Use Pen Intervensi Militer Rusia di Crimea dalam Perspektif Rusia

41 melanggar prinsip Non-Intervensi dalam hukum Internasional. Namun Rusia bersikeras bahwa tindakan yang ia lakukan tidak melanggar hukum internasional.

1. Use

of Force Sebagai Bentuk Pertahanan Diri Self-Defence Terkait dengan tindakan Rusia menaruh pasukan militernya di wilayah kedaulatan Ukraina, Rusia berargumen bahwa tindakannya tersebut adalah sebagai bentuk self-defence. Lebih lanjut Rusia menyatakan bahwa tindakan mereka adalah untuk melindungi masyarakat Rusia yang ada di Ukraina dari kekacauan yang terjadi di Ukraina dan melindungi masyarakatnya dari ancaman kelompok pro-Ukraina. Di dalam Hukum Internasional, hak untuk self-defence adalah hak mutlak yang dimiliki oleh negara-negara untuk melindungi kepentingan negaranya. Hak ini tercermin dalam pasal 51 Piagam PBB, dan pasal ini menjadi pengecualian terhadap prinsip non intervensi dan larangan penggunaan kekuatan bersenjata sebagaimana tercantum dalam pasal 2 ayat 4 Piagam PBB. Penjelasan mengenai self-defence dikaitakan dengan prinsip non-intervensi akan dijelaskan lebih lanjut pada Bab III karya tulis ini.

2. Pen

dudukan Pasukan Militer Rusia di Crimea adalah Berdasarkan Permintaan Pemerintah yang Sah 42 Rusia berpendapat bahwa pendudukan pasukan militer Rusia di Crima bukanlah tindakan penggunaan kekerasan bersenjata yang dilarang dalam Hukum Internasional karena intervensi militer tersebut adalah berdasarkan permintaan dari pemerintahan yang sah. Rusia memberikan pendapat ini pada tanggal 4 Maret 2014 dihadapan Dewan Keamanan PBB. Pada saat itu Rusia diwakilkan oleh Vitaly Churkin, yang merupakan perwakilan tetap Rusia di PBB. Ia menyerahkan dihadapan Dewan Keamanan PBB sebuah surat tertanggal 1 Maret 2014 yang ditandatangani oleh Victor Yanukovych. Isi surat tersebut adalah permintaan untuk mendapatkan bantuan militer dari Rusia untuk membantu menjaga perdamaian dan keamanan. 51 Pendapat ini didukung oleh Chria Borgen Opinio Juris, yang mengatakan bahwa Intervensi Militer Rusia bukanlah suatu bentuk Invasi namun sebagai bentuk respon yang sah atas permintaan bantuan dari pemerintah. 52 51 “Ukraines Yanukovych asked for troops, Russia tells UN,” BBC News Europe 4 March 2014, available at Pendapat di atas kemudian dikaitkan dengan suatu bentuk intervensi yang dibenarkan dalam Hukum Internasional yaitu Intervention by Invitation. Intervention by Invitation adalah suatu bentuk permintaan bantuan kepada otoritas atau negara lain untuk menjaga perdamaian dan keamanan. Pemintaan haruslah berasal dari permintaan yang sah. http:www.bbc.comnewsworld-europe-26427848. diakses pada 11 maret 2015 52 Chris Borgen, “Who Speaks for Ukraine?” Opinio Juris 3 March 2014, available at http:opiniojuris.org20140303who-speaks-for-ukraine. Diakses pada 11 Maret 2015 43

3. Pas