1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan merupakan gambaran mengenai posisi keuangan suatu perusahaan, yang digunakan sebagai media informasi dalam merangkum
semua aktifitas perusahaan. Sebagai media pertanggung jawaban, laporan keuangan digunakan oleh berbagai pihak baik internal maupun eksternal
terutama investor dan kreditor. Menurut IAI 2009, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan infomasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Untuk dapat mencapai
tujuan ini, laporan keuangan menyediakan informasi mengenai elemen dari entitas yang terdiri dari aset, kewajiban, beban, pendapatan termasuk gain or
loss, perubahan ekuitas, dan arus kas. Sesuai dengan peraturan pemerintah saat ini, perusahaan yang
mengadakan emisi go public di Bursa Efek Indonesia BEI wajib melaporkan laporan keuangan secara berkala. Menurut Sandi 2013, laporan
keuangan tiap periodenya akan diperhatikan oleh pihak eksternal perusahaan khususnya para investor modal. Kondisi yang dialami BEI juga akan semakin
memicu pula para investor untuk lebih selektif dalam berinvestasi. Salah satu unsur dalam laporan keuangan yang paling diperhatikan
informasinya adalah laporan laba rugi. Laporan laba rugi ini memberikan
2 informasi mengenai laba earnings suatu perusahaan dalam satu periode.
Laporan ini sangat penting bagi investor, karena dapat mengevaluasi kinerja masa depan, dan membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus
kas masa depan Kieso, 2002. Selain itu menurut Delvira dan Nelvirita 2013, laba juga memiliki peranan yang penting, yaitu untuk mengukur
perubahan bersih atas kekayaan pemegang saham dan merupakan indikasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba earnings power. Investor
harus memprediksi kemampuan menghasilkan laba earnings power perusahaan jangka panjang, sehingga diperlukan informasi laba masa lalu
untuk memprediksi laba masa datang. Pentingnya informasi laba secara tegas telah disebutkan dalam
Statement of Financial Accounting Concept SFAC No. 1 yang menyatakan bahwa laba memiliki manfaat untuk menilai kinerja manajemen, membantu
mengestimasi kemampuan laba representatif dalam jangka panjang, serta mampu memprediksi laba dan mentaksir risiko dalam investasi atau kredit
FASB, 1985. Bila dikaitkan dengan laba, investor tentu mengharapkan return yang maksimal dari nilai asset yang mereka investasikan di perusahaan
tersebut. Investor akan membuat perhitungan ekspetasi laba jauh hari sebelum laporan dikeluarkan berdasarkan informasi yang mereka peroleh sampai
menjelang laporan keuangan diterbitkan. Informasi aktual dari perusahaan tentunya akan memiliki perbedaan dengan hasil prediksi investor sehingga
pengumuman laporan keuangan aktual bisa menjadi good news atau bad news bagi investor.
3 Laporan keuangan terutama laporan laba rugi sangat rentan akan
adanya manipulasi. Hal ini dikarenakan pada umumnya investor akan melihat prospek awal suatu perusahaan dari laporan tersebut. Selain itu adanya
kebebasan yang diberikan kepada manajemen dalam memilih kebijakan akuntansi, dapat menyebabkan tidak semua laporan laba yang dilaporkan oleh
perusahaan memberikan informasi yang sebenarnya mengenai kinerja perusahaan. Contoh kasus tersebut dapat dilihat dari sektor perbankan di
Indonesia. PT Bank Lippo Tbk, terindikasi melakukan pelaporan keuangan ganda tahun 2002 dan PT Bank Century yang terindikasi memanipulasi
berbagai transaksi fiktif tahun 2008, yang mengakibatkan labarugi PT Bank Century Tbk mengalami penurunan sangat drastis. Oleh karena itu salah satu
cara untuk menilai kualitas laba suatu perusahaan adalah dengan menggunakan earnings response coefficient ERC. Menurut Scoot 2009,
ERC dapat mengidentifikasi perbedaan respon pasar terhadap pengumuman laba suatu perusahaan. Melalui ERC mencerminkan tingkat kepercayaan pasar
investor terhadap kualitas laba dan karenanya mewakili perspektif ukuran kualitas laba berdasarkan kinerja pasar. Kuatnya reaksi pasar terhadap
informasi laba yang tercermin dari tingginya nilai ERC, menunjukkan bahwa pasar menilai laba yang dilaporkan memiliki kualitas yang baik, dan
begitupun sebaliknya. Peningkatan maupun penurunan laba akan mempengaruhi pula
fluktuasi atas harga suatu saham. Namun perubahan jumlah laba juga tidak selalu mengubah mindset investor dalam melakukan investasinya. Berikut
4 tabel jumlah saham beredar dan laba perusahaan yang listing di Bursa Efek
Indonesia dalam kurun tahun 2012-2014 :
Tabel 1.1 Perbandingan jumlah saham beredar dengan laba perusahaan yang
listing di BEI tahun 2012-2014 dalam jutaan No.
Nama Perusahaan
Jumlah Saham
Beredar 2012-2014
Laba 2014
2013 2012
1. H.M.