29
IV. PENGAMATAN SISTEM
A. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
PT. Centralpertiwi Bahari PT. CPB merupakan perusahaan agroindustri penghasil udang segar beku dan olahan yang menggunakan bahan
baku utama berupa udang segar yang langsung dipanen dari tambak yang dikelola sendiri. Jenis udang yang digunakan sebagai bahan baku utama
adalah jenis udang windu Penaeus monodon dan vannamei Lithopenaeus vannamei. Kedua jenis udang ini dapat mencapai ukuran besar sehingga dapat
mencapai harga pasaran yang baik untuk ekspor. Bahan baku yang dipasok sendiri dari tambak atau tempat budidaya
udang sangat menguntungkan perusahaan karena dapat memperlancar sistem produksi dan terjaganya kualitas produk yang dihasilkan. Lokasi tambak yang
satu lokasi dengan pabrik pengolah memungkinkan terjaganya dengan baik kesegaran dari udang sebelum diolah. Setiap hari rata-rata mengolah bahan
baku dari kedua jenis udang windu dan vannamei kurang lebih 140 Ton. Udang windu dan vannamei segar kemudian dikirim dan diolah
menjadi berbagai macam produk oleh Divisi Colstorage dan Processing. Pada
proses pengolahan udang menjadi produk sesuai pesanan tersebut menggunakan berbagai macam bahan-bahan pembantu dan pendukung agar
menjadi produk yang lebih bernilai. Bahan-bahan pendukung tersebut antara lain kemasan, label, spare part mesin produksi, peralatan quality control,
peralatan penunjang masing-masing departemen. Pengaturan bahan-bahan penunjang dilakukan oleh Departemen
Warehouse. Departemen ini mengelola informasi persediaan setiap item persediaan barang penunjang yang digunakan oleh departemen PPC dalam
melakukan perencanaan produksi. Perencanaan produksi menggunakan data persediaan bahan penunjang agar dapat melakukan proses produksi secara
tepat. Departemen Warehouse mendistribusikan bahan penunjang ke setiap departemen di divisi Colstorage dan Processing yang membutuhkan dan
membuat laporan stok bahan penunjang setiap saat.
30
B. SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN
PT. CPB mempunyai jaringan sistem informasi untuk menghubungkan antar divisi secara online dengan menggunakan jaringan
intranet dan internet perusahaan. Tetapi jaringan ini hanya sebatas digunakan untuk melakukan komunikasi internal perusahaan dan pengiriman data saja.
Selama ini perusahaan menggunakan email untuk komunikasi data. Karena perusahaan belum mempunyai sistem informasi yang terpadu maka informasi
yang diperoleh menjadi lambat dan saling menunggu untuk memperoleh informasi.
Pada divisi Coldstorage dan Processing, sistem pengelolaan informasi juga menggunakan sistem yang sama pada perusahaan. Pada kenyataannya,
sistem tersebut juga tidak efektif digunakan pada divisi ini. Hal ini dikarenakan informasi menjadi terkirim lebih lama dan sering terhambat
karena jaringan internet yang turun down. Sistem pengelolaan informasi menggunakan email tidak tepat karena data yang dikirim biasanya
memerlukan pengolahan lebih lanjut. Pada Departemen Warehouse di divisi Colstorage dan Processing,
sistem pengelolaan informasi menggunakan catatan secara manual dalam buku kemudian catatan tersebut dicatat kembali ke dalam aplikasi Microsoft Excel
yang perubahaannya tidak dapat dipantau sewaktu-waktu atau tidak dapat dilihat secara realtime. Penggunaan Microsoft Excel dalam pembuatan laporan
pengelolaan barang warehouse efektif jika hanya digunakan pada Departemen Warehouse sendiri. Tetapi jika digunakan oleh departemen lain yang terkait
dengan informasi barang warehouse akan menjadi sangat rumit dan tidak efisien.
31
V. PERANCANGAN SISTEM