23
III. METODOLOGI
A. KERANGKA PEMIKIRAN
Dalam melakukan pengelolaan persediaan barang warehouse dan produk jadi saat ini banyak kendala yang dihadapi. Kendala utama yang
dihadapi adalah masih rendahnya akses informasi yang dibutuhkan serta sistem informasi yang belum terorganisir secara sistematis sehingga akan
menyulitkan dalam pengaksesan informasi yang dibutuhkan. Kesulitan dalam pengaksesan informasi yang dibutuhkan tersebut dapat menghambat dalam
pengambilan keputusan dan kebijakan perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat.
Sistem informasi sebaiknya dirancang untuk dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh departemen-departemen di perusahaan.
Sistem informasi tersebut mengintegrasikan semua fungsi departemen ke dalam satu sistem informasi berbasis komputer. Integrasi akan meningkatkan
koordinasi dan sinkronisasi pengambilan keputusan operasional secara menyeluruh yang dibuat deprtemen-departemen perusahaan. Integrasi
informasi perlu, karena satu perusahaan dapat dipandang sebagai unit sistem, yakni sistem bisnis yang terdiri dari beberapa sub-sistem. Sub-sistem bisnis
berupa departemen-departemen yang dimiliki perusahaan Jogiyanto, 1995. Sistem informasi yang dikembangkan pada ColdstorageProcessing
Division di PT. Centralpertiwi Bahari nantinya akan dapat menyajikan data- data yang akurat sehingga persediaan barang warehouse dan produk jadi dapat
selalu dikontrol dengan baik.
B. PENDEKATAN SISTEM
Sistem merupakan kumpulan elemen yng saling berinteraksi dan terorganisir dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Sistem merupakan
permasalahan komplek yang membutuhkan cara pendekatan dalam memecahkanya. Cara yang biasa digunakan untuk memecahkan masalah
sistem yang komplek adalah dengan pendekatan sistem.
24 Pendekatan sistem adalah suatu pendekatan sistematis untuk pemecahan
masalah yang ada. Masalah merupakan kondisi yang memiliki potensi untuk merugikan atau menghasilkan keuntungan. Pemecahan masalah adalah sesuatu
yang memberikan respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya. Menurut McLeod 1993,
pendekatan sistem dapat dilakukan dengan tiga tahap yaitu: tahap persiapan, tahap pendefinisian dan tahap pmecahan masalah. untuk mempersiapkan
pemecahan masalah manajer harus memandang perusahaan sebagai satu sistem, dapat memahami lingkungan perusahaan dan dapat mengidentifikasi
sub-sistem dalam perusahaan. Pada tahap pendefinisian masalah, manajer harus mengawalinya dari tingkatan sistem kemudian ke sub-sistem dan
menganalisa departemen-departemen sistem menurut urutan tertentu. Pada tahap pemecahan masalah, manajer harus dapat mengidentifikasi berbagai
alternatif pemecahan masalah kemudin mengevaluasi setiap alternatif tersebut dan selanjutnya memilih dan menetapkan solusi yang terbaik, kemudian
menerapkan solusi yang terpilih. Terakhir, manajer harus membuat suatu tahapan tindak lanjut yang dapat memastikan bahwa solusi yang diterapkan
efektif. Menurut Eriyatno 1998 pendekatan sistem merupakan suatu
metodologi pemecahan masalah yang memandang komponen-komponen yang terlibat dalam suatu masalah tersebut. Tahapan pendekatan sistem dimulain
dengan dilakukan identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan dari sistem dan diakhiri dengan menghasilkan suatu sistem operasi yang efisien dan
efektif. Operasi dianggap efisien jika terdapat kemungkinan akan dilakukannya pendefinisian kembali dari penentuan suatu gugus kebutuhan
yang dapat diterima proses ulang-balik. Pendekatan sistem digunakan karena permasalahan yang dihadapai menyangkut beberapa kebutuhan data sebagai
keluaran dari sistem yang akan dibangun. Pendekatan sistem memperlihatkan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing
kegiatan atau aplikasi.
25 Gambar 3. Tahapan Kerja Pendekatan Sistem Maneth dan Park, 1973
C. FORMULASI PERMASALAHAN P