Formula Puree Buah yang Optimal

1. Formula Puree Buah yang Optimal

Formulasi adalah merupakan suatu kegiatan mencampurkan beberapa bahan dasar beserta bahan pelengkap lainnya dengan perbandingan dan komposisi tertentu yang sesuai untuk tujuan memperoleh suatu produk formula dengan rasa, aroma, warna dan kekentalan yang disukai. Produk formulasi puree buah pada penelitian ini berbentuk semi padat yang terdiri atas bahan dasar buah pepaya dan buah pisang. Selain itu ke dalam produk formulasi puree buah ditambahkan juga asam sitrat sebagai bahan pengatur keasaman. Tahapan pembuatan formula puree buah ini didahului dengan menimbang buah pepaya dan buah pisang sesuai dengan komposisi masing-masing formula. Produk yang dibuat ada sebanyak 4 macam formula dengan perbandingan buah pepaya dan buah pisang seperti yang terdapat pada Tabel 8. Perbandingan jumlah buah pepaya dan buah pisang yang dicampurkan pada masing-masing formula puree buah diupayakan agar sesuai dengan maksud untuk mendapatkan komposisi rasa manis, rasa asam, warna, aroma dan kekentalan yang disukai. Selain itu diharapkan kandungan zat gizi produk mencapai pemenuhan komposisi puree. Vitamin dan mineral yang terkandung pada produk puree buah sangat dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan periode awal kelangsungan hidupnya. Hasil formulasi masing-masing produk puree buah dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 . Formula awal produk puree buah yang disukai Mutu Mikrobiologi Analisa mutu mikrobiologi yang kedua sesuai dengan SNI 01-7111.2-2005 MP-ASI dengan angka lempeng total tidak lebih dari 1,0 x 10 4 . Rataan total mikroba formula puree buah dapat dilihat pada Tabel 11. Mikroba yang mencemari produk puree buah ini dapat berasal dari beberapa hal, yaitu dari bahan mentah atau bahan dasar, kontaminasi alat-alat pengolahan sebelum dan selama pengeringan, serta sesudah pengeringan Buckle dkk, 1987. Hasil analisa mikroba menunjukkan bahwa jumlah total mikroba produk puree buah berkisar antara 10 2 sampai 1,0 x 10 2 . Kandungan mikroba yang diperbolehkan berdasarkan SNI 01-7111.2-2005 MP-ASI adalah tidak lebih dari 1,0 x 10 4 Tabel 11. Rataan total mikroba formula puree buah kolonig koloni per gram. Kandungan mikroba produk puree buah yang dihasilkan masih dibawah standar dan jumlah ini dianggap layak untuk produk makanan bayi. Jenis Formula Puree Buah kolonig Formula 90 : 10 Formula 80 : 20 Formula 70 : 30 Formula 60 : 40 0,5 x 10 10 2 0,5 x 10 2 0,5 x 10 2 2 Mutu Sensori 1. Kesukaan Warna Penilaian awal seorang konsumen terhadap suatu bahan pangan adalah dengan melihat warnanya. Daya penerimaan suka tidaknya atau timbulnya ketertarikan konsumen terhadap bahan pangan dimulai dengan melihat warnanya. Uji hedonik warna produk puree buah dapat diamati pada Gambar 5, data lengkap pada Lampiran 18. Hasil analisa sidik ragam uji hedonik warna pada produk puree buah Lampiran 19 menunjukkan nilai tidak berbeda nyata pada taraf 0.05. Nilai kesukaan warna pada produk puree buah adalah 4 netral, yaitu dengan rata-rata skor kesukaan 4.2 – 4.3, artinya panelis masih menerima warna produk puree buah tersebut. Warna produk puree buah ini dipengaruhi oleh bahan-bahan penyusunnya yaitu buah pepaya dan buah pisang. Produk puree buah ini secara keseluruhan berwarna merah kekuningan orange dengan tingkat kecerahan sedikit berbeda, semakin tinggi komposisi buah pepaya maka warnanya akan semakin merah sebaliknya bila semakin tinggi komposisi buah pisang maka warnanya akan semakin kekuningan. Keterangan: skor kesukaan warna 1= sangat tidak suka sampai 7 = sangat suka Gambar 5. Skor kesukaan terhadap warna dari puree buah pepaya yang dicampur dengan buah pisang. Keempat formula puree buah dapat diterima oleh panelis dari segi warna, tetapi keempat formula puree buah ini memiliki warna yang sama menurut panelis sehingga atribut sensori warna tidak dipakai untuk uji skoring karena tidak adanya perbedaan warna dari masing-masing formula puree buah.

2. Kesukaan Aroma