Prinsip Desain Desain Taman Patung di Taman Monas, Jakarta Pusat.

27 Gambar 14 Sektor Timur

3. Sektor Selatan

Sektor Selatan menjadi tapak yang menarik di Taman Monas, karena pada sektor ini terdapat kandang Rusa totol dibagian timur tapak dan berbagai pohon tinggi terdapat disini, sehingga menjadi sektor yang paling nyaman dikunjungi, namun keberadaan pohon-pohon ini justru menghalangi pandangan terhadap Tugu Monas yang memang merupakan ikon yang paling utama dari Taman Monas. Selain itu, sektor ini juga mempunyai pintu masuk dari lahan parkir sehingga kurang nyaman jika dijadikan taman patung dengan pertimbangan bising dan polusi yang lebih banyak yang dapat mempercepat rusaknya patung-patung yang akan dipamerkan. Gambar 15 menunjukan kondisi umum Sektor Selatan. Gambar 15 Sektor Selatan 4. Sektor Barat Sektor ini berada di tengah-tengah axis antara Tugu Monas dan Museum Gajah. Sektor ini juga menjadi sektor yang paling terawat dan terlihat jelas bentukan desainnya Gambar 16. Penataan flower display yang sering diganti dalam perawatanya serta Air Mancur Menari yang masih aktif merupakan karya yang menarik, selain itu pengunjung juga disediakan tempat duduk bertingkat yang cukup panjang dan mengarah ke air mancur serta pemandangan ke arah Tugu Monas yang tidak terhalangi menjadikan sektor ini menjadi potensi yang 28 paling baik untuk dijadikan tapak Taman Patung. Hal ini diperkuat oleh hasil wawancara terhadap Pengelola di Suku Dinas, Aryoga, dan Diana 2013 yang mengatakan bahwa Sektor Selatan sudah terdapat kandang rusa, Sektor Timur lebih dikenal sebagai sektor berolahraga, Sektor Utara tidak diperbolehkan untuk banyak aktifitas, hanya sektor ini yang memang lebih mempunyai nilai seni yang tinggi yang dapat menunjang Taman Patung yang akan dibuat. Gambar 16 Sektor Barat Berdasarkan analisis yang dilakukan pada setiap sektor, maka Sektor Barat menjadi tapak yang paling layak untuk dijadikan Taman Patung sebagai penunjang minat pengunjung dalam menikmati keindahan Tugu Monas. Oleh karena itu, analisis berikutnya hanya akan membahas Sektor Barat. Menurut Simonds, J.O. 2006, analisis perancangan perlu mempertimbangkan beberapa data karakteristik tapak, yaitu a topografi, kemiringan, dan tanah, b softscape dan hardscape, c hidrologi, drainase, air, lahan basah, dan dataran banjir, d karakter visual, e iklim, orientasi tapak, dan naungan, f karakter tapak sekitarnya, g aksesibilitas, potensi, dan pola sirkulasi, h utilitas, i zonasi tapak, j kendala pengembangan tapak, serta k peraturan dan persyaratan terkait pada tapak. Data karakteristik tersebut dikelompokan dalam tiga aspek yaitu aspek fisik dan biofisik, aspek seni, dan aspek sosial. Aspek Fisik dan Biofisik 1. Lokasi Tapak Sektor Barat berbatasan langsung dengan Jalan Silang Merdeka Barat Laut di sebelah utara, Jalan Silang Monas di sebelah timur, Jalan Silang Merdeka Barat Daya di sebelah selatan, dan Jalan Medan Merdeka Barat di sebelah barat. Pada setiap pertemuan Jalan Silang terdapat titik kritis yaitu suatu area yang memungkinkan untuk terjadi pertemuan. Titik kritis ini ditunjukan pada beberapa spot pada Gambar 17. Sektor yang memiliki luas sebesar 16.7 Ha ini merupakan area yang paling strategis sebagai area display karya seni patung, dimana Taman Patung ini berfungsi untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap estetika dan nilai sejarah yang terkandung dalam patung-patung yang dipamerkan. Patung- patung didesain sebagai penarik Taman Monas semata dan sebagai pendukung keberadaan Tugu Monas yang akan tetap dipertahankan sebagai point of interest dari keseluruhan Taman Monas. Kondisi eksisting Sektor Barat dapat dilihat pada Gambar 17. 29 Ga mbar 17 P eta eksis ti ng S ektor Bar at