Hidrologi dan Tanah Desain Taman Patung di Taman Monas, Jakarta Pusat.
39
Konsep Konsep Dasar
Sejarah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia yang memberikan pelajaran kehidupan. Dengan mempelajari sejarah, manusia akan
mendapatkan gambaran tentang kehidupan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau. Kehidupan dan peristiwa-peristiwa tersebut dapat dijadikan sebagai
pedoman hidup saat ini dan masa yang akan datang. Salah satu sejarah yang dapat dijadikan pedoman hidup bangsa Indonesia adalah sejarah perjuangan bangsa
Indonesia menuju kemerdekaannya.
Perjalanan sejarah Indonesia dilalui dengan beberapa kali penjajahan oleh bangsa asing seperti Portugis, Belanda, Jepang, dan bangsa lain. Penjajahan yang
paling mendekati era kemerdekaan yaitu pada era pendudukan Jepang yang berlangsung dari tahun 1942 sampai tahun 1945. Pada era tersebut, Indonesia
mengalami masa-masa paling sulit yang diwarnai dengan perubahan-perubahan penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Namun, berkat era
kependudukan
Jepang inilah,
akhirnya Indonesia
dapat mewujudkan
kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Hal ini akan memperkuat konsep Taman Monas yang juga mengusung kemerdekaan sebagai konsep utama.
Konsep dasar Taman Sektor Barat ini mengangkat mengenai era perjuangan rakyat Indonesia menuju kemerdekaan. Pengangkatan konsep ini, disesuaikan
dengan konsep kemerdekaan Indonesia pada keseluruhan Taman Monas. Konsep ini menekankan pada unsur-unsur sejarah yang menceritakan bagaimana para
pejuang Indonesia berjuang menuju kemerdekaannya, serta menyajikan hal-hal penting yang terjadi pada era tersebut. Konsep ini menekankan pada unsur seni
dan sejarah, khususnya tahun 1942 hingga 1945, dengan harapan dapat mengingatkan kembali memori masa perjuangan dan meningkatkan semangat
kemerdekaan bagi pengunjung. Selain itu, konsep ini diharapkan menjadikan Taman Patung Sektor Barat sebagai pendukung keberadaan Tugu Monas dan
sebagai pendukung sektor lainnya.
Konsep Desain
Konsep desain menjadi dasar landasan dalam pengembangan pola dan penggunaan elemen lanskap yang dapat diterapkan pada tapak. Pola-pola yang
dipilih dalam konsep desain dapat membentuk karakter tapak, baik dalam pembagian zona, pola sirkulasi, penataan vegetasi maupun secara visual.
Semangat perjuangan masyarakat Indonesia terhadap kemerdekaan disimbolkan dengan bambu runcing. Hal ini sesuai dengan peristiwa yang terjadi
pada tahun 1941, ketika itu Kiai Noer Putera Kiai Subchi yang mengusulkan pada pasukan Hizbullah-Sabilillah yang dipimpin oleh Kiai Subchi untuk
mempersenjatai
diri melawan
penjajah dengan cucukan bambu
yang diruncingkan ujungnya. Bambu dipilih karena merupakan senjata sederhana yang
mudah diperoleh dan dibuat. Pamor penggunaan bambu terkenal saat memasuki era pendudukan Jepang 1942-1945, dalam beberapa kali peperangan bambu
runcing digunakan para pejuang dan berhasil memenangkan peperangan hingga akhirnya kemerdekaan Indonesia tercapai. Dalam beberapa peperangan yang
dimenangkan oleh para pejuang, maka beredarlah pepa
tah “Hanya dengan bambu runcing, Indonesia mampu mengusir penjajah” Matroji 2003.