Intervensi dalam Hukum Internasional

44 BAB III PENGATURAN HUKUM INTERNASIONAL MENGENAI INTERVENSI

A. Intervensi dalam Hukum Internasional

Di dalam Hukum Internasional, terdapat berbagai macam pengertian mengenai Intervensi. Hal ini dikarenakan Intervensi dilakukan dalam bermacam konteks, mulai dari ekonomi hingga politik. 53 Konsep Intervensi sangat tergantung pada konteks yang akan didiskusikan. Salah satu pengertian Intervensi yang paling banyak digunakan dalam hukum internasional adalah pengertian intervensi menutut Vatell, yang mengatakan bahwa Intervensi sebagai suatu tindakan yang melanggar kedaulatan suatu negara. 54 “intervention can be defined as ‘calculated actions of a State or group of States ... intended to influence the political system of another State including its structure of authority, its domestic policies and its political leaders against its will by using Menurut Geldenhuys; 53 G. Barrie, Forcible Intervention in International Law 1999 South African Law Journal, hlm. 78 54 A Dorman T Otte ‘Military intervention: From gunboat diplomacy to humanitarian intervention’ 1995 Cambridge: Cambridge University Press, hlm. 3 45 various means of coercion forcible and non-forcible in pursuit of particular political objectives such as respect of human rights and democratic principles.” 55 “Dalam hukum internasional intervention tidak berarti luas sebagai segala bentuk campur tangan Negara asing dalam urusan satu negara, melainkan berarti sempit, yaitu suatu campur tangan negara asing yang bersifat menekan dengan alat penggunaan kekuatan bersenjata force atau dengan ancaman melakukan penggunaan kekuatan bersenjata, apabila keinginannya tidak terpenuhi.” Selain itu, Dr. Wirjono Prodjodikoro, SH. Memberi pengertian intervensi sebagai berikut: 56 Sementara itu, Oppenheim Lauterpacht, mengatakan bahwa intervensi sebagai campur tangan secara diktator oleh suatu negara terhadap urusan dalam negeri lainnya dengan maksud baik untuk memelihara atau mengubah keadaan, situasi atau barang di negeri tersebut. 57 Menurut J.G. Starke, ada tiga tipologi dalam melihat sebuah intervensi Negara terhadap Negara lain, yaitu; 58 a. Intervensi Internal, yaitu Intervensi yang dilakukan oleh suatu Negara dalam urusan dalam negeri Negara lain. b. Intervensi Eksternal, yaitu intervensi yang dilakukan sebuah Negara dalam urusan luar negeri sebuah Negara dengan Negara lain. Contoh: keterlibatan Italia dalam mendukung Jerman pada Perang Dunia Kedua. 55 G. Barrie, loc. cit., hlm. 791 56 Dr. Wirjono Prodjodikoro, SH. , Azaz-azaz Hukum Publik Internasional, PT. Pembimbing Masa, Jakarta 1967, hlm.149-150 57 Huala Adolf, Aspek-Aspek negara dalam hukum internasional, cet ketiga, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta 2002, hlm. 31. 58 J.G Starke, Pengantar Hukum Internasional, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta 1988, hlm.136-137 46 c. Intervensi Punitive, yaitu intervensi sebuah Negara terhadap Negara lain sebagai balasan atas kerugian yang diderita oleh Negara tersebut

B. Prinsip Non-Intervensi dalam Hukum Internasional