a. b.
Keterangan : Nomor 1 dan 2 sensor smart packaging dengan bahan dasar chitosan-asetat, PVA, dan indikator BTB diletakkan di dalam kemasan. Nomor 3 sensor smart packaging diletakkan di luar kemasan
Gambar 15.
Visualisasi perubahan warna sensor smart packaging dengan bahan dasar chitosan-asetat, PVA, dan indikator BTB saat digunakan secara langsung sebagai kemasan cerdas dalam mendeteksi kebusukan fillet ikan nila.
a Warna
smart packaging pada awal pengamatan jam ke-0.
b Warna
smart packaging pada akhir pengamatan jam ke-15.
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Perkembangan kemasan cerdas smart packaging dengan sensor yang dapat mendeteksi tingkat kemunduran mutu ikan merupakan inspirasi dan inovasi
baru dalam memberikan arti kemudahan, kepraktisan, jaminan mutu serta keamanan pangan untuk mengkonsumsi hasil-hasil perikanan di masa depan.
Analisis karakteristik sifat optik dan dinamika respon terhadap sensor smart packaging
berbahan dasar chitosan-asetat, polivinil alkohol PVA, dan indikator bromthymol blue
BTB memperlihatkan adanya kecenderungan yang nyata dalam mendeteksi tingkat kebusukan fillet ikan nila. Secara visual sensor smart
packaging dengan bahan dasar chitosan-asetat, PVA, dan indikator BTB dapat
memberikan pola perubahan warna yaitu dari kuning menjadi kuning tua selanjutnya menjadi hijau dan terakhir hijau kebiruan selama proses kebusukan
berlangsung. Hasil pengamatan tingkat kebusukan fillet ikan nila dengan parameter uji
berupa nilai total volatile basic nitrogen TVBN dan total bacterial counts TBC, memperlihatkan juga adanya kecenderungan yang sama dalam mendeteksi
tingkat kebusukan fillet ikan nila, dimana nilai TVBN makin meningkat yaitu dari sebesar 8,40 ± 0,40 mg N100 g pada jam ke-0 menjadi sebesar 52,36 ± 1,98 mg
N100 g pada jam ke-15 dan nilai TBC dari sebesar nilai log 4,35 ± 0,07 2,3 x 10
4
CFUml pada jam ke-0 menjadi sebesar nilai log 9,11 ± 0,05 1,3 x 10
9
CFUml pada jam ke-15. Sedangkan untuk nilai pH cenderung berfluktuatif yakni sebesar 6,50 ± 0,08 pada jam ke-0 kemudian turun menjadi 5,96 ± 0,12
pada jam ke-5 selanjutnya naik menjadi 6,34 ± 0,73 pada jam ke-10 dan 6,44 ± 0,25 pada jam ke-15.
Tingkat hubungan korelasi antara nilai absorbans sensor smart packaging
berbahan dasar chitosan-asetat, polivinil alkohol PVA, dan indikator bromthymol blue
BTB dengan parameter uji tingkat kebusukan ikan menunjukkan korelasi yang positif, dimana memperlihatkan pola kecenderungan
yang sama dalam mendeteksi tingkat kebusukan fillet ikan nila.