3. Pendewasaan Embrio Somatik
Pendewasaan embrio somatik bertujuan agar didapat embrio dewasa pada fase kotiledon. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah RAL satu faktor
dengan empat perlakuan taraf konsentrasi ABA yaitu: 1.5 mgl, 2 mgl, 2.5 mgl dan 3 mgl dengan media dasar MW diulang 10 kali. Satu ulangan adalah satu
botol sebagai unit percobaan dengan 15 struktur globular. Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah struktur globular yang diperoleh dari percobaan dua.
Peubah yang diamati adalah: perubahan globular menjadi fase jantung, fase terpedo, kotiledon, dan efisiensi pendewasaan. Efisiensi pendewasaan didapatkan
dengan cara :
4. Perkecambahan Embrio Somatik.
Perkecambahan kotledon bertujuan agar didapat planlet dengan sturktur bipolar. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah RAL satu faktor dengan
empat perlakuan konsentrasi GA
3
yaitu: 1.5 mgl, 2 mgl, 2.5 mgl dan 3 mgl dengan media dasar MW diulang 10 kali. Satu ulangan adalah satu botol sebagai
unit percobaan dengan 10 struktur kotiledon. Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah struktur kotiledon yang diperoleh dari percobaan tiga dan
ditanam pada media dasar MW. Peubah yang diamati adalah jumlah planlet yang terbentuk dan fisiensi perkecambahan. Efisiensi perkecambahan didapatkan
dengan cara :
5. Multiplikasi Tunas
Multiplikasi tunas bertujuan agar didapat duplikasi tunas. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah RAL satu faktor dengan lima perlakuan
konsentrasi biotin yaitu: 0 mgl, 1 mgl, 3 mgl, 5 mgl, dan 7 mgl dengan media dasar MW diulang 15 kali. Satu ulangan adalah satu botol sebagai unit percobaan
dengan 5 tunas emrbrio somatik. Multiplikasi tunas embrio somatik menggunakan tunas ES yang didapat pada percobaan empat dan ditanam pada media dasar MW.
Peubah yang diamati adalah embrio somatik yang bertunas, jumlah tunas, umur muncul tunas dan efisiensi multiplikasi tunas.
Efisiensi multiplikasi tunas : Jumlah tahap pendewasaan ES
fase jantung, fase terpedo dan kotiledon Jumlah globular awal
X 100
Jumlah planlet yang terbentuk Jumlah fase kotiledon awal
X 100
Jumlah tunas yang bermultiplikasi Jumlah tunas awal
X 100
6. Induksi Perakaran