V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Massa Karbohidrat
Karbohidrat  merupakan  produk  utama  dalam  proses  fotosintesis  oleh tumbuhan, hasil sintesis senyawa karbondioksida dan air dengan bantuan cahaya
matahari. Persentase karbohidrat yang dihasilkan selama proses fotosintesis dapat digunakan  untuk  mengetahui  massa  CO
2
yang  diserap  oleh  suatu  jenis  tanaman yang  dapat  diketahui  melalui  metode  analisis  karbohidrat  dengan  menggunakan
alat spektrofotometer. Massa  karbohidrat  dari  hasil  fotosintesis  14  jenis  tanaman  berbeda  untuk
setiap  jenis  dan  setiap  waktu  pengambilan  daun  sampel  Tabel  4.  Massa  CO
2
bersih  merupakan  banyaknya  massa  CO
2
yang  digunakan  tanaman  untuk  aktif selama sehari.
Tabel 4.  Massa karbohidrat tanaman hutan kota
Massa karbohidrat No
Nama jenis 05.00
17.00 19.00
Massa karbohidrat
bersih g Massa CO
2
bersih g
1 Agathis dammara
0,412 0,444
0,465 0,228
0,335 2
Aleurites moluccana 0,874
0,881 0,823
0,619 0,910
3 Baccaurea racemosa
0,308 0,586
0,78 1,709
2,512 4
Brownea capitella 0,829
1,05 0,985
1,554 2,284
5 Calophyllum inophyllum
0,938 1,033
1,223 0,674
0,991 6
Cynometra cauliflora 0,785
0,903 0,908
1,132 1,664
7 Dillenia indica
0,313 0,551
0,416 2,299
3,380 8
Garcinia dulcis 1,005
1,021 1,029
0,107 0,157
9 Mangifera caesia
0,911 1,081
0,932 3,078
4,525 10
Mesua ferrea 0,515
0,616 0,891
0,789 1,160
11 Michelia champaca
0,583 0,675
0,557 1,953
2,871 12
Spathodea campanulata 0,529
0,736 0,631
1,694 2,490
13 Syzygium malacense
1,102 1,224
1,276 0,697
1,025 14
Vitex pubescens 0,709
0,846 0,781
1,086 1,596
Massa  karbohidrat  A.  dammara  mengalami  peningkatan  pada  pukul  05.00 WIB 0,412 g; 17.00 WIB 0,444 g dan 19.00 WIB 0,465 g. Massa karbohidrat
bersih pada pukul 05.00 WIB; 17.00 WIB dan 19.00 WIB dapat diketahui melalui pendekatan  persamaan  kuadratik  y  =  0,0006x
2
–  0,0052x  +  0,4166  Gambar  2. Secara  umum  massa  karbohidrat  meningkat  dari  pukul  05.00  WIB–  19.00  WIB,
meskipun pada pukul 05.00 WIB- 09.00 WIB terjadi sedikit penurunan, sehingga
kurva  berbentuk  parabola.  Penurunan  yang  terjadi  sebesar  0,008  g  sedangkan peningkatan  terjadi  sebesar  0,236  g.  Massa  karbohidrat  bersih  yang  didapat
sebesar  0,228  g.  Jenis  tanaman  lain  yang  memiliki  model  kurva  seperti  jenis  A. dammara
adalah  B.  recemosa,  C.  inophyllum,  G.  dulcis,  M.  ferrea  dan  S. malacense.
Massa  karbohidrat  bersih  dari  tiap  jenis  ini  berbeda-beda  walaupun memiliki model kurva yang sama. Massa karbohidrat bersih untuk masing-masing
jenis adalah sebagai berikut: B. racemosa sebesar 1,709 g, C. inophyllum sebesar 0,674  g,  G.  dulcis  sebesar  0,107  g,  M.  ferrea  sebesar  0,789  dan  S.  malacense
sebesar 0,697 g.
Daya rosot karbohidrat = 0,228 g
y = 0,0006x
2
- 0,0052x + 0,4166 R
2
= 1
0,36 0,38
0,4 0,42
0,44 0,46
0,48
5 .0
1 7
.0 1
9 .0
waktu m
a s
s a
k a
rb o
h id
ra t
Agathis dammara
Gambar 2  Kurva persamaan kuadratik  A. dammara Pada jenis A. moluccana terjadi juga peningkatan massa karbohidrat antara
pukul  05.00  WIB  –  17.00  WIB  dengan  massa  0,874  g  menjadi  0,881  g, peningkatan  ini  terjadi  karena  adanya  penyerapan  CO
2
pada  proses  fotosintesis. Massa  karbohidrat  pada  pukul  19.00  WIB  menurun  dengan  massa  sebesar  0,823
g.  Massa  karbohidrat  pada  pukul  05.00  WIB;  17.00  WIB  dan  19.00  WIB  dapat diketahui  melalui  pendekatan  persamaan  kuadratik  y  =  -0,0021x
2
+  0,0302x  + 0,8459  Gambar  3,  terlihat  bahwa  kurva  berbentuk  parabola  terbalik  dengan
massa  karbohidrat  bersih  sebesar  0,619  g.  Terdapat  juga  beberapa  jenis  yang memiliki bentuk kurva seperti jenis ini  yaitu jenis: B. capitella, C. cauliflora, D.
indica ,  M.  caesia,  M.  champaca,  S.  campanulata  dan  V.  pubescens.  Massa
karbohidrat bersih untuk masing-masing jenis secara berturut-turut adalah sebagai berikut 1,554 g; 1,132 g; 2,299 g; 3,078 g; 1,953 g; 1,694 dan 1,086 g.
Daya rosot karbohidrat = 0,619 g
y = -0,0021x
2
+ 0,0302x + 0,8459 R
2
= 1 0,75
0,8 0,85
0,9 0,95
1
5 .0
1 7
.0 1
9 .0
waktu m
a s
s a
k a
rb o
h id
ra t
Alaurites moluccana
Gambar 3  Kurva persamaan kuadratik A. moluccana Massa  karbohidrat  tertinggi  pada  pengambilan  sampel  daun  pukul  05.00
WIB  adalah  S.  malacense  sebesar  1,102  g  dan  terendah  adalah  B.  racemosa sebesar  0,308  g.  Pada  pukul  17.00  WIB  massa  karbohidrat  tertinggi  adalah  S.
malacense sebesar  1,224  g  dan  terendah  adalah  A.  dammara  0,444  g.  Massa
karbohidrat  tertinggi  pada  pukul  19.00  WIB  adalah  S.  malacense  dengan  nilai 1,276 g dan terendah adalah D. indica sebesar 0,416 g.
Hasil  yang  ditunjukkan  pada  Tabel  4  menyatakan  bahwa  M.  caesia merupakan  tanaman  yang  paling  banyak  menyerap  karbohidrat  selama  14  jam
pukul  05.00  WIB  –  05.00  WIB  yaitu  sebesar  3,078  g,  sehingga  jenis  tersebut juga  paling  banyak  menggunakan  CO
2
untuk  fotosintesis  yaitu  sebesar  4,525  g. Hal  itu  sesuai  pernyataan  Harjadi  1992  dalam  Purwaningsih  2007  bahwa
massa  CO
2
yang  digunakan  dalam  proses  fotosintesis  berbanding  lurus  dengan jumlah  karbon  C  dalam  gula  karbohidrat.  Semakin  tinggi  massa  karbohidrat
maka  semakin  tinggi  pula  massa  CO
2
yang  digunakan  oleh  tanaman.  Jenis  yang paling  sedikit  menyerap  karbohidrat  adalah  G.  dulcis  0,105  g,  sehingga  jenis
tersebut  juga  merupakan  jenis  yang  paling  sedikit  menyerap  CO
2
0,154  g.  Ini diduga disebabkan posisi tanaman jenis ini paling jauh dari jalan.
5.2. Daya Rosot CO