Ekstrapolasi Model di Jawa Barat

Tabel 4.4 Patch habitat dari ekstrapolasi model di Jawa Barat Lokasi Status Tipe Ancaman Nomer Patch Record Data Area km² Edge km Puncak, Kabupaten Bogor Gunung Salak TNGP Telaga Warna Bandung Caringin, Kab Bogor Sukamakmur, Kab Bogor Sukabumi Taman Bunga Nusantara CA, TR CA,TR CA,HL,TR CA,HL,TR TR TR TR TR TR A1,A2,A3,B A1,A3,C A1,A3,C A1,A3,C A1,A2,A3,B A1,A2,A3,B A1,A2,A3,B A1,A2,A3,B A1,A2,A3,B 1 1245 - - - - 4 4 122 - 2.667 1502 Bandung TR A1,A2,A3,B 2 - 550 811 Gunung Masigit- Kareumbi Jatinangor, Bandung- Sumedang AP TR A1,A3,C A1,A2,A3,B 3 - 20 60 90 Paseh, Sumedang TR A1,A2,A3,B 4 - 63 80 Kota Bandung TR A1,A2,A3,B 5 2 38 50 Cibeber, Cianjur TR A1,A2,A3,B 6 - 39 60 Gunung Tilu Gunung Malabar Situ Patengan Gunung Patuha Cimanggu Gunung Puntang Kamojang Gunung Guntur Gunung Simpang CA HLCA CAHL HL TR HL CA HLCA CA A1,A2,B A1,A2,B,C A3,B A1,A2,A3,B,C A1 A1,A2,A3,B,C A1,A2,A3,B A1,A2,B,C A1,A2,B 7 - - - - - - - - - 1.750 982 Gunung Papandayan Gunung Cikurai CA HL A1,A2,A3,B A1,A2,B - - Ciparay, Bandung Solokan Jaya, Bandung TR TR A1,A2,A3,B A1,A2,A3,B 8 21 30 45 60 Campaka, Cianjur TR A1,A2,A3,B 9 - 36 50 Leles, Garut TR A1,A2,A3,B 10 - 34 70 Campaka Mulya, Cianjur TR A1,A2,A3,B 11 - 71 115 Curugkembar, Sukabumi TR A1,A2,A3,B 12 - 26 40 Rancabali, Bandung TR A1,A2,A3,B 13 - 71 130 Pangalengan, Bandung CA, TR A1,A3,C 14 61 312 430 Cihurip, Garut TR A1,A2,A3,B 15 - 33 70 Cilawu, Garut TR A1,A2,A3,B 16 - 62 143 Cisaat, Sukabumi TR A1,A2,A3,B 17 - 26 30 Gunung Talaga Bodas Gunung Burangrang Gunung Tangkuban Perahu Bukit Tunggul Gunung Masigit- Kareumbi Gunung Sawal,Ciamis CATR CA CATR CAHL AP SM A1,A2,A3,B,C A1,A2,B A1,A2,A3 A1,A2,B A1,A2,A3,B A1,A2,B 18 - 6605 639 Gunung Subang, Kuningan Dayeuluhur, Cilacap CATR TR A1,A2,B A3,B 19 - 333 95 Karang Pucung, Cilacap TR A3,B 20 - 17 20 Purwadadi, Ciamis Lakbok, Ciamis TR TR A3,B,C A3,B,C 21 - 111 54 Lanjutan Tabel 4.4 Purwadadi, Ciamis TR A3,B,C 22 - 1 4 Banjarsari, Ciamis TR A3,B,C 23 - 15 27 Gandrungmangu, Cilacap TR A3,B 24 - 4 9 Jumlah 12.969 5.561 Rata-rata 540 231 Sumber : Setiadi et al. ; analisis dan survey lapang Keterangan : CA Cagar Alam; TR Taman Rekreasi; AP Area Perburuan; HL Hutan Lindung; SM Suaka Margasatwa; A1 Perdagangan ilegal bahan bakar kayu, material, arang; A2 Konversi Lahan Pertanian, Perkebunan; A3 Pengembangan Fasilitas Tenaga Listrik Panas Bumi, Pariwisata; B Perdagangan; C Bencana Alam Letusan Gunung, Kebakaran, Tanah Longsor Tabel 4.5 Status perlindungan dan beberapa foto lokasi kawasan dari hasil ektrapolasi model No Status Kawasan Nama Kawasan Contoh Foto Kawasan 1 Cagar Alam Cagar alam atau suaka alam dapat diartikan sebagai kawasan suaka alam yang mempunyai kekhasan tumbuhan dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. Cagar alam bernilai khas untuk penelitian dan pengembangan, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan kegiatan penunjang budidaya, serta untuk kepentingan umum. CA Gunung Salak, Cagar Biosfer TNGP, CA Telaga Warna, CA Gunung Tilu, CA Gunung Malabar, CA Gunung Papandayan, CA Gunung Simpang, CA Gunung Talaga Bodas, CA Gunung Guntur, CA Situ Patenggang, CA Gunung Burangrang CA Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Talaga Bodas, Tasikmalaya Gunung Burangrang Gunung Salak 2 Taman RekreasiTaman Wisata Taman Wisata adalah Taman wisata yang memiliki kekayaan alam, baik keindahan nabati, keindahan hewani, maupun keindahan alamnya sendiri mempunyai corak khas untuk dimanfaatkan bagi kepentingan rekreasi dan kebudayaan. Puncak Kab Bogor, Taman Bunga Nusantara Puncak, Kab Bogor Lanjutan Tabel 4.5 3 Taman BuruArea Perburuan Taman Buru adalah kawasan yang memiliki kekayaan alam yang mempunyai corak khas untuk dimanfaatkan bagi kepentingan perburuan Taman Buru Gunung Masigit-Kareumbi TBMK Gunung Masingit-Kareumbi Gunung Masingit-Kareumbi Gunung Masingit-Kareumbi 4 Hutan Lindung Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. Hutan Lindung Gunung Malabar, Hutan Lindung Gunung Puntang, Hutan Lindung Gunung Guntur, Gunung Cikuray, Hutan Lindung Gunung Bukit Tunggul Gunung Bukit Tunggul Gunung Bukit Tunggul 5 Suaka Marga Satwa Suaka Margasatwa adalah Hutan Suaka Alam yang ditetapkan sebagai suatu tempat hidup margasatwa yang mempunyai nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta merupakan kekayaan dan kebanggaan nasional. Gunung Sawal,Ciamis Gunung Sawal, Ciamis Sumber: Ensiklopedi Ekologi Indonesia, Ditjen PHKA, Departemen Kehutanan http:www.ditjenphka.go.id

4.3 Habitat Mikro Khusus Aspek Vegetasi di Talaga Bodas

Dari data survei lapangan, diketahui bahwa jenis pohon yang ditemukan di lima petak lahan sebagai titik sample vegetasi core habitat didominasi oleh Pinus Pinus merkusii Jungh untuk fase pohon 84,15, kaliandra Calliandra callothyrsus untuk fase tiang 91,95, pancang 91,64 dan semai 69,07. Indeks keragaman H’ paling tinggi ditemukan pada fase pohon H’=1,99. Adapun Indeks Nilai Penting INP pada core habitat untuk fase pohon, tiang, pancang dan semai dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Tabel 4.6 INP dan H’ pada fase pohon di core habitat Nama Lokal Nama Latin KR FR CR INP H Pinus Pinus merkusii Jungh 27,27 17,64 39,24 84,15 1,99 Kelapa Cocos nucifera 18,18 23,52 13,73 55,43 Karet Hopea mengarawan 13,63 11,80 10,94 36,37 Mahoni Mahogani swietania 13,63 17,64 10,33 41,60 Cemara Camara sp 4,55 5,88 7,94 18,37 Meranti Shorea laevifolia 4,55 5,88 5,83 16,26 Bambu Babusa indica 4,55 5,88 3,11 13,56 Meranti Kuning Sorea sp 9,09 5,88 6,26 21,23 Rambutan Nephelium sp 4,55 5,88 2,60 13,03 Tabel 4.7 INP dan H’ pada fase tiang di core habitat Nama Lokal Nama Latin KR FR CR INP H Pinus Pinus merkusii Jungh 9,09 10 15,60 34,69 1,89 Karet Hopea mengarawan 9,09 10 6,09 25,18 Kaliandra Calliandra callothyrsus 36,37 30 25,58 91,95 Ubar Eugenia spp 9,09 10 10,29 29,38 Meranti merah Sorea sp 9,09 10 6,09 25,18 Medang Litsea spp 9,09 10 8,82 27,91 Banitan Polyalthia sp 9,09 10 15,60 34,69 Pinang Areca catechu L. 9,09 10 11,93 31,02 Tabel 4.8 INP dan H’ pada fase pancang di core habitat Nama Lokal Nama Latin KR FR CR INP H Karet Hopea mengarawan 16,67 16,67 15,34 48,68 1,56 Kaliandra Calliandra callothyrsus 33,32 33,32 25,00 91,64 Ubar Eugenia spp 16,67 16,67 9,67 43,01 Meranti merah Sorea sp 16,67 16,67 40,32 73,72 Medang Litsea spp 16,67 16,67 9,67 43,01 Tabel 4.9 INP dan H’ pada fase semai dan tumbuhan bawah di core habitat Nama Lokal Nama Latin KR FR CR INP H Kaliandra Calliandra callothyrsus 30 23 16,07 69,07 1,97 Salak Salacca zalacca 10 11 12,50 33,50 Lengkuas Merah Alpinia sp 10 11 12,50 33,50 Jahe Merah Zingiber officinale 10 11 21,44 42,44 Jagung Zea mays 10 11 5,35 26,35 Terentang Compnospera spp 10 11 21,44 42,44 Mayau Shorea palembanicca 10 11 5,35 26,35 Putri malu Mimosa pudica, Linn 10 11 5,35 26,35 Begitu juga dengan jenis pohon pada habitat pinggir edge habitat yang didominasi oleh kelapa Cocos nucifer untuk fase pohon, Kaliandra untuk fase tiang dan semai, serta Aren Areca pinnata untuk fase pancang. Dimana indeks keragaman paling tinggi ditemukan pada fase pohon H’= 2,35. Adapun Indeks Nilai Penting INP pada edge habitat untuk fase pohon, tiang, pancang dan semai dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Tidak hanya sampai fase semai, beberapa tumbuhan bawah juga terdapat pada tapak. Tabel 4.10 INP dan H’ pada fase pohon di edge habitat Nama Lokal Nama Latin KR FR CR INP H Kelapa Cocos nucifera 22,70 21,10 18,15 61,95 2,35 Karet Hopea mengarawan 4,54 5,26 6,08 15,88 Mahoni Mahogani swietania 9,10 10,52 12,68 32,30 Meranti Kuning Sorea sp 4,54 5,26 6,50 16,30 Rambutan Nephelium sp 4,54 5,26 4,18 13,98 Pinang Areca catechu L. 9,10 10,52 6,38 26,00 Aren Arenga pinnata 9,10 10,52 6,68 26,30 Cengkeh Syzygium aromaticum 9,10 5,26 12,22 26,68 Jambu mete Anacardium occidentale 4,54 5,26 3,82 13,62 Sengon Alibizia falcata 4,54 5,26 3,18 12,98 Pala Myristica fragrans 9,10 5,26 9,02 23,38 Manga Mango sp 9,10 10,52 11,11 30,73 Tabel 4.11 INP dan H’ pada fase tiang di edge habitat Nama Lokal Nama Latin KR FR CR INP H Kaliandra Calliandra callothyrsus 18,18 18,18 17,67 54,03 1,72 Lengkuas Merah Alpinia sp 9,09 9,09 8,02 26,20 Jahe Merah Zingiber officinale 18,18 18,18 19,32 55,68 Terentang Compnospera spp 18,18 18,18 19,64 56,00 Mayau Shorea palembanicca 9,09 9,09 9,66 27,84 Cassia Cassia sp 27,28 27,28 25,69 80,25 Tabel 4.12 INP dan H’ pada fase pancang di edge habitat Nama Lokal Nama Latin KR FR CR INP H Rambutan Nephelium sp 14,28 14,28 18,09 46,65 1,75 Aren Arenga pinnata 28,60 28,60 22,87 80,07 Cengkeh Syzygium aromaticum 14,28 14,28 18,09 46,65 Sengon Alibizia falcata 14,28 14,28 11,43 39,99 Pala Myristica fragrans 14,28 14,28 18,09 46,65 Kopi Coffea arabica L 14,28 14,28 11,43 39,99 Ta bel 4.13 INP dan H’ pada fase semai dan tumbuhan bawah di edge habitat Nama Lokal Nama Latin KR FR CR INP H Kelapa Cocos nucifera 33,34 33,34 23,07 88,75 1,33 Kaliandra Calliandra callothyrsus 33,34 33,34 23,07 88,75 Kopi Coffea arabica L 16,66 16,66 26,93 60,25 Sonokeling Dalbergia latifolia 16,66 16,66 26,93 60,25 Tabel 4.14. Jenis tumbuhan bawah yang berada di tapak No Nama lokal Nama Latin Nama Famili 1 leng-lengan Leucas lavandufolia Smith Labiatae 2 krokot Portulaca oleracae L. Portulacaceae 3 patikan kebo Euphorbia hirta Euphorbiaceae 4 alang-alang Imperata cylindrica L. Poaceae 5 ajeran Bidens spilosa L. Compositae 6 bandotan Ageratum conyzoides L. Asteraceae 7 cakar ayam Selaginella doedeleinii Hieron 8 calincing Oxalis corniculata L. Oxalidaceae 9 ciplukan Physallis angulata L. Solanaceae 10 harendong Melastoma candidum D.Don Melastomatacae 11 daun sendok Plantago mayor L. Plantaginaceae 12 kitolod Isotoma longiflora Presi. Campanulaceae 13 meniran Phylanthus urinaria, Linn Euphorbiaceae 14 anting-anting Acalypha australis Linn. Euphorbiaceae 15 benalu Loranthaceae 16 pecut kuda Stachytarpheta jamaicensis, Linn. Verbenaceae 17 pegagan Centella asiatica L. Urban Umbelliferae 18 putri malu Mimosa pudica, Linn Mimosaceae 19 rumput mutiara Hedyotis corymbosa L. Lamk. Rubiaceae 20 sangitan Sambucus javanicus Lamk Caprifoliaceae 21 semanggi gunung Hydrocotyle sibthorpioides Lam. Caprifoliaceae 22 sidaguri Sida rhombifolia L. Malvaceae 23 tapak liman Elephantopus scaber L. Compositae 24 teki Cyperus rotundus L. Cyperaceae 25 tempuh wiyang Emilia sonchifolia L. Asteraceae 26 tempuyung Sonchus arvensis L. Compositae Hasil analisis vegetasi dan survey lapang diketahui bahwa hutan Talaga Bodas yang merupakan core habitat bagi SMA di Jawa Barat memiliki jenis tanaman penghasil madu yang lebih tinggi dari edge habitat. Beberapa vegetasi penghasil madu yang mendominasi kawasan ini adalah kaliandra Calliandra callothyrsus, kelapa Cocos nucifera, cassia Cassia sp, dan aren Arenga pinnata, kapuk randu Ceiba pentandra, kelengkeng Dimocarpus longan, rambutan Nephelium sp,, karet Hevea brasiliensis Muell, mangga Mangifera indica, kopi Coffea sp, mahoni Swietenia macrophylla, bahkan tanaman jagung Zea mays L. Tabel 4.15 menunjukan bahwa core habitat cenderung memiliki keanekaragaman hayati sedikit lebih rendah daripada edge habitat. Tapi kawasan ini memiliki tanaman penghasil madu yang lebih banyak dominan dibanding edge habitat karena didominasi oleh kaliandra. Kaliandra adalah tanaman penghasil madu yang banyak dipanen oleh masyarakat sekitar Talaga Bodas. Tabel 4.15 Vegetasi yang mendominasi di core dan edge habitat SMA Nama Lokal Nama Latin INP H’ Core Habitat Pohon Pinus, Kelapa, Mahoni Pinus merkusii Jungh, Cocos nucifera, Swietenia macrophylla 84,15, 55,43, 41,60 1,99 Tiang Kaliandra, Karet, Mangga Calliandra callothyrsus, Hevea brasiliensis, Mangifera Indica 91,95, 34,69, 34,69 1,89 Pancang Kaliandra, Meranti merah, Cassia Calliandra callothyrsus, Sorea sp, Cassia sp 91,64 , 73,72, 43,01 1,56 Semai Kaliandra, Jahe Merah, Terentang Calliandra callothyrsus, Zingiber spp, Compnospera spp 69,07, 42,44, 42,44 1,97