Kesukaan Aroma Mutu Kekentalan

sebaliknya bila semakin tinggi komposisi buah pisang maka warnanya akan semakin kekuningan. Keterangan: skor kesukaan warna 1= sangat tidak suka sampai 7 = sangat suka Gambar 5. Skor kesukaan terhadap warna dari puree buah pepaya yang dicampur dengan buah pisang. Keempat formula puree buah dapat diterima oleh panelis dari segi warna, tetapi keempat formula puree buah ini memiliki warna yang sama menurut panelis sehingga atribut sensori warna tidak dipakai untuk uji skoring karena tidak adanya perbedaan warna dari masing-masing formula puree buah.

2. Kesukaan Aroma

Meskipun suatu produk pangan memiliki warna yang menarik dan rasa yang disukai, boleh jadi produk tersebut ditolak oleh konsumen apabila terjadi penyimpangan aromanya. Oleh karena itu, aroma merupakan salah satu kriteria yang mempengaruhi tingkat penerimaan suatu produk pangan. Aroma adalah bau yang ditimbulkan oleh syaraf-syaraf olfaktori di dalam rongga hidung sebagai akibat rangsangan kimia ketika makanan masuk ke mulut. Uji hedonik aroma produk puree buah dapat diamati pada Gambar 6, data lengkap pada Lampiran 18. Hasil analisa sidik ragam Lampiran 20 uji hedonik aroma menunjukkan bahwa skor uji hedonik aroma tidak berbeda nyata pada taraf 0.05. Keempat jenis formula puree buah memiliki skor kesukaan aroma yang tidak berbeda nyata. Nilai kesukaan aroma puree buah terdapat pada kisaran 4 netral, yaitu dengan rata-rata skor kesukaan 4.2 - 4.4, artinya secara umum panelis memberi tanggapan cukup baik terhadap aromanya sehingga dapat dinyatakan bahwa produk tersebut relatif disukai oleh konsumen dalam hal ini 4.2a 4.3a 4.3a 4.2a 1 2 3 4 5 6 7 90:10 80:20 70:30 60:40 S k o r k e su k aan war n a Rasio pepaya:pisang panelis. Aroma puree buah ini dipengaruhi oleh komposisi buah pepaya dan buah pisang. Keterangan: skor kesukaan aroma 1= sangat tidak suka sampai 7 = sangat suka Gambar 6. Skor kesukaaan terhadap aroma puree buah pepaya yang dicampur dengan buah pisang Keempat formula puree buah disukai oleh panelis dari segi aroma, tetapi panelis tidak dapat membedakan aroma dari masing-masing formula puree buah sehingga atribut sensori aroma tidak dipakai untuk uji skoring karena dari hasil analisa sidik ragam menunjukkan tidak adanya perbedaan aroma dari masing- masing formula puree buah.

3. Mutu Kekentalan

Kekentalan merupakan salah satu kriteria penting untuk menentukan mutu produk pangan secara fisik terutama pada makanan bayi. Kekentalan dinyatakan sebagai bentuk daya tahan aliran yang diberikan oleh suatu cairan, dimana daya tahan tersebut merupakan hasil pergerakan molekul di dalam cairan akibat adanya gerakan Brown dan gaya kohesi antar molekul Muchtadi dan Sumartha, 1992. Uji hedonik kekentalan pada produk puree buah dapat diamati pada Gambar 7, data lengkap pada lampiran 15. Hasil analisa sidak ragam dengan uji lanjut Duncan pada Lampiran 16 menunjukkan bahwa skor uji hedonik kekentalan berbeda nyata pada taraf 0.05. Nilai kesukaan kekentalan pada produk puree buah berkisar antara 5 agak suka hingga 6 suka, yaitu dengan rata-rata skor kesukaan 5 – 6, artinya secara umum panelis memberi tanggapan cukup baik terhadap kekentalan puree buah sehingga dapat dinyatakan bahwa produk tersebut relatif disukai oleh konsumen dalam hal ini panelis. Perbedaan kekentalan produk 4.4a 4.3a 4.2a 4.3a 1 2 3 4 5 6 7 90:10 80:20 70:30 60:40 S k o r k e su k aan ar o m a Rasio Pepaya:Pisang puree buah dipengaruhi oleh kandungan karbohidrat. Menurut Winarno 1992, karbohidrat akan menurunkan kekentalan karena karbohidrat akan mengikat air sehingga pembengkakan butir-butir pati akan terhambat. Keterangan: skor kesukaan kekentalan 1= sangat tidak suka sampai 7 = sangat suka Gambar 7. Skor kesukaaan terhadap kekentalan puree buah pepaya yang dicampur dengan buah pisang Kriteria produk puree buah yang cocok dikonsumsi oleh bayi adalah bahan pangan yang mempunyai nilai kekentalan rendah, sehingga relatif mudah ditelan oleh bayi serta tidak menyebabkan cepat kenyang pada bayi. Keempat formula puree buah disukai oleh panelis dari segi kekentalan, karena menurut panelis keempat formula puree buah cocok dikonsumsi oleh bayi bila dilihat dari segi kekentalan secara sensori. Atribut sensori kekentalan digunakan untuk uji skoring karena formula puree buah memiliki perbedaan bila dilihat dari segi kekentalan secara sensori.

4. Mutu Rasa Manis dan Rasa Asam