18 pan dengan saringan kawat sebagai suatu standar diberikan di dasarnya
dan diklasifikasikan seperti yang dapat dilihat di tabel 2.3. Ayakan disusun dalam suatu tumpukan dimana untuk ayakan yang lebih besar pada bagian
atas dan ayakan yang lebih halus pada bagian bawahnya. Sampel diletakkan pada ayakan yang paling atas dan ayakan digetarkan sehingga
pasir jatuh sejauh mungkin menembus tumpukan ayakan. Ukuran fraksi yang berbeda terjebak dalam ayakan dengan ukuran yang bervariasi. Berat
pasir yang tertangkap dalam setiap ayakan ditimbang dan ditentukan persentasenya dari berat total sampel yang melewati ayakan.
2.3.2 Bentuk Partikel
Bentuk dari sedimen alam beraneka ragam dan tidak terbatas. Di samping ukuran butir, bentuk partikel juga penting, karena ukuan partikel
sedimen itu sendiri belum cukup untuk menjelaskan karak teristik butir- butir sedimen. Suatu partikel yang pipih mempunyai harga kecepatan
endap yang lebih kecil dan akan lebih sulit untuk terangkut dibandingkan dengan suat partikel yang bulat seprti muatan dasar.
Sifat-sifat yang paling penting dan berhubungan dengan angkutan sedimen adalah bentuk dan kebulatan butir berdasarkan pengamatan H.
Wadell. Bentuk butiran dinyatakan dalam kebulatannya yang didefenisikan sebagai perbandingan daerah permukaan partikel. Daerah
permukaan sulit ditentukan dan isi butiran relatif kecil, sehingga Wadell mengambil pendekatan untuk menyatakan kebulatan.
Kebulatan dinyatakan sebagai perbandingan diameter suatu lingkaran dengan daerah yang sama terhadap proyeksi butiran dalam
19 keadaan diam pada ruang terhadap bidang yang paling besar terhadap
diameter yang paling kecil atau dengan kata lain kebulatan digambarkan sebagai perbandingan radius rata-rata kelengkungan ujung setiap butir
terhadap radius lingkaran yang paling besar daerah proyeksi atau bagian butir melintang.
Bentuk partikel dinyatakan sebagai suat faktor bentuk SF yaitu: SF=cab
12
2.11 Dimana a merupakan sumbu terpanjang; b adalah sumbu
menengah dan c adalah sumbu terpendek. Untuk partikel berbentuk bola mempunyai faktor bentuk SF =1,
sedangkan untuk pasir alam SF = 0,7. Pengaruh bentuk terhadap karakteristik hidraulik dari partikel atau butiran yaitu kecepatan jatuh
ataupun hambatan tergantung dari angka Reynold.
2.3.3 Rapat Massa Density
Sesungguhnya semua sedimen berasal dari material batu. Oleh sebab itu segala unsur material induk parent material dapat ditemukan di
sedimen. Sebagai contoh, fragmen dari induk batuan ditemukan di batu besar dan kerikil, kuarsa pada pasir, silika pada lumpur, serta feldspars dan
mika pada tanah liat. Densiti dari kebanyakan sedimen yang lebih kecil dari 4 mm adalah 2,650 kgm
3
graviti spesifk, s = 2,65. Densiti dari mineral lempung clay berkisar dari 2,500 sampai 2,700 kgm
3
.
V M
isi massa =
=
ρ 2.12
Besarnya ρ
a
tidak tetap tergantung pada suhu, tekanan dan larutan. Pada air tawar memiliki nilai
ρ
a
= 1000 kgm
3
dan air laut memiliki nilai
20 ρ
a
=1025 kgm
3
. Pada perhitungan angkutan sedimen, pengaruh perbedaan kerapatan pada umumnya diabaikan.
2.4 Pengangkutan Sedimen