Variabel Lingkungan Metodologi Penelitian
peubah lingkungan yang berpengaruh nyata ke dalam sebuah peta kesesuaian dengan fungsi regresi logistik Syartinilia dan Tsuyuki, 2008. Rumus yang
digunakan untuk menggambarkan fungsi regresi logistik LR sebagai berikut:
k
j ji
j
x i
P
1
exp 1
1
Keterangan :
Pi : Peluang titik observasi ke-i sesuai untuk habitat SMA
: Intersep
k : Jumlah variabel penduga =n
j
: Koefisien regresi logistik biner dari variabel penduga ke-j
ji
x : Variabel penduga ke-j
Tingkat kesesuaian habitat ditentukan berdasarkan pada dua kategori yaitu tidak sesuai non suitability dengan nilai probabilitas 0,0 dan sesuai suitability
dengan nilai probabilitas 1,0. Penelitian ini juga menggunakan nilai ambang batas 0,5 untuk mengidentifikasi setiap patch dimana subpopulasi SMA dapat bertahan
hidup. Threshold sebesar 0,5 digunakan dalam memprediksi distribusi spesies Syartinilia dan Tsuyuki, 2008. Beberapa penelitian yang menggunakan regresi
logistik sebagai metode analisis data antara lain :
1 Penelitian elang jawa di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango oleh
Syartinilia and Tsuyuki 2008. Penelitian ini menggunakan sarang burung elang jawa sebagai variabel terikatrespon P, sedangkan variabel
bebaspenjelas Xij antara lain kemiringan, ketinggian tempat, NDVI, Sun Index, jarak ke jalan, jarak ke sungai dan jarak ke permukiman.
2 Penelitian burung hantu kerdil utara di Pegunungan Rocky, Kanada oleh
Piorecky and Prescott 2006. Penelitian ini menggunakan lokasi perjumpaan dengan burung hantu kerdil utara sebagai variabel terikatrespon
Z, sedangkan variabel ebbaspenjelas Xij antara lain kelembaban, tutupan tajuk, komposisi vegetasi, komposisi umur vegetasi, komposisi
tinggi tegakan, indeks fragmentasi, struktur alternatif, dan lain-lainnya.\
3 Penelitian pemetaan kebakaran permukaan oleh Koutsias 2003. Penelitian
ini menggunakan piksel dimana terdapat titik kebakaran sebagai variabel terikatrespon P.
4 Penelitian mengenai kesesuaian habitat potensial spesies banteng oleh
Rekyanto 2010 dengan asumsi : jarak 0-1,5 km dari tepi padang pengembalaan merupakan lokasi presence data dan jarak 1,5 km dari tepi
padang pengembalaan merupakan
lokasi pseudo-absence data. Pengambilan sampel titik observasi untuk lokasi presence data dilakukan
dengan pengamatan banteng, jejak tapak, dan jejak fesesnya. Variabel penduga yang diuji meliputi : ketinggian x1, kelerengan x2, penutupan
vegetasi [NDVI] x3, jarak terdekat dari padang rumput x4, jarak terdekat dari sungai x5, jarak terdekat dari pantai x6, dan jarak terdekat dari jalur
patroli x7.