20 sebagai suatu sinyal terhadap adanya suatu peristiwa tertentu yang dapat
mempengaruhi nilai perusahaan.
3. Earnings Response Coefficient
Laporan keuangan dibuat dengan tujuan untuk digunakan oleh berbagai pihak, termasuk pihak internal perusahaan itu sendiri. Pihak-
pihak yang sebenarnya paling membutuhkan laporan keuangan adalah para pengguna eksternal pemegang saham, kreditor, pemerintah, masyarakat.
Informasi laba yang dilaporkan pada laporan keuangan khususnya yang berguna bagi para investor dalam memprediksi return atas saham
perusahaan. Kualitas laba yang baik dapat dilihat dari earnings response coefficient nya. Menurut Scoot 2009, menyebutkan :
“An earnings response coefficient measures the extent of a security’s abnormal return in response to the unexpected component of reported
earnings of the firm issuing that security.” Yang berarti, earnings response coefficient ERC mengukur sejauh
mana pengembalian abnormal suatu sekuritas dalam merespon komponen laba yang tidak diprediksikan. Menurut Cho dan Jung 1991
mendefinisikan earnings response coefficient sebagai efek setiap dolar dari laba kejutan unexpected earnings terhadap return saham, yang
ditunjukkan melalui slope koefisien dalam regresi abnormal return saham dengan unexpected earnings. Dengan kata lain ERC merupakan koefisien
sensitivitas perubahan harga saham terhadap perubahan laba akuntansi. Scott 2009 menyebutkan ada empat landasan pemikiran dan asumsi
tentang pemakaian ERC yaitu:
21 1. Investor memiliki kepercayaan awal terhadap ekspektasi return dan
risiko perusahaan yaitu kepercayaan berdasarkan semua informasi yang tersedia di publik sampai sesaat sebelum pengeluaran laporan
keuangan. Pengetahuan awal ini tidak sama untuk setiap investor akan tetapi pengetahuan ini meliputi ekspetasi terhadap laba
perusahaan. 2. Pada saat penerbitan laba tahunan, beberapa investor memiliki
informasi yang lebih dengan menganalisis angka laba. Sehingga beberapa investor akan merevisi kepercayaan awal mereka
terhadap ekspektasi return dan risk. 3. Investor yang merevisi kepercayaannya terhadap probabilitas
future return yang meningkat dibanding ekspektasi awal akan melakukan pembelian saham begitu juga sebaliknya.
4. Akumulasi dari jual beli ini akan membawa dampak pada akumulasi abnormal return di sekitar periode penerbitan laporan
keuangan. Dan beberapa respon pasar yang muncul, antara lain :
1. Dalam teori efficient market disebutkan bahwa pasar akan mereaksi informasi yang baru dengan cepat.
2. Berita baik atau buruk good news or bad news yang dilaporkan dari nilai net income akan dievaluasi dengan apa yang diharapkan
oleh investor. Jika melebihi nilai yang diekspektasikan maka akan menjadi berita baik begitu juga sebaliknya.
22 3. Pasar juga merespon informasi di luar pengumuman laba, sehingga
terkadang sulit untuk melihat respon terhadap laporan keuangan. Misalnya, pengumuman kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah
yang dapat mempengaruhi pasar saham. Karena itu, sangat diharapkan adanya pemisahan antara pengaruh pada keseluruhan
pasar dengan faktor khusus perusahaan. Dengan demkian koefisien respon laba atau earnings response
coefficient adalah suatu reaksi yang datang dari pengumuman laba perusahaan, sehingga dapat dikatakan bahwa ERC didefinisikan sebagai
perkiraan perubahan harga saham yang terjadi akibat pengumuman laba perusahaan yang masuk ke informasi pasar. Koefisien respon laba pada
dasarnya merupakan suatu upaya untuk memahami bagaimana suatu informasi dapat mempengaruhi harga saham Bruegger dan Dunbar,
2009. Menurut Tuwentina dan Wirama 2014, menggunakan ERC sebagai pengukuran kualitas laba karena ingin melihat kualitas laba
berdasarkan respon investor atas informasi laba yang diungkapkan oleh perusahaan sesuai dengan teori agensi bahwa laba yang berkualitas adalah
laba yang tidak menimbulkan asimetri informasi antara investor sebagai prinsipal dan manajemen perusahaan sebagai agen.
4. Spesialisasi Industri Auditor