Lokasi dan Batas Tapak

15 Tabel 5 Jenis satwa pada tapak lanjutan No. Nama Latin Nama Lokal Famili Gambar 3 Axis axis Rusa totol Cervidae 4 Camponotus caryae Semut hitam Formicidae 5 Felis silvestris catus Kucing kampung Felidae 6 Goura sp. Burung dara Columbidae 7 Passer montanus Burung gereja Passeridae Sumber gambar: www.google.com 2013

4. Topografi dan Kemiringan

Secara geografis, Taman Monas berada diantara koordinat 6°10 28 LS dan 106°49 44 BT. Letak geografis inilah yang menyebabkan Taman Monas berada tepat di pusat Wilayah DKI Jakarta yang secara umum merupakan dataran rendah, dengan permukaan tanah kurang dari 10 mdpl yang termasuk dalam kategori topografi datar dengan sudut elevasi kemiringan 0-8 5 m Riyanto 2009.

5. Iklim dan Kenyamanan

Berdasarkan data tahun 2012 dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Jakarta Pusat berada pada Lintang -6.15 dan Bujur 106.85. Jakarta Pusat juga memiliki suhu rata-rata sebesar 28.3 o C, dengan suhu tertinggi 28.9 o C pada bulan Mei dan suhu terendah 26.2 o C pada bulan November. Jumlah curah hujan rata-rata dalam setahun sebesar 136.2 mmtahun, dengan curah hujan tertinggi sebesar 314.7 mm bulan pada bulan November dan terendah pada bulan Agustus 0 mm bulan, dimana tidak terjadi hujan. Data yang diambil pada Stasiun Meteorologi Kemayoran 2012, mendapatkan data kelembaban udara 16 rata-rata sebesar 73.9 , dengan kelembaban tertinggi dan terendah pada bulan Januari 79.7 dan bulan Juni 67.0. Intensitas penyinaran matahari tertinggi terjadi pada bulan Agustus sebesar 87.6 dan terendah terjadi pada bulan Januari sebesar 32.4, dengan rata-rata penyinaran 57.9 per tahun. Selain itu, kecepatan angin rata-rata adalah 4.9 knot, dengan kecepatan angin tertinggi terjadi pada bulan Maret dengan 5.7 knot dan terendah sebesar 4.5 knot pada bulan Februari, September, dan November tahun 2012. Tabel 6 menjelaskan data mengenai iklim dan kenyamanan kondisi pada tapak. Tabel 6 Data iklim bulanan tahun 2012 Jenis data Suhu bulanan °C Jumlah curah hujan bulanan mm Kelembaban udara bulanan Lama penyinaran matahari bulanan Kecepatan angin bulanan knot Arah angin bulanan Bulan Jan 27.6 259.2 79.7 32.4 5.1 W Feb 28.3 110.5 77.6 52.4 4.5 W Mar 28.3 177.5 75.9 58.0 5.7 W Apr 28.7 195.7 76.9 68.7 4.9 E Mei 28.9 78.9 74.0 57.8 5.2 N Jun 28.8 66.9 67.0 49.9 4.9 E Jul 28.4 21.0 70.0 60.6 4.6 NE Agu 28.6 ─ 68.6 87.6 4.9 E Sept 28.9 19.5 69.5 81.1 4.5 E Okt 28.2 20.2 71.3 63.6 4.6 E Nov 26.2 314.7 78.0 42.0 4.5 E Des 28.2 234.3 78.5 40.5 5.5 NW Rata-rata 28.3 136.2 73.9 57.9 4.9 ─ Sumber: BMKG Pusat, 2012

6. Tanah dan Hidrologi

Berdasarkan Badan Pusat Penelitian Tanah 2013, jenis tanah pada kawasan Jakarta Pusat dikategorikan sebagai tanah urugan karena tingkat pembangunan yang tinggi sehingga menutupi tanah asli yang berjenis tanah aluvial. Jenis tanah ini merupakan jenis tanah dengan tingkat kesuburan yang tinggi, yang mendukung kehidupan berbagai vegetasi di atasnya Munir 1995. Selain itu, sistem hidrologi juga berperan penting pada kehidupan vegetasi di tapak. Pada setiap bagian di tapak terdapat sistem hidrologi dengan saluran air yang diantaranya masih berfungsi dengan baik, seperti saluran pembuangan drainase, saluran irigasi, reservoir penampungan air hujan, bak penampungan, dan sistem air mancur Gambar 4. Sistem drainase yang digunakan pada umumnya menggunakan sistem drainase tertutup. 7. Aksesibilitas dan Sirkulasi Taman Monas yang terletak di Jakarta Pusat merupakan taman kota yang sangat mudah diakses dengan berbagai kendaraan seperti sepeda, motor, mobil, bus, busway, bahkan dengan kereta. Terdapat empat akses masuk utama yaitu Jalan Silang Merdeka Barat Laut, Jalan Silang Merdeka Timur Laut, Jalan Silang Merdeka Tenggara, dan Jalan Silang Merdeka Barat Daya. Selain jalur masuk 17 utama, tersedia sirkulasi pejalan kaki dengan variasi lebar jalan antara 2 meter hingga 7 meter. Gerbang Masuk Gambar 5a dapat diakses melalui Jalan Silang Merdeka Gambar 5b yang mempunyai lebar 54 meter dengan median jalan 12.7 meter. Jalan Silang dapat dilalui kendaraan bermotor, sedangkan para pejalan kaki dapat menggunakan jalur pedestrian lingkar sektor selebar 5 meter Gambar 6. Gambar 4 Drainase dan sistem hidrologi pada tapak: a dan b saluran pembuangan drainase, c saluran irigasi, d reservoir pembuangan air hujan, e bak penampungan, dan f sistem air mancur Gambar 5 Aksesibilitas pada tapak a gerbang masuk, b jalur utama, Silang Merdeka, c dan d jalur pejalan kaki, e tangga, dan f jalur refleksi 18 Ga mbar 6 P eta sirkula si t apa k 19

8. Fasilitas dan Utilitas

Pada dasarnya Taman Monas telah dilengkapi dengan fasilitas dan utilitas yang lengkap, namun jumlah yang diperlukan dalam beberapa fasilitas masih dirasa kurang berdasarkan pengamatan dan pendapat pengunjung, dapat dilihat pada Gambar 7. Sedangkan, utilitas kabel dan pipa telah ditata, dan juga pompa air untuk penyiraman rumput, air mancur, dan toilet umum. Gambar 7 Fasilitas dan utilitas pada tapak: a bangku taman, b papan informasi, c toilet, d taman bermain, e jam, f listrik koin, g jaringan listrik, dan h tempat sampah

9. Visual

Secara visual, taman ini terlihat cukup terawat dan dipenuhi pepohonan hijau di setiap sektornya, maka tidak heran jika masyarakat menyebutnya sebagai hutan kota. Pada bagian yang mendekati Ruang Agung penggunaan pohon tinggi dikurangi agar Tugu Monas tetap menjadi point of interest, konsep ini mempengaruhi setiap bentukan sektor. Beberapa spot dapat menjadi good view yang menarik, namun beberapa spot dapat menjadi bad view, terutama saat ada acara yang dilaksanakan di Taman Monas. Bad view biasanya ditunjukkan dengan banyaknya sampah yang tertumpuk di suatu sisi, akibat dari kurangnya tempat sampah yang disediakan pengelola dan kurangnya kesadaran penguna akan kebersihan, serta akibat keberadaan PKL. Sebaran visual pada tapak ditunjukkan pada Gambar 8. Aspek Seni 1. Elemen Seni dan Estetika Desain dalam proses pembuatan taman perlu melakukan pemilihan dan penataan secara detil pada elemen-elemennya, agar taman dapat mempunyai nilai fungsional dan estetika yang baik. Menurut Andrea 2012, elemen taman dapat diklasifikasikan menjadi: a Berdasarkan jenis dasar elemen: 1 Elemen alami terbuat secara alami 2 Elemen non alami buatan Taman Monas merupakan elemen non alami yang dibuat oleh manusia, hal ini terlihat dari setiap bentukan elemennya yang merupakan buatan manusia. 20 Ga mbar 8 P eta visua l tap ak