Hasil Uji Asumsi Klasik

66 1.52, menunjukkan bahwa kualitas penerapan GCG perbankan syariah berada pada tingkat baik. Variabel ROGIC menunjukkan nilai minimum 0.59 dan maksimum 1.34. Hal ini berarti dalam sampel, rata – rata pertumbuhan intellectual capital perusahaan per tahun paling kecil berjumlah 0.59 dan paling besar berjumlah 1.83. Rata-rata mean variabel IC sebesar 0.87, menunjukkan bahwa rata – rata pertumbuhan intellectual capital berada pada Bad performers yang mengindikasikan rata – rata pertumbuhan IC perusahaan per tahunnya masih sangat kecil. Variabel kinerja keuangan yang diproksikan dengan return on equity ROE menunjukkan nilai minimum sebesar 0.01 dan nilai maksimum sebesar 0.94, Adapun rata-rata mean ROE adalah sebesar 0,16.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dalam penelitian ini menggunakan uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas, dan uji autokorelasi.

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik yaitu model regresi yang tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikoloniearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF yang terdapat pada tiap – tiap variabel seperti pada tabel dibawah ini. 67 Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 1.404 .667 2.106 .042 IC .158 .043 .521 3.703 .001 .924 1.083 ROGIC .290 .143 .277 2.026 .050 .976 1.025 GCG .927 .403 .321 2.301 .027 .937 1.068 a. Dependent Variable: ROE Sumber : Data diolah Output SPSS 21 Dari tabel diatas, menunjukkan tidak ada nilai tolerance dari setiap variabel independen yang lebih dari 0.10 dan VIF kurang dari 10. Hal ini mengindikasikan tidak ada korelasi antar variabel independen dan dapat dinyatakan tidak terjadi multikolonieritas dalam model regresi.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut adalah hasil dari uji heteroskedastisitas : 68 Gambar 4.1 Grafik Scatterplot Sumber : Data diolah Output SPSS21 Berdasarkan tampilan pada Scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik dari data menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Regression Studentized Residual dan tidak membentuk suatu pola tertentu. uji heteroskedastisitas menggunakan metode analisis grafik, pada model regresi yang terbentuk dinyatakan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas atau data bersifat homoskedastisitas. 69 Tabel 4.5 Haisil Uji Heterokedastistas Uji Spearman’s rho Correlations IC ROGIC GCG Unstandardi zed Residual Spearmans rho IC Correlation Coefficient 1.000 .055 -.180 -.137 Sig. 2-tailed . .737 .266 .400 N 40 40 40 40 ROGIC Correlation Coefficient .055 1.000 -.061 .134 Sig. 2-tailed .737 . .708 .411 N 40 40 40 40 GCG Correlation Coefficient -.180 -.061 1.000 -.123 Sig. 2-tailed .266 .708 . .450 N 40 40 40 40 Unstandardized Residual Correlation Coefficient -.137 .134 -.123 1.000 Sig. 2-tailed .400 .411 .450 . N 40 40 40 40 Sumber : Data diolah Output SPSS 21 Berdasarkan hasil pengujian heterokedasisitas dengan uji spearman rho di atas dapat diketahui bahwa nilai korelasi ke tiga variabel independen dengan Unstandardized Residual memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05. Karena signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, residual memiliki distribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis uji statistik untuk mengetahui residual berdistribusi normal atau tidak. Uji statistik non-parametik 70 Kolmogorov Smirnov K-S mempunyai kriteria jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed 0,05 maka distribusi data dapat dikatakan terkena problem normalitas. Apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik tidak valid untuk jumlah sampel yang kecil. Data mengenai uji normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 40 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation .18978195 Most Extreme Differences Absolute .135 Positive .135 Negative -.081 Kolmogorov-Smirnov Z .852 Asymp. Sig. 2-tailed .463 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data diolah Output SPSS 21 Hasil tabel diatas dapat dikatakan bahwa data residual terdistribusi normal. Hal ini tercermin dari nilai Asymp. Sig. 2-tailed 0,05 yaitu sebesar 0.463.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Problem autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu 71 berkaitan satu sama lainnya. Kondisi ini sering ditemukan pada data time series karena adanya “gangguan” pada individu atau kelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada individu atau kelompok yang sama pada periode berikutnya. Penelitian ini menggunakan pengujian run test untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Apabila nilai Asymp.Sig 2-tailed 0,05 maka persamaan regresi dikatakan terkena problem autokorelasi. Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi Runs Test Unstandardized Residual Test Value a -.05038 Cases Test Value 20 Cases = Test Value 20 Total Cases 40 Number of Runs 16 Z -1.442 Asymp. Sig. 2-tailed .149 a. Median Sumber : Data diolah SPSS 21 Tabel diatas menunjukkan nilai Asymp.Sig.2-tailed 0.149, dimana nilai itu lebih besar dari 0.05, yang mengindikasikan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada data yang diuji. 72

3. Hasil Uji Hipotesis a. Koefisien Determinasi