melakukan  aktivitasnya,  dibandingkan  dengan  habitat  yang  rapat  dan  tertutup. Penyebaran  vertikal  pada  jenis-jenis  raptor  dapat  dilihat  dari  stratifikasi  ruang
pada profil hutan.
Berdasarkan  stratifikasi  profil  hutan  maka  dapat  diperoleh  gambaran mengenai  raptor  dalam  memanfaatkan  ruang  secara  vertikal,  yang  terbagi  dalam
kelompok  raptor  penghuni  bagian  paling  atas  tajuk  hutan,  raptor  penghuni  tajuk utama, raptor penghuni tajuk pertengahan, penghuni tajuk bawah, raptor penghuni
semak  dan  lantai  hutan,  selain  itu  juga  terdapat  kelompok  raptor  yang  sering menghuni  batang  pohon  Peterson  1980.  Penyebaran  jenis-jenis  raptor  sangat
dipengaruhi  oleh  kesesuaian  tempat  hidup  raptor,  meliputi  adaptasi  raptor terhadap  lingkungan,  kompetisi,  strata  vegetasi,  ketersediaan  pakan  dan  seleksi
alam Peterson 1980
2.6   Sistem Informasi Geografis dan Satellite Tracking
Sistem Infomasi geografis SIG merupakan perangkat lunak komputer yang mampu  memetakan  dan  menganalisa  data  geografis.  SIG  juga  dikenal  sebagai
sistem komputer  yang  digunakan untuk  menyimpan dan  memanipulasi  informasi geografis  Aronoff  1991.  Menurut  ESRI  1995,  Sebuah  sistem  komputer  yang
mampu  memegang dan  menggunakan data, yang  menggambarkan tempat-tempat di  permukaan  bumi.  Sedangkan  menurut  Lang  1998,  GIS  adalah  berbagai
aplikasi  perangkat  lunak  yang  berjalan  pada  PC  atau  workstation,  yang menyimpan,  menganalisis,  dan  menampilkan  beberapa  lapisan  informasi
geografis.  Teknologi  ini  dirancang  untuk  pengumpulan,  penyimpanan,  dan menganalisis  objek  dan  fenomena  dimana  lokasi  geografis  merupakan
karakteristik  yang  penting  atau  kritis  untuk  suatu  analisis,  meng-overlay, memetakan,  membuat  modeling,  dan  mencari  solusi  yang  dibuat  dalam  bentuk
geografis.
SIG juga merupakan sebuah sistem komputerisasi yang memungkinkan kita untuk  mempelajari  fenomena  geografis  melalui  representasi  komputer.  Untuk
tujuan  ini,  SIG  akan  memungkinkan  kita  untuk  melakukan  tiga  tahapan  dasar kerja, diantaranya:
1.
Data  entry:  tahap  awal  di  mana  data  tentang  fenomena  dipelajari, dimasukkan ke dalam SIG, dan merepresentasikan yang akan dibuat,
2. Analisis data: tahap menengah di mana representasi dapat dimanipulasi dan
dipelajari untuk mendapatkan wawasan baru, 3.
Data presentasi: tahap akhir di mana hasil analisis disajikan dalam peta atau sebaliknya
Sistem  informasi  geografis  merupakan  alat  yang  digunakan  untuk
menganalisis karakteristik habitat SMA secara spasial. Sistem informasi geografis merupakan  seperangkat  sistem  komputer  yang  berfungsi  untuk  mengumpulkan,
menyimpan,  memanggil,  menganilisis,  dan  menampilkan  data  geografis  Chang 2002.  Sistem  ini  dipadukan  dengan  analisis  secara  statistika  untuk  mengetahui
variabel atau faktor-faktor untuk mengidentifikasi karakteristik habitat SMA. Data mengenai jejak dari SMA didapat dari data satellite tracking yang berisi informasi
mengenai  waktu  dan  posisi  SMA.  Satellite  tracking  merupakan  teknologi  yang digunakan  untuk  merekam  pergerakan  hewan  pada  lanskap  sampai  skala  global
dan menaksir karakteristik habitat Higuchi et al. 2005
3 METODE
3.1   Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi  penelitian  terletak  di  kawasan  Talaga  Bodas  yang  merupakan  core habitat  dari  SMA.  Secara  administratif,  Talaga  Bodas  merupakan  daerah  yang
berlokasi  ditengah-tengah  Kabupaten  Tasikmalaya  dan  Garut,  Provinsi  Jawa Barat.  Sedangkan  model  ektrapolasi  dilakukan  di  daerah  lain  yang  termasuk
wilayah Jawa Barat. Penelitian ini telah berlangsung sejak bulan September 2012 dan  diakhiri  sampai  bulan  Februari  2014.  Adapun  Peta  lokasi  penelitian  dapat
dilihat pada Gambar 3.1.
3.2   Alat dan Bahan
Alat  yang  digunakan  dan  penelitian  ini  adalah  kamera  digital,  teropong binokular,  Global  Positioning  System  GPS, alat tulis,  meteran,  perangkat lunak
software seperti  ArcGIS  10, SPSS 16, ERDAS  Imagine 9.1, dan RAMAS GIS yang  juga  digunakan  untuk  proses  analisis  dan  pembuatan  model.  Penelitian
memerlukan  data  yang  dikumpulkan  meliputi  aspek  fisik  dan  biologi.  Adapun kebutuhan untuk jenis data, sumber dan kegunaannya dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Jenis data, sumber dan kegunaannya
Jenis Data Unit
Sumber Kegunaan Data
Aspek Fisik
a. Peta Administrasi Jawa Barat
Vektor, Polygon Syartinilia 2012
Membangun model habitat
b. CitraImage ALOS AVNIR2 2009-10-29
Raster resolusi
10 x 10 m LAPAN 2009
Membangun Model habitat
c. LANDSAT 7 2009-10-13
pathrow: 121065 dan pathrow: 122065
Raster resolusi
10 x 10 m Syartinilia 2012
Membangun model habitat
d. Peta Elevasi Jawa Barat
Raster, res 30x30m
ASTER GDEM http:srtm.csi.cgiar.org
Gambar 3.2 Membangun
model habitat e. Peta Kemiringan
Lahan Jawa Barat Raster,
resolusi 30x30m
ASTER GDEM http:srtm.csi.cgiar.org
Gambar 3.3 Membangun
model habitat f. Data Satellite
Tracking Vektor, Poin
ARGOS Gambar 3.4
Membangun model habitat
g. Core habitat dan Edge habitat SMA di
Jawa Barat Raster, Polygon
Syartinilia 2012 Gambar 3.5
Membangun model habitat
Aspek Vegetasi
a. Jenis pohon, tiang, pancang dan semai
Spesies Survei mencatat
Menganalisis habitat mikro
b. INP  Indeks Keragaman H’
Pengukuran Menganalisis
habitat mikro