Visual Desain Taman Patung di Taman Monas, Jakarta Pusat.

24

2. Pengguna

Taman Monas merupakan ikon utama Indonesia dan berlokasi di pusat jantung Jakarta, sehingga banyak wisatawan dalam dan luar negeri yang berkunjung. Taman Monas masih menjadi tempat wisata favorit yang tak pernah sepi setiap harinya, baik hari kerja maupun hari libur. Menurut Rini Hariyani Kepala Unit Pelaksana Teknis UPT Monas, kunjungan Monas melonjak setiap ahunnya. Hal ini dibuktikan berdasarkan data statistik yang menunjukan jumlah kunjungan Monas per tahun yang ditunjukan pada Tabel 9. Tabel 9 Jumlah kunjungan Monas per tahun Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Kunjungan orang 664.212 708.739 888.392 1.242.470 1.057.951 1.100.000 1.303.028 Sumber: UPT Monas 2012 Berdasarkan hasil kuisioner, dari 60 responden, sebanyak 38 orang mengunjungi Taman Monas kurang dari lima kali kunjungan dalam setahun, 13 orang sebanyak 5-10 kali kunjungan, dan 9 orang dengan kunjungan lebih dari 10 kali Gambar 10a. Dari 60 responden tersebut, sekitar 8 melakukan kunjungan pada hari kerja, 59 pada hari libur, 17 saat ada acara di Monas, dan 16 lainnya pada waktu yang tidak tentu Gambar 10b. Waktu rata-rata yang dibutuhkan responden kurang lebih 2 jam. Gambar 10 a Jumlah kunjungan dan b waktu kunjungan rata-rata Sebagai tempat wisata, Monas memiliki spot-spot yang digunakan untuk beraktifitas, sebanyak 48 pengunjung tertarik pada Tugu Monas, 36 memilih beraktifitas di taman, kegiatan olahraga pun dipilih 10 pengunjung, dan 6 pengunjung memilih spot lainnya Gambar 11a dan 11b. Selain itu, pengunjung juga berhak menikmati karya-karya menarik yang dipamerkan. Persepsi responden terhadap karya yang paling menarik didominasi oleh Tugu Monas, Taman Monas, dan Air Mancur Menari. Sektor Utara menjadi sektor utama yang paling sering dikunjungi, karena di sektor ini ada pintu menuju Tugu Monas, sebanyak 40 pengunjung mengakuinya. Sektor selanjutnya yang lebih sering dikunjungi adalah Sektor Barat sebanyak 32 responden. Persentase ini dapat dilihat pada Gambar 11b. Gambar 11 a Lokasi dan b sektor yang paling sering dikunjungi 25 Ga mbar 12 P eta inve nt ar isasi 26 Analisis dan Sintesis Gambaran Umum per Sektor Pada bagian ini, dilakukan analisis deskritif secara umum menilai kelayakan per sektor untuk dijadikan sebagai Taman Patung. Sedangkan, pada bagian topografi, iklim dan kenyamanan, fasilitas dan utilitas, kondisi keempat sektor mempunyai karakteristik yang sama. Berikut merupakan penjabaran mengenai potensi dan kendala per sektor;

1. Sektor Utara

Sektor ini berbatasan dengan Makamah Agung dan Istana Negara di bagian utara, sistem keamanan bangunan tersebut sangat tinggi, sehingga mempengaruhi bentukan desain pada sektor ini. Salah satu sistem keamanan daerah ini adalah tidak diperbolehkannya aksi pengambilan foto ke arah Istana Negara maupun sepanjang Jalan Merdeka Utara. Terlihat pada tapak, bentukan desain sangat kaku dan perencana tidak menambahkan elemen-elemen tertentu yang dapat menimbulkan banyak kegiatan pengunjung karena dikhawatirkan akan mengganggu keamanan Jalur Merdeka Utara. Pada bagian selatan sektor ini, terdapat sebuah pintu masuk menuju Tugu Monas yang kerap kali dipenuhi pengunjung. Pintu masuk ini merupakan pintu masuk satu-satunya menuju Tugu Monas sehingga area ini ramai didatangi oleh pengunjung dan para pedagang. Selain itu, area ini juga menjadi tempat pemberhentian kereta wisata Monas yang menyebabkan tingkat keramaian yang tinggi. Oleh karena itu, sebagai sintesis, Sektor Utara ini tidak dapat dirancang sebagai Taman Patung. Kondisi Sektor Utara secara umum ditunjukan pada Gambar 13. Gambar 13 Sektor Utara

2. Sektor Timur

Tepat setengah bagian dari sektor yang ditunjukan pada Gambar 14 ini merupakan Stasiun Gambir dan tempat parkir. Sektor ini dilengkapi dengan lapangan olahraga dan Air Mancur Menari. Para pengunjung sektor ini di dominasi oleh pengunjung yang ingin berolahraga seperti bola basket, badminton, bahkan sepak bola yang dilakukan pada bagian hamparan rumput. Maka, sangat dikhawatirkan jika mengaplikasikan Taman Patung akan cepat rusak oleh aktifitas yang terlalu aktif dari pengunjung. Sebaiknya, sektor ini tetap menjadi sektor yang memfasilitasi pengunjung sebagai sarana olahraga.