Jenis Kelamin dan Usia Pendidikan Formal Responden

32 Cibeureum, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Citeko dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Batulayang. Keempat wilayah tersebut masih berada dalam kawasan Kecamatan Cisarua. Curah hujan sebesar 3 330 mmtahun, kelembaban dengan suhu rata-rata 26 o C-14 o C, serta bentuk wilayah yang berbukit. Kelurahan Cisarua merupakan wilayah yang paling padat penduduknya di antara desa yang ada di Kecamatan Cisarua, Letak geografis Desa Tugu Utara terletak pada 6.67 o LS dan 106.97 o BT dengan luas wilayah sebesar 1 703 ha. Wilayah ini terletak paling dekat dengan hulu Sungai Ciliwung jika dibandingkan dengan wilayah lain yang ada di Kecamatan Cisarua. Batas wilayah sebelah utara dan barat berbatasan dengan Desa Batulayang, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tugu Selatan, dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Ciloto. Desa ini terletak di ketinggian 650- 1 200 m dari permukaan laut. Suhu maksimumminimum 23.91 o C–17.85 o C. Curah hujan rata-rata 3 178 mmtahun.

5.2. Karakteristik Umum Responden

Karakteristik umum responden di Kecamatan Cisarua diperoleh berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 50 orang penduduk asli yang sudah pernah menjual lahan yang dimiliki. Karakteristik umum responden ini dilihat dari beberapa variabel meliputi jenis kelamin dan usia, pendidikan formal, luas lahan, dan status kepemilikan lahan, tingkat pendapatan, serta lama menetap di lokasi.

5.2.1. Jenis Kelamin dan Usia

Responden yang diwawancarai dalam penelitian ini sebanyak 50 orang yang berasal dari dua wilayah yaitu Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua. masing-masing sebanyak 25 responden. Responden yang diambil dari Desa Tugu 33 Utara terdiri dari 52 pria dan 48 wanita sedangkan di Kelurahan Cisarua terdiri dari 44 pria dan 56 wanita. Responden memiliki tingkat usia yang bervariasi. Kisaran usia tersebut dimulai dari 23 hingga 85 tahun. Ada pun usia rata-rata responden secara keseluruhan adalah 51 tahun. Dominics 2009 menyatakan bahwa kategori usia dibagi tiga, yaitu usia muda 0-35 tahun, usia paruh baya 35-58 tahun, dan usia tua 58 tahun. Responden dengan tingkat usia paruh baya sangat mendominasi di kedua wilayah tersebut. Kelurahan Cisarua dengan tingkat usia paruh baya sebanyak 76 , usia tua sebanyak 20 , dan sisanya 4 tingkat usia muda. Sedangkan Desa Tugu Utara berusia paruh baya sebanyak 56 , usia tua sebanyak 36 , dan usia muda sebanyak 8 .

5.2.2. Pendidikan Formal Responden

Tingkat pendidikan responden di kedua wilayah berbeda-beda. Responden di Desa Tugu Utara memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan Kelurahan Cisarua. Hal ini ditunjukkan oleh responden di Desa Tugu Utara yang tidak bersekolah sebanyak 16 , berpendidikan SD sebanyak 60 , dan berpendidikan SLTP dan SLTA masing-masing sebanyak 4 dan 20 , sedangkan tidak ada yang berpendidikan hingga tingkat perguruan tinggi. Sementara itu di Kelurahan Cisarua semua responden bersekolah, hal ini ditunjukkan dengan responden yang berpendidikan SD sebanyak 40 , SLTP dan SLTA masing-masing sebanyak 12 dan 36 , serta perguruan tinggi sebanyak 12 . Berdasarkan tingkat pendidikan tersebut dapat dilihat bahwa Kelurahan Cisarua memiliki sumberdaya manusia yang lebih baik dibandingkan dengan desa Tugu Utara. Persentase tingkat pendidikan dapat dilihat pada Gambar 5. 34 Desa Tugu Utara Kelurahan Cisarua Sumber: Data Primer diolah Gambar 5. Karakteristik Responden di Kecamatan Cisarua Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2011 Tingkat pendidikan responden di kedua wilayah berbeda disebabkan karena perbedaan tingkat usia dan pendapatan rumah tangga yang cukup jauh. Tingkat pendapatan responden di Desa Tugu Utara jauh lebih kecil dibandingkan dengan Kelurahan Cisarua. Hal ini menyebabkan ketidakmampuan responden untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Adanya responden yang tidak bersekolah di Desa Tugu Utara disebabkan karena pada saat responden berusia sekolah belum tersedia sarana pendidikan di wilayah tersebut, mengingat pada saat itu responden berada pada zaman penjajahan Belanda.

5.2.3. Luas dan Status Kepemilikan Lahan