18 langsung menerapkan sistem tersebut. Suatu model merupakan abstrak yang
digunakan untuk meniru keaadaan yang sebenarnya. Eriyatno 1998 juga menambahkan bahwa secara umum model didefinisikan sebagai suatu
perwakilan atau abstraksi dari sebuah obyek atau situasi aktual. Model dikatakan lengkap apabila dapat mewakili berbagai aspek dan realitas yang
sedang dikaji. Permodelan sistem diartikan sebagai suatu gagasan aktifitas pembuatan model.
Penerapan sistem informasi manajemen berbasis komputer akan tercipta peningkatan efisiensi dan efektifitas operasional perusahaan. Tujuan
akhirnya dari komputerisasi sisitem informasi bisnis adalah tercapainya kepuasan pelanggan dan memberikan keunggulan kompetitif abagi perusahaan
melalui penurunan biaya produksi dan peningkatan profit perusahaan Stairs dan Reynold, 1998.
Menurut Murdick dan Ross 1984, penggunaan komputer dalam sistem informasi menjadi penting untuk informasi modern dan efektif. Hal ini
didasarkan pada keunggulan komputer dan syarat yang harus dipenuhi dari sebuah sistem informasi manajemen modern dan efektif. Keuntungan
penggunaan komputer dibandingkan dengan metode manual adalah ketepatan, kapasitas penyimpanan, kecepatan serta kemampuan pengumpulan dan
komunikasi yang cepat.
B. MANAJEMEN PERSEDIAAN
Menurut Handoko 2000 bahwa persediaan adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya suatu organisasi yang
disimpan untuk memenuhi permintaan, yang meliputi persediaan abahan mentah, barang dalam proses, barang jadi atau produk akhir, bahan pembantu
atau komponen-komponen lain yang menjadi bagian produk perusahaan. Keberadaan persediaan berkaitan dengan faktor waktu, faktor ketidakpastian,
faktor diskontinuitas dan faktor ekonomi. Dalam pengendalian persediaan ada dua keputusan pokok yang perlu diambil yaitu jumlah setiap kali pemesanan
dan kapan pemesanan itu harus dilakukan. Menurut Waters, 1992 persediaan
19 sebagai sejumlah barang atau bahan baku yang disimpan untuk dipergunakan
di masa yang akan datang. Menurut Machfud 1999, persediaan atau inventory adalah stok atau
barang yang disimpan. Dalam lingkup agroindustri atau kegiatan produksi, barang tersebut mencakup bahan baku, bahan pembantu, kemasan, produk
setengah jadi, produk jadi, suku cadang mesin dan segala sesuatu yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan produksi.
Rangkuti 2002 menyatakan bahwa sistem persediaan diartikan sebagai serangkaian kebijakan dan pengendalian yang memonitor tingkat
persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus disediakan dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan.
Sistem ini bertujuan untuk menciptakan dan menjamin tersedianya sumber daya dalam kuantitas dan pada waktu yang tepat.
Fungsi utama pengendalian persediaan adalah agar supaya proses produksi tidak terganggu atau terhambat yang disebabkan karena kekurangan
atau tiadanya bahan baku. Hal ini berakibat kapasitas produksi tidak sepenuhnya terpakai, terjadi kondisi idle baik fasilitas maupun tenaga kerja
serta tidak tercapainya target atau rencana produksi yang akhirnya menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan konsumen.
C. PEMBEKUAN UDANG
Udang merupakan salah satu bahan pangan yang mudah rusak. Kemunduran mutu udang dapat disebabkan karena peristiwa autolisis,
bakteriologis dan oksidasi. Kemunduran mutu udang secara autolisis terjadi karena senyawa kimia pada jaringan tubuh yang telah mati terurai oleh
kegiatan enzim yang tidak terkendali. Kerusakan mutu udang karena faktor bakteriologis terjadi akibat adanya kegiatan bakteri yang berasal dari selaput
lendir dipermukaaan tubuh dan saluran pencernaan. Udang memiliki kandungan lemak cukup tinggi sehingga menyebabkan terjadinya oksidasi
oleh oksigen yang terdapat secara bebas di udara. Pembekuan udang merupakan salah satu cara pengawetan bahan
pangan dengan cara menghambat pertumbuhan mikroorganisme, menahan
20 reaksi-reaksi kimia dan menekan aktifitas enzim. Pembekuan dapat mereduksi
jumlah mikroorganisme dengan nyata, tetapi tidak dapat mensterilkan makanan dari mikroorganisme Frazier, 1977.
Menurut Moelyanto 1992, proses pendinginan hanya mampu menghambat proses kemunduran mutu udang karena aktifitas bakteriologis,
kimia dan fisika. Ilyas 1983 menyatakan bahwa proses kemunduran secara biologis masih terjadi pada suhu 0
C karena bakteri masih berkembang biak dengan aktif. Perkembangbiakan bakteri dapat dihentikan pada suhu -7,5
C. Pada suhu -20
C atau lebih rendah, proses penurunan mutu secara bakteriologis dapat teratasi karena pada suhu tersebut bakteri tidak dapat
hidup. Prinsip penanganan hasil perikanan yang baik menurut Ilyas 1993
adalah rantai dingin dimana suhu bahan baku dipertahankan dibawah 5 C,
bersih, cepat dan tepat agar kemunduran mutu dan kerusakan fisik dapat ditekan secta hati-hati dalam penanganannya. mutu bahan baku yang telah
didinginkan dapat dipertahankan sampai kurang lebih 48 jam.
D. ANALISIS ABC