4.1.2. Dinamika respon sensor smart packaging dengan bahan dasar chitosan-
asetat, PVA dan indikator BTB dalam mendeteksi kebusukan fillet ikan nila
Peningkatan nilai absorbans pada sensor smart packaging akibat kehadiran gas-gas basa volatil yang berasal dari proses kebusukan fillet ikan nila diamati
selama 15 jam pada suhu ruang ±30°C. Data perwakilan nilai puncak absorbans setiap jam pada panjang gelombang 475,34 nm di-plot terhadap waktu pengamatan
untuk mendapatkan respon dinamika dari sensor smart packaging tersebut. Dinamika respon sensor smart packaging dengan bahan dasar chitosan-
asetat , PVA dan indikator BTB dalam mendeteksi proses kemunduran fillet ikan nila
selama waktu pengamatan memperlihatkan bentuk kurva yang sigmoid. Bentuk kurva sigmoid ini serupa juga dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Niu dan
Lee 2000, yang menentukan indikator kesegaran ikan carp dan herring yang diuji pada suhu 25°C selama 25 jam dengan menggunakan impedansi suara pada frekuensi
1000 Hz. Data absorbans hasil uji spektrum smart packaging pada panjang gelombang 475,34 nm selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9. Pola
kecenderungan rata-rata nilai puncak absorbans spektrum sensor smart packaging dengan bahan dasar chitosan-asetat, PVA dan indikator BTB dalam mendeteksi
proses kebusukan fillet ikan nila dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Pola kecenderungan rata-rata nilai puncak absorbans spektrum sensor
smart packaging dengan bahan dasar chitosan-asetat, PVA, dan indikator
BTB pada proses kebusukan fillet ikan nila selama waktu pengamatan 15 jam
Berdasarkan pola kecenderungan nilai rata-rata absorbans spektrum sensor dari smart packaging dengan bahan dasar chitosan-asetat, PVA, indikator BTB pada
proses kebusukan fillet ikan nila selama waktu pengamatan 15 jam terlihat bahwa hingga jam ke-3, nilai absorbans hanya mengalami sedikit perubahan. Nilai
absorbans spektrum sensor smart packaging cenderung terus mengalami peningkatan yang cukup tinggi mulai jam ke-4 hingga jam ke-10, namun kemudian sedikit
meningkat pada jam ke-11 sampai jam ke-15. Model regresi polinomial ortogonal dengan order 4 didapatkan bahwa semakin lama waktu pengamatan proses
kebusukan fillet ikan nila memperlihatkan adanya peningkatan nilai absorbans sensor smart packaging
dengan bahan dasar chitosan-asetat, PVA, dan indikator BTB. Persamaan regresi polinomial ortogonal antara waktu pengamatan proses
kemunduran fillet ikan nila dengan nilai absorbans sensor smart packaging dengan bahan dasar chitosan-asetat, PVA, dan indikator BTB adalah y = 5E-06x
4
- 0,0002x
3
+ 0,0022x
2
- 0,002x + 0,2491, dengan nilai determinasi sebesar 99,04 . Secara deskripsi hasil pengamatan terhadap perubahan warna sensor smart
packaging dengan bahan dasar chitosan-asetat, PVA, dan indikator BTB
memperlihatkan bahwa terdapat 4 empat kelompok fase perubahan warna selama berlangsungnya proses kemunduran fillet ikan nila, yaitu :
Fase ke-1 jam ke-0 hingga jam ke-3 : sensor berwarna kuning.
Fase ke-2 jam ke-4 hingga jam ke-6 : sensor berwarna kuning tua.
Fase ke-3 jam ke-7 hingga jam ke-9 : sensor bewarna hijau muda.
Fase ke-4 jam ke-10 hingga jam ke-15 : sensor berwarna hijau atau berwarna hijau kebiruan
Bentuk visual sensor smart packaging dengan bahan dasar chitosan-asetat, PVA, dan indikator BTB serta pola perubahan warna sensor pada proses kebusukan
fillet ikan nila selama waktu pengamatan 15 jam dapat dilihat pada Gambar 10.
Keterangan : Hasil foto perubahan warna yang terjadi merupakan representatif perubahan yang memiliki perbedaan warna secara visual sangat nyata selama waktu pengamatan 15 jam.
Gambar 10. Pola perubahan warna sensor smart packaging dengan bahan dasar chitosan-asetat, PVA, dan indikator BTB selama proses kebusukan fillet ikan nila selama waktu pengamatan 15 jam.
Jam Ke-0 Jam Ke-5
Jam Ke-7 Jam Ke-10
Jam Ke-13 Jam Ke-15
4.2. Pengujian Tingkat Kebusukan Fillet Ikan Nila