Rancang Bangun Terinci RANCANG BANGUN SISTEM

39 Gambar 6. Diagram alir data tingkat 1 Fungsi Evaluasi Pemasok dan Analisa ABC

2. Rancang Bangun Terinci

Rancang bangun terinci merupakan salah satu unsur penting untuk melangkah ke proses implementasi sehingga perlu dilakukan sebaik HASIL EVALUASI PEMASOK DATA KEDATANGAN BARANG KATEGORI PEMASOK DAFTAR BARANG PASOKAN NAMA PEMASOK HASIIL ANALISIS ABC INFO STOK AKHIR INFO HARGA BARANG JML PENGGUNAAN BARANG DEPT PPC 1 ANALISIS ABC 1 DATA BARANG WAREHOUSE 2 EVALUASI PEMASOK + 2 DATA PEMASOK PEMASOK 3 SIPCSD 40 mungkin agar keseluruhan informasi yang dihasilkan pada tahapan analisis sistemspesifikasi sistem dapat disajikan dan memberikan penjelasan yang sesuai dengan keinginan pengguna. Proses rancang bangun terinci dilakukan dalam dua tahap yaitu penyusunan model data konseptual Conceptual data ModelCDM dan Model data Fisik Physical Data ModelPDM. CDM merupakan model yang menunjukkan struktur data dari sebuah basis data yang bersifat logik dan merupakan struktur dari penyimpan data Data Storage. PDM memberikan model yang lebih spesifik dalam melakukan implementasi sistem yaitu berupa physical data yang lebih aktual. PDM merupakan tahapan akhir dari rancang bangun sistem untuk melangkah ke dalam tahapan implementasi sistem. Untuk melihat rancang bangun terinci CDM dan PDM dapat dilihat pada Gambar 7 dan Gambar 8. AMBILPRODUCT MASUKIDACTOR MASUKIDTRANSAKSI IOTRANSAKSI MASUKUNIT MASUKSIZE MASUKCAT CATEGORIES IDCAT NAME SIZES IDSIZES NAME UNIT IDUNIT NAME PRODUCT IDPRODUCT NAME DESKRIPSI CATEGORY SIZES UNIT STOCK BUFFER PRICE TRANSAKSI DETAIL TRANSACTION PRODUCT_TRANS QTY TRANSAKSI IDTRANS TYPE DATE NOTES TAG RETUR CODE TIPE TRANSAKSI IDTYPETRAN NAME DES TYPE IOTYPE IOID USED ACTOR CATEGORY IDACCAT NAME ACTOR ACID CATID NAME DESCR Gambar 7. Model data konseptual SIPCSD 41 IDPRODUCT = IDPRODUCT IDACCAT = IDACCAT IDTRANS = IDTRANS IDTYPETRAN = IDTYPETRAN IDUNIT = IDUNIT IDSIZES = IDSIZES IDCAT = IDCAT CATEGORIES IDCAT numeric NAME long varchar SIZES IDSIZES numeric NAME long varchar UNIT IDUNIT numeric NAME long varchar PRODUCT IDPRODUCT numeric IDCAT numeric IDSIZES numeric IDUNIT numeric NAME long varchar DESKRIPSI long varchar CATEGORY numeric SIZES numeric UNIT numeric STOCK numeric BUFFER numeric PRICE numeric TRANSAKSI_DETAIL TRANSACTION numeric IDTYPETRAN numeric IDPRODUCT numeric PRODUCT_TRANS numeric QTY numeric TRANSAKSI IDTRANS numeric TYPE numeric DATE date NOTES long varchar TAG long varchar RETUR_CODE numeric TIPE_TRANSAKSI IDTYPETRAN numeric IDTRANS numeric NAME long varchar DES long varchar TYPE numeric IOTYPE numeric IOID numeric USED numeric ACTOR_CATEGORY IDACCAT numeric NAME long varchar ACTOR ACID undefined IDACCAT numeric CATID undefined NAME long varchar DESCR undefined Gambar 8. Model data fisik SIPCSD 42

VI. PEMBAHASAN

A. PERANCANGAN SISTEM

Sistem informasi persediaan barang warehouse bagi Divisi Coldstorage dan Process PT. CPB dikembangkan untuk meningkatkan kinerja sistem manajemen persediaan yang sudah berjalan. Peningkatan kinerja ini terjadi karena kebutuhan informasi dalam melakukan pengendalian persediaan barang dapat diperoleh secara cepat, akurat dan tepat. Oleh sebab itu perlu dikembangkan sebuah sistem yang terintegrasi dengan sebuah perangkat lunak yang dapat mengawasi pergerakan barang dan mampu memberikan informasi pengendalian persediaan barang warehouse. Menurut Davis 1991, informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerima dan bermanfaat bagi pengambil keputusan. Data didefinisikan sebagai bahan mentah bagi informasi yang berupa kelompok teratur dari simbol-simbol yang mewakili suatu kuantitas, tindakan, benda dan sebagainya. Sistem adalah penyusunan atau pengaturan sesuatu atau komponen- komponen yang saling berinteraksi dan berhubungan yang menjadi bentuk kesatuan. Sistem informasi manajemen adalah pengaturan komponen- komponen yang saling berinteraksi untuk mendukung operasional manajemen dan pengambilan keputusan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi Whitten et.al. 1986. Manfaat sistem informasi manajemen adalah 1 menyediakan informasi yang mempunyai sifat tepat waktu, tepat guna, tepat sasaran, dapat dipercaya, jelas dan fleksibel; 2 mengefektifkan proses pengambilan keputusan; 3 Membebaskan pimpinan dan staf dari kegiatan mengolah data atau informasi kecuali informasi yang bersifat rahasia eriyatno, 1998. Dalam pengembangan sistem informasi persediaan barang warehouse dilakukan dengan pendekatan sistem yang diawali dengan pengkajian terhadap semua perilaku yang berkaitan dengan sistem informasi yang dipelajari. Dalam pengembangan sistem informasi terdapat emapat tahapan penting yaitu