Luas dan Status Kepemilikan Lahan

34 Desa Tugu Utara Kelurahan Cisarua Sumber: Data Primer diolah Gambar 5. Karakteristik Responden di Kecamatan Cisarua Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2011 Tingkat pendidikan responden di kedua wilayah berbeda disebabkan karena perbedaan tingkat usia dan pendapatan rumah tangga yang cukup jauh. Tingkat pendapatan responden di Desa Tugu Utara jauh lebih kecil dibandingkan dengan Kelurahan Cisarua. Hal ini menyebabkan ketidakmampuan responden untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Adanya responden yang tidak bersekolah di Desa Tugu Utara disebabkan karena pada saat responden berusia sekolah belum tersedia sarana pendidikan di wilayah tersebut, mengingat pada saat itu responden berada pada zaman penjajahan Belanda.

5.2.3. Luas dan Status Kepemilikan Lahan

Luas lahan yang dimiliki oleh responden saat menjual lahan sangat bervariasi. Kisaran luas lahan yang dimiliki responden Desa Tugu Utara mulai dari 0.0049 sampai dengan satu hektar dengan rata-rata kepemilikan lahan sebesar 0.2114 ha. Persentase penduduk yang memiliki luas lahan di bawah rata-rata sebesar 72 . Sementara kepemilikan lahan di Kelurahan Cisarua jauh lebih sedikit dibandingkan di Desa Tugu Utara yaitu mulai dari 0.0035 sampai 0.1600 ha dengan rata-rata kepemilikan lahan seluas 0.0191 ha. Sebanyak 84 responden memiliki lahan di bawah 0.0191 ha. Umumnya luas lahan yang Tidak Sekolah SD SMP SLTA SD SMP SLTA Perguruan Tinggi 35 dimiliki responden di Tugu Utara lebih luas jika dibandingkan dengan kepemilikan lahan yang dimiliki responden di Kelurahan Cisarua. Hal ini disebabkan karena lahan yang dimiliki responden Desa Tugu Utara merupakan lahan pengalihan dari lahan pemerintah menjadi lahan garapan milik rakyat. Sebanyak 76 dari responden memiliki tanah dengan status garapan dan sisanya telah memiliki surat tanah. Selain itu, sebanyak 80 responden di Kelurahan Cisarua memiliki status lahan berupa girik dan sisanya memiliki surat tanah. 5.2.4. Tingkat Pendapatan Tingkat pendapatan responden di kedua wilayah termasuk rendah. Pendapatan penduduk per bulan di Desa Tugu Utara rata-rata sebesar Rp 754 600.00 dan Kelurahan Cisarua sebesar Rp 2 044 000.00. Pendapatan penduduk di Desa Tugu Utara cenderung lebih rendah mengingat banyak penduduk yang tidak memiliki mata pencaharian tetap. Selain itu banyak responden yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan yang cukup untuk mendapatkan penghasilan lebih. Rendahnya penghasilan responden di Desa Tugu Utara disebabkan oleh rendahnya pilihan lapangan kerja. Hal tersebut menyebabkan responden yang pada mulanya bekerja sebagai pemillik lahan, menjual lahan yang dimiliki. Setelah lahan dijual, responden berganti pekerjaan menjadi penjaga vila yang dibangun di lahan yang telah dijual tersebut. Tingkat pendapatan responden di Kelurahan Cisarua lebih tinggi jika dibandingkan dengan Desa Tugu Utara. Hal ini disebabkan oleh banyaknya responden yang mengikuti tingkat pendidikan formal dari SMP hingga perguruan tinggi. Tingkat pendidikan yang tinggi menjadi latar belakang responden 36 memperoleh lapangan pekerjaan yang lebih layak. Responden di Desa Tugu Utara pada umumnya bekerja sebagai penjaga vila dan di Kelurahan Cisarua sebagian besar responden bekerja sebagai wiraswasta.

5.2.5. Lama Menetap di Lokasi