Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap

36

3. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap

Earnings Response Coefficient. Luas pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang diproksikan dengan CSRI merupakan salah satu informasi terbaru perusahaan yang mampu merubah nilai perusahaan disamping pengumuman laba perusahaan. Perusahaan yang melakukan pengungkapan informasi tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam laporan tahunnya dapat memberikan nilai lebih dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memiliki pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. Menurut Aryanti dan Sisdyani 2016, perusahaan rela mengeluarkan biaya yang besar pada tanggung jawab sosial karena CSR dapat dijadikan sebagai cara agar kinerja perusahaan terlihat baik di depan pelanggan dan stakeholder. Adanya pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan juga mampu memberikan informasi tambahan serta mengurangi asimetri informasi dan ketidakpastian perusahaan. Pengambil keputusan ekonomi saat ini, tidak hanya melihat pada kinerja keuangan perusahaan, karena kesimpulan baik atau buruknya kinerja perusahaan tidak cukup hanya dilihat dari besarnya laba yang dihasilkan Cheng dan Yulius, 2010. Investor dapat mempertimbangkan informasi tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan sebagai informasi tambahan yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan sehingga dalam pengambilan keputusan investor tidak mendasarkan pada informasi laba saja. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Delvira 37 dan Nelvirita 2013 menunjukkan bahwa pengungkapan laporan tanggung jawab sosial dan lingkungan berpengaruh negatif terhadap ERC. Sedangkan penelitian Darwanis dan Arie 2013, menunjukkan bahwa pengungkapan laporan tanggung jawab sosial dan lingkungan berpengaruh positif terhadap ERC. Oleh karena itu dalam penelitian ini dibuat hipotesis: Ha 3 : Pengungkapan Corporate Social Responsibilty berpengaruh terhadap Earnings Response Coefficient. 4. Pengaruh Systemic Risk terhadap Earning Response Coefficient. Risiko Sistematik systemic risk merupakan risiko yang mempengaruhi banyak semua perusahaan Suad, 2005. Beta merupakan pengukur sistematik perusahaan yang diestimasi dengan model pasar. Semakin besar risiko perusahaan, maka semakin tidak pasti juga return yang terjadi di masa depan sehingga semakin rendah nilai perusahaan di mata investor. Dalam Scott 2009 dikatakan jika perusahaan memiliki risiko yang tinggi, informasi mengenai pengumuman laba akan sedikit direaksi oleh investor, sehingga ERC akan semakin rendah. Karena perusahaan dengan risiko tinggi sekalipun bisa menjanjikan return yang tinggi namun disisi lain tingkat kepastiannya juga tinggi. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Delvira dan Nelvirita 2013, menunjukkan bahwa systemic risk berpengaruh negatif terhadap ERC. Sedangkan penelitian Darwanis dan Arie 2013, serta Kurnia dan 38 Sufiyanti 2015, menunjukkan bahwa systemic risk berpengaruh positif terhadap ERC. Oleh karena itu dalam penelitian ini dibuat hipotesis: Ha 4 : Systemic Risk berpengaruh terhadap Earnings Response Coefficient. 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu spesialisasi industri auditor, pengungkapan corporate social responsibility, dan systemic risk terhadap variabel dependen, yaitu earnings response coefficient. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan property dan real estate yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2015. Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif berupa data sekunder yang diperoleh dengan mengakses website www.idx.co.id.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan property dan real estate yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2015. Sampel adalah bagian dari jumlah maupun karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2012. Pemilihan sampel penelitian didasarkan pada metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu Sugiyono, 2012. Metode yang digunakan peneliti dalam pemilihan sampel penelitian adalah pemilihan sampel bertujuan purposive sampling, dengan kriteria sebagai berikut : 40 1. Perusahaan di bidang property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2015 2. Perusahaan yang IPO sebelum tanggal 1 Januari 2011 dan mempublikasikan laporan keuangannya berturut-turut selama 2011-2015 3. Perusahaan yang mengungkapkan laporan corporate social responsibility dalam laporan keuangannya berturut-turut selama 2011-2015 4. Perusahaan yang telah menerbitkan laporan keuangan tahunan untuk periode 2011 – 2015 yang berakhir pada tanggal 31 Desember, dan memiliki data laporan keuangan yang lengkap sesuai dengan data yang diperlukan dalam penelitian

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan cara teknik pengumpulan dokumenter, yaitu penggunaan data yang berasal dari dokumen- dokumen yang sudah ada. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan penelusuran dan pencatatan informasi yang diperlukan pada data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan sampel. Metode dokumentasi ini dilakukan dengan cara mengumpulkan annual report, laporan keuangan beserta laporan audit oleh auditor independen dan data lain yang diperlukan berdasarkan penjelasan sebelumnya. Data pendukung lainnya diperoleh dengan metode studi pustaka dari jurnal-jurnal ilmiah serta literatur yang memuat pembahasan berkaitan dengan penelitian ini. Data diperoleh dari 41 www.idx.co.id yang berupa laporan tahunan Annual Report, laporan keuangan dan laporan audit oleh laporan auditor independen.

D. Metode Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik