Tinjauan Kepustakaan Intervensi Rusia Di Crimea Dalam Perspektif Hukum Internasional

8 Ukraina, khususnya pro kontra yang ditinjau dari Piagam PBB, Konvensi Internasional, dan pandangan negara-negara di dunia. Sepanjang yang ditelusuri dan diketahui di lingkungan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara bahwa penulisan tentang “Intervensi Rusia di Crimea Dalam Persepektif Hukum Internasional” belum pernah ditulis sebelumnya. Khusus untuk yang terdapat di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan, keaslian penulisan ini ditunjukkan dengan adanya penegasan dari pihak administrator bagianjurusan hukum internasional.

E. Tinjauan Kepustakaan

Hukum Internasional dalam pembahasan sebenarnya adalah hukum internasional publik. Menurut Rebecca M.M Wallace, hukum internasional adalah peraturan-peraturan dan norma-norma yang mengatur tindakan negara-negara dan kesatuan lain yang pada suatu saat diakui mempunyai kepribadian internasional, seperti misalnya organisasi internasional dan individu, dalam hal hubungan satu dengan yang lainnya. 5 Sedangkan Mochtar Kusumaatmadja mendefinisikan hukum internasional sebagai keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara-negara antara negara dengan negara; negara dengan subjek hukum lain bukan negara atau subyek hukum bukan negara satu sama lain. 6 5 Rebecca M.M. Wallace, Pengantar Hukum International, diterjemahkan oleh Bambang Arumanadi, SH, Msc, Semarang: IKIP Semarang Press, 1993, hal. 1 6 Mochtar Kusumaatmadja, Pengantar Hukum Internasional, Bandung: Binacipta, 1990, hal. 3 9 Intervensi dapat diartikan sebagai turut campurnya sebuah Negara dalam urusan dalam negeri Negara lain dengan menggunakan kekuatan atau ancaman kekuatan, sedangkan intervensi kemanusiaan diartikan sebagai intervensi yang dilakukakan oleh komunitas internasional untuk mengurangi pelanggaran hak asasi manusia dalam sebuah Negara, walaupun tindakan tersebut melanggar kedaulatan Negara tersebut. 7 7 Bryan A. Garner ed., Black’s Law Dictionary , Seventh Edition, Book 1, West Group, ST. Paul, Minn,1999, hlm. 826. Di dalam hukum internsional sendiri intervensi adalah perbuatan yang dilarang karena intervensi berakibat kepada pelanggaran terhadap kedaulatan negara yang merupakan norma fundamental dalam hukum internasional. Sebagaimana diatur dalam pasal 2 ayat 4 dan Pasal 2 ayat 7 Piagam PBB yang mencerminkan prinsip non-intervensi dalam hukum internasional, mengatakan bahwa setiap negara dilarang untuk menggunakan kekuatan bersenjata dan ancaman kekerasan terhadap kemerdekaan politik, kedaulatan negara, dan kesatuan wilayah negara lain. Prinsip ini juga tercermin di berbagai konvensi hukum internasional seperti Helsinki Final Act 1975, Declaration on the Inadmissibility of Intervention in the Domestic Affairs of States and the Protection of Their Independence and Sovereignty 1965, Declaration on Principles of International Law Concerning Friendly Relations and Co-operation Among States In Accordance with the Charter of the United Nations 1970, yang menetapkan larangan bagi negara-negara untuk melakukan intervensi di dalam urusan dalam negeri negara lain. 10 Dalam pembahasan isu hukum internasional tidak terlepas dari sumber- sumber hukum internasional yang termaktub dalam pasal 38 ayat 1 Statuta Mahkamah Internasional International Court of Justice yaitu: 8 a. international conventions, whether general or particular, establishing rules expressly recognized by the contesting states Perjanjian-Perjanjian Internasional; b. international custom, as evidence of a general practice accepted as law Hukum kebiasaan internasional; c. the general principles of law recognized by civilized nations Prinsip- prinsip umum hukum internasional; d. subject to the provisions of Article 59, judicial decisions and the teachings of the most highly qualified publicists of the various nations, as subsidiary means for the determination of rules of law. Putusan-putusan pengadilan internasional dan ajaran-ajaran para sarjana terkemuka.

F. Metode Penelitian