22 3.  Pasar juga merespon informasi di luar pengumuman laba, sehingga
terkadang  sulit  untuk  melihat  respon  terhadap  laporan  keuangan. Misalnya, pengumuman kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah
yang  dapat  mempengaruhi  pasar  saham.  Karena  itu,  sangat diharapkan  adanya  pemisahan  antara  pengaruh  pada  keseluruhan
pasar dengan faktor khusus perusahaan. Dengan  demkian  koefisien  respon  laba  atau  earnings  response
coefficient  adalah  suatu  reaksi  yang  datang  dari  pengumuman  laba perusahaan,  sehingga  dapat  dikatakan  bahwa  ERC  didefinisikan  sebagai
perkiraan  perubahan  harga  saham  yang  terjadi  akibat  pengumuman  laba perusahaan  yang  masuk  ke  informasi  pasar.  Koefisien  respon  laba  pada
dasarnya  merupakan  suatu  upaya  untuk  memahami  bagaimana  suatu informasi  dapat  mempengaruhi  harga  saham  Bruegger  dan  Dunbar,
2009.  Menurut  Tuwentina  dan  Wirama  2014,  menggunakan  ERC sebagai  pengukuran  kualitas  laba  karena  ingin  melihat  kualitas  laba
berdasarkan  respon  investor  atas  informasi  laba  yang  diungkapkan  oleh perusahaan sesuai dengan teori agensi bahwa laba yang berkualitas adalah
laba  yang  tidak  menimbulkan  asimetri  informasi  antara  investor  sebagai prinsipal dan manajemen perusahaan sebagai agen.
4. Spesialisasi Industri Auditor
Setiap  industri  sangat  besar  kemungkinan  memiliki  perbedaan  sifat bisnis, prinsip akuntansi, sistem akuntansi, dan peraturan perpajakan yang
berbeda  satu  sama  lainnya.  Oleh  karena  itu,  seorang  auditor  harus
23 memiliki  pengetahuan  mengenai  jenis  industri  klien,  bukan  hanya
memiliki pengetahuan mengenai audit dan akuntansi saja. Auditor  spesialis  adalah  auditor  yang  memiliki  pengalaman  dan
pengetahuan mengaudit klien dengan industri yang sama. Auditor dengan klien  dalam  industri  yang  sama  akan  memiliki  pemahaman  yang  lebih
mengenai  resiko  audit  khusus  pada  industri  sehingga  dapat  memahami karakteristik perusahaan dengan lebih komprehensif.
Terdapat  empat  faktor  penentu  tingkat  kematangan  auditor  spesialis menurut Bonner dan Lewis 1990 dalam Primadita 2012, yaitu :
a.  Pemahaman atas pengetahuan umum mengenai akuntansi dan audit yang  diperoleh  dari  pelatihan  secara  formal  maupun  pengalaman
auditor. b.  Pemahaman  yang  lebih  detail  atas  klien  dan  industri  tempat  klien
beroperasi  berupa  karakteristik  perusahaan-perusahaan  dalam industri tersebut.
c.  Pemahaman atas bisnis mengenai sifat dasar, kondisi, tren ataupun siklus yang berlaku dalam lingkungan bisnis secara umum.
d.  Kemampuan  memecahkan  masalah  dengan  memahami  hubungan timbal balik dan kemampuan analitis.
Profesi auditor berfungsi sebagai pihak ketiga yang independen dalam memberikan  kepastian  berupa  opini  terhadap  integritas  angka-angka
akuntansi  yang  disajikan  dalam  laporan  keuangan  perusahaan.  Ketika auditor menangani perusahaan-perusahaan dalam industri yang sama maka
24 pengetahuan  dan  pemahaman  auditor  bertambah  dan  jauh  lebih  baik
mengenai internal kontrol perusahaan, resiko bisnis, dan resiko audit pada perusahaan  tersebut.  Dapat  dikatakan  bahwa  auditor  spesialis  memiliki
kemampuan dan pengetahuan yang memadai dibanding auditor yang tidak memiliki kemampuan spesialis Andreas, 2012.
5. Pengungkapan Corporate Social Responsibility