16 50 84 + + − = + + = φ φ φ φ d M 4.5 = 0.68 mm Dengan kata lain diameter rata-rata adalah d mean = 2 - ϕ = 2 -0.68 = 0.62 mm 4.6 yang masuk kedalam kelompok pasir kasar coarse sand. Terlihat bahwa perbedaan antara kedua metode relatif kecil yang menunjukkan bahwa distribusi sebaran sampelnya mendekati distribusi log-normal. Yang 2003 memberikan formula untuk ukuran rerata geometrik d g adalah 2 1 2 1 1 . 84 9 . 15 45 . 1 30 . × = = d d d g 4.7 = 0.66 mm Nilai d g di atas sama dengan nilai d mean pada Persamaan 4.4 Untuk menghitung angka deviasi standar σ ϕ digunakan rumus sebagai berikut: 2 74 . 1 54 . 2 16 84 − = − = φ φ σ φ 4.8 45 = -1.14 atau 14 . 1 2 = d σ 4.9 = 2.20 Nilai σ ϕ ≤ 0.5 menunjukkan bahwa sampel sedimen dapat dianggap sampel yang tersaring baik well sorted atau tergradasi buruk poorly graded. Yang 2003 memberikan formula untuk deviasi standar geometrik σ g , yaitu: 2 1 2 1 9 . 15 1 . 84 30 . 45 . 1       =       = d d g σ 4.10 = 2.20 mm Nilai σ g di atas sama dengan nilai σ d pada Persamaan 4.9. Lalu untuk menghitung nilai asimetris butiran skewness digunakan rumus berikut: 14 . 1 84 . 60 . 50 − − = − = φ φ φ σ φ α d M 4.11 = 0.21 Nilai skewness yang positif menunjukkan bahwa distribusi lebih cenderung ke arah ukuran ϕ phi yang besar atau dengan kata lain diameter butiran yang kecil. Hal ini dapat diartikan bahwa sampel berada dalam situasi deposisional. Yang 2003 memberikan formula untuk koefisien gradasi G, yaitu:       + =       + = 30 . 56 . 56 . 45 . 1 2 1 2 1 9 . 15 50 50 1 . 84 d d d d G 4.12 = 2.22 46 Nilai G tidak berbeda jauh dengan nilai σ g Persamaan 4.10 namun dengan catatan bahwa G tidak memiliki satuan unit.

4.1.2 Perhitungan sampel BH-2 31 meter ke belakang alat