Variabel Terikat a. Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor, Pengungkapan Corporate Social Responsibility,Dansystemic Riskterhadap Earnings Response Coefficient

49 1. Menghitung return saham Rit = � – � − � − Dimana: Rit = Return saham perusahaan i pada periode t Pit = Harga penutupan saham i pada periode t Pit-1 = Harga penutupan saham i pada periode t-1 2. Menghitung return pasar harian: Rmt = � – � − � − Dimana: Rmt = Return pasar harian IHSGt = Indeks harga saham gabungan pada periode t IHSGt-1 = Indeks harga saham gabungan pada periode t-1

2. Variabel Terikat a.

Earnings Response Coefficient Earnings Response Coefficient ERC merupakan salah satu ukuran yang digunakan untuk mengukur kualitas laba Paramita dan Ery, 2013. ERC dapat diukur dengan beberapa kali tahapan perhitungan. Tahap pertama melakukan perhitungan cumulative abnormal return CAR masing-masing sampel dan tahap yang kedua menghitung unexpected earnings UE. 50 a. CAR Cumulative Abnormal Return Merupakan proksi dari harga saham atau reaksi pasar Soewardjono, 2005. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data closing price untuk saham dengan periode selama pelaporan. CAR it -5, +5 = ∑ ���� +5 =−5 Dimana: ARit = Abnormal return perusahaan i pada hari t CARit -5,+5 = Cumulative abnormal return perusahaan i pada waktu jendela peristiwa event window pada hari t-5 sampai t+5. Alasan peneliti menggunakan periode pengamatan karena harga saham cenderung berfluktuasi pada beberapa hari sebelum dan sesudah pengumuman laba. Return saham dan return pasar perusahaan dengan menggunakan waktu pengamatan selama 11 hari perdagangan saham yaitu dari t-5 sampai dengan t+5. Tanggal untuk menentukan t adalah tanggal pada saat publikasi laporan keuangan. Biasanya laporan keuangan yang sudah diaudit dipublikasikan sekitar bulan Maret atau April pada tahun berikutnya. Dalam penelitian ini abnormal return dihitung menggunakan model sesuaian pasar Soewardjono, 2005. Abnormal Return diperoleh dari : ARit = Rit - Rmt Dalam hal ini: ARit = Abnormal return perusahaan i pada periode ke- t 51 Rit = Return perusahaan pada periode ke- t Rmt = Return pasar pada periode ke- t Untuk memperoleh data abnormal return tersebut, terlebih dahulu harus mencari return saham harian dan return pasar harian. 1. Menghitung return saham harian dengan rumus: Rit = � – � − � − Dimana : Rit = Return saham perusahaan i pada periode ke t Pit = Harga penutupan saham i pada periode ke t Pit-1 = Harga penutupan saham i pada periode ke t-1 2. Mengitung return pasar harian dengan rumus : Rmt = � – � − � − Dimana : Rmt = Return pasar harian IHSGt = Indeks harga saham gabungan pada hari t IHSGt-1 = Indeks harga saham gabungan pada hari t-1 b. Unexpected Earnings Dihitung dengan menggunakan pengukuran laba per lembar saham dengan model random walk Kalaapur, 1994 yakni diukur dengan rumus sebagai berikut : 52 UEit = ��� – ��� − � − Dimana : UEit = Unexpected earning perusahaan i pada periode t EPSit = Laba per lembar saham perusahaan i pada periode t EPSit-1 = Laba per lembar saham perusahaan i pada periode sebelumnya Pt-1 = Closing price saham tahun sebelumnya Selanjutnya adalah menghitung besarnya ERC yang diperoleh dari regresi antara abnormal return dan unexpected earnings. CARit = α + β UEit CARit : akumulasi abnormal return yang dihitung harian ± 30 hari periode jendela. α : konstanta β : koefisien respon laba terhadap return tidak normal. UE : perubahan laba per lembar saham perusahaan. Earnings response coefficient ERC tersebut mengindikasikan tingkat kandungan informasi laba yang dimiliki perusahaan. Bila secara statistik β tidak sama dengan nol, berarti laba memang mengandung informasi sehingga bermanfaat bagi investor dalam pengambilan keputusan. 53 Tabel 3.1 Operasional dan Pengukuran Variabel No. Variabel Jenis Variabel Indikator Skala Pengukuran 1. Spesialisasi Industri Audior, Primadita, 2012 Independen Variabel dummy, yaitu jika KAP menguasai market share ≥10 di industri manufaktur maka memiliki nilai 1 dan 0 jika sebaliknya. SPEC = ∑ ��� ∑ × ∆ � ��� ∆ � ℎ Nominal 2. Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Sayekti dan Wondabio, 2007 Independen Pendekatan untuk menghitung CSRI pada dasarnya menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item CSR dalam instrument penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak Rasio Bersambung pada halaman selanjutnya 54 Tabel 3.1 Lanjutan No. Variabel Jenis Variabel Indikator Skala Pengukuran diungkapkan. Selanjutnya, skor dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan. CSRI j = ∑ � 3. Systemic Risk, Suad, 2005 Independen Menghitung koefisien beta dengan regresi return saham dengan return pasar. R = α + β Rm + e Rasio 4. Earnings Response Coefficient, Soewardjono, 2005 Dependen Menghitung besarnya ERC dengan regresi antara abnormal return dan unexpected earnings. CARit = α ± β UEit Rasio 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari laporan tahun emiten dengan menggunakan populasi perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu pada alamat www.idx.co.id. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Berikut tabel 4.1 yang menyajikan perolehan sampel berdasarkan kriteria yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Tabel 4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian No. Kriteria Pelanggaran Kriteria Jumlah 1. Perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2015 49 2. Perusahaan yang IPO di BEI sebelum 1 Januari 2011 dan mempublikasikan laporan keuangannya berturut-turut dari 2011-2015 16 33 3. Perusahaan yang mengungkapkan laporan csr dalam laporan keuangannya berturut-turut dari 2011-3015 7 26 4. Perusahaan memiliki data lengkap yang dibutuhkan peneliti 3 23 Perusahaan property dan real estate yang dijadikan sampel dalam penelitian 23 Bersambung pada halaman selanjutnya 56 Tabel 4. 1 Lanjutan Jumlah sampel yang diambil selama periode pengamatan yaitu tahun 2011-2015 115 Sumber : Data sekunder yang diolah Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian berjumlah 115 perusahaan untuk periode lima tahun pengamatan yaitu tahun 2011 sampai 2015. Sampel tersebut dipilih karena telah memenuhi kriteria umum yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan analisis penelitian. Pada saat pengujian normalitas, diperoleh hasil bahwa data penelitian tidak normal. Pengujian dengan Kolmogorov Smirnov K-S menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,000 dengan total sampel sebanyak 115 data, artinya data tidak lolos uji normalitas karena nilai signifikansi dibawah 0,05 0,000 0,05. Berikut hasil dari uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov K-S dengan 115 sampel yang disajikan dalam tabel 4.2. Tabel 4. 1 Hasil Uji Normalitas: Kolmogorov Smirnov K-S 115 sampel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 115 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation 7,13224737 Most Extreme Differences Absolute ,277 Positive ,277 Negative -,219 Test Statistic ,277 Asymp. Sig. 2-tailed ,000 c Sumber : Output SPSS yang diolah Supaya data penelitian menjadi normal maka dilakukan screening data untuk mendeteksi apakah data dari masing-masing variabel penelitian 57 memiliki data ekstrim outlier yang berpotensi menganggu hasil analisis. Jika setelah di z-score terdapat data yang bernilai ± 2,5 dari nilai z-score masing- masing variabel, maka data tersebut adalah data ekstrim outlier. Hasil screening menunjukan bahwa terdapat sampel yang memiliki data ekstrim outlier sebanyak 6 perusahaan, sehingga harus dikeluarkan dari sampel. Jadi jumlah sampel yang layak diobservasi adalah 17 perusahaan dalam jangka waktu 5 tahun, jadi total sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 85 sampel. Tetapi untuk variabel earnings response coefficient dan pengungkapan corporate social responsibility dilakukan penanganan tambahan yaitu dengan metode winsorized agar secara keseluruhan data-data penelitian dapat lolos uji normalitas.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Asumsi Klasik