Penetapan Modifikasi Metode Analisis

29 Uji presisi dan akurasi dilakukan pada sampel blanko yang ditambahkan baku eksternal dan internal dengan konsentrasi yang sama yaitu 0.13 mgL dalam 100 mg sampel dengan tujuh ulangan, seperti pada Tabel 4.4. Gambar 4.4. Kurva linieritas 3-MCPD dalam blanko sampel minyak goreng sawit Gambar 4.5 Kromatogram 3-MCPD pada ion mz 147 Batas deteksi dan batas kuantitasi analit dalam sampel Batas deteksi merupakan konsentrasi minimum analit yang dapat dideteksi, batas kuantitasi adalah konsentrasi minimum yang dapat ditentukan kuantitasnya dan keduanya memenuhi persyaratan akurasi dan presisi. 30 Tabel 4.4 Nilai LoD dan LoQ dari beberapa jenis bahan pangan Batas deteksi LoD dan kuantitasi LoQ pada penelitian ini adalah 0.06 mgkg dan 0.20 mgkg sampel minyak goreng sawit, jika dibandingkan dengan beberapa penelitian sebelumnya seperti pada tabel Tabel 4.4 validasi metode ini menunjukkan hasil yang lebih sensitif. Hasil validasi yang dipaparkan telah melalui tahapan identifikasi data yaitu kompenen yang digunakan pada analisis memiliki kejelasan sumber, identitas, dan kemurniaan baku. Kinerja validasi ditunjukkan pada pengulangan, rekoveri dan batas pengukuran. Data tersebut memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan untuk masing-masing parameter validasi. Tabel 4.5 Hasil uji presisi, rekoveri, batas deteksi dan batas kuantitasi Rerata SD KV 23 KV Horwitz HorRat Persyaratan Presisi mgkg 4.06 0.25 6.16 8.64 0.680 KV23KV Horwitz Codex 2010 HorRat 0.5-2.0 AOAC 2005 Rekoveri 95.83-113.27 6.26 6.16 - - 10 mgkg, 80-115 AOAC 2002 0.1 mgkg, 75-120 AOAC 2002 Batas deteksi 0.06 mgkg Batas kuantitasi 0.20 mgkg Sampel LoD LoQ Referensi Minyak goreng sawit 3-MCPD 0.06 mgkg 0.20 mgkg Hasil validasi penelitian Minyak goreng sawit 3-MCPD 0.25 mgkg 0.5 mgkg Razak et al. 2012 Safflower 3-MCPD 50-150 µgkg Weiβhaar 2008 Minyak nabati 3-MCPD 3 µgkg 9 µgkg Zelinkova et al. 2006 Virgin oil 3-MCPD ester 100 µgkg 300 µgkg Zelinkova et al. 2006 HVP 3-MCPD ester 1.1 mgkg 3.3 mgkg Divinova et al. 2004 Produk pangan 3-MCPD ester 1.1-36.8 mgkg Svejkovska et al. 2004 31

4.3 Analisis 3-MCPD dan Esternya dalam Minyak Goreng Sawit

Metode analisis tervalidasi digunakan untuk menetapkan kadar 3-MCPD total dan 3-MCPD dalam minyak goreng sawit komersial yang diperoleh dari pasar tradisional, hasilnya tercantum pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Kadar 3-MCPD total dan 3-MCPD dalam minyak goreng sawit Kode sampel 3-MCPD total mgkg 3-MCPD mgkg S1 15.77 3.54 S2 15.99 3.59 S3 16.86 3.79 S4 18.16 3.69 S5 17.99 3.81 S6 16.95 3.92 Rerata 16.96 3.72 SD 0.99 0.14 KV 5.83 3.81 23 KV Horwitz 6.97 8.75 Kadar 3-MCPD ester ditentukan berdasarkan selisih 3-MCPD total dan 3- MCPD bebas, yaitu sebesar 13.24 mgkg pada minyak goreng sawit. Hasil yang berada pada rentang kadar 3-MCPD ester sampel minyak goreng sawit pada uji profisensi EU-JRC dengan kisaran hasil 0.6-18.8 mgkg dan laboratorium yang memenuhi nilai z score sebanyak 56 Karasek et al. 2010. Larsen 2009 melaporkan bahwa minyak goreng sawit mengandung 3-MCPD ester dengan kadar 4.5-13 mgkg. Keberadaan senyawa 3-MCPD dan esternya dalam pangan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya suhu, pH, kadar air, gula dan lemak, cara pengolahan dan kondisi penyimpanan Baer et al. 2010. Pada minyak goreng sawit 3-MCPD dan esternya dapat terbentuk pada saat pengolahan saat degumming dan bleaching, adapun penggunaan klorida selalu dimonitoring selama proses pengolahan. Analisis 3-MCPD total juga dilakukan terhadap sebelas minyak goreng sawit komersial berbeda merek menunjukkan kadar 3-MCPD total bervariasi antara 13.94-34.52 mgkg Tabel 4.7. Hal ini diduga terjadi akibat pengaruh proses pengolahan dan lama waktu penyimpanan minyak goreng sawit. Kadar air yang tinggi dan enzim lipase yang ada dalam minyak goreng sawit selama penyimpanan minyak goreng sawit dapat membentuk asilgliserol, terutama diasilgliserol, yang akan menjadi sumber pembentukan 3-MCPD ester Karsulinova et al. 2007. 32 Tabel 4.7 Kadar 3-MCPD total, DAG, TAG dan ALB dalam minyak goreng sawit komersial No Sampel 3-MCPD total mgkg DAG TAG ALB 1 23.60 5.21 94.80 0.19 2 14.79 5.17 94.83 0.17 3 25.50 5.59 94.34 0.15 4 34.52 7.87 92.13 0.11 5 26.79 5.90 94.10 0.13 6 33.36 5.56 94.44 0.13 7 27.10 6.31 93.69 0.13 8 31.62 6.27 93.72 0.23 9 16.66 5.63 94.37 0.18 10 33.92 6.26 93.74 0.11 11 13.94 3.62 96.38 0.11 Rerata 25.62 5.76 94.23 0.15 SD 7.65 1.03 1.029 0.04 Minyak goreng sawit merupakan salah satu komponen penting dalam proses pengolahan pangan, terutama penggorengan, yang berfungsi sebagai penghantar panas. Selama penggorengan, minyak dipanaskan pada waktu yang lama dengan suhu tinggi dan berada pada kondisi terdapat udara dan air. Situasi dan kondisi ini bisa menjadi pencetus terjadinya reaksi kimia dalam minyak goreng sawit. Sebelas sampel minyak goreng sawit yang telah diketahui 3-MCPD total juga ditentukan kadar diasilgliserida DAG, triasilgliserida TAG dan kandungan asam lemak bebasnya ALB. Penentuan ini dilakukan untuk melihat korelasinya dengan kandungan 3-MCPD dan esternya dalam minyak goreng sawit seperti terlihat pada Gambar 4.6. Gambar 4.6 Hubungan antara diasilgliserida dengan 3-MCPD yang terkandung dalam minyak goreng sawit 33 Diasilgliserida memperlihatkan korelasinya dengan kandungan 3-MCPD total, sampel yang mengandung diasilgliserida tertinggi 7.87 mengandung 3- MCPD total sebanyak 34.517 mgkg sementara sampel yang mengandung diasilgliserida terendah 3.62 mengandung 3-MCPD total sebanyak 13.937 mgkg Tabel 4.7 dan Gambar 4.6. Hasil ini sama dengan penelitian Greyt 2010 yang menyatakan bahwa diasilgliserida memilili korelasi dengan 3-MCPD ester, jika kadar diasilgliserida lebih besar dari 4, maka kadar 3-MCPD ester umumnya lebih besar dari 5 ppm. 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Modifikasi metode Wei haar yang dilakukan pada penelitian ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi kadar 3-MCPD dan esternya dalam minyak goreng sawit. Hasil validasi metode analisis 3-MCPD dalam minyak goreng sawit telah memenuhi kriteria akurasi, presisi, linieritas, dan spesifisitas yang ditunjukkan oleh persamaan linear r 0.994, rentang kerja 0.008 sampai 0.377 mgL, batas deteksi 0.06 mgkg, batas kuantitasi 0.20 mgkg, presisi koevesien variasi KV 6.16, dan akurasi persen rekoveri 95.83-113.27, dalam 100 mg sampel minyak goreng sawit. Metode analisis tervalidasi dapat diaplikasikan untuk menentukan kadar 3- MCPD dan esternya pada minyak goreng sawit komersial. Sampel minyak goreng sawit yang dianalisis pada penelitian ini diperoleh kadar 3-MCPD total sebesar 16.96 mgkg, 3-MCPD sebesar 3.72 mgkg, sedangkan 3-MCPD ester bisa dihitung berdasarkan selisih antara kadar 3-MCPD total dan 3-MCPD sebesar 13.24 mgkg. Sebelas sampel yang diuji berdasarkan metode analisis tervalidasi didapatkan jumlah 3-MCPD total yang diperoleh berkisar antara 13.94-34.52 mgkg. Hasil analisis memperlihatkan adanya korelasi antara konsentrasi 3-MCPD dalam sampel dengan kandungan diasilgliserida. Sampel dengan kandungan diasilgliserida tinggi akan memberikan hasil pengujian yang tinggi pula terhadap 3-MCPD, hubungan ini dinyatakan dengan koefesien korelasi sebesar r 0.752.

5.2 Saran

Dengan menggunakan metode tervalidasi disarankan untuk dilakukan sampling dan monitoring kadar 3-MCPD dan esternya pada minyak goreng sawit mulai dari bahan baku hingga yang beredar di pasar Indonesia dengan mempertimbangkan faktor daerah distribusi, tempat dan lamanya waktu penyimpanan. Disarankan pula pengembangan dan validasi metode analisis untuk analisis 3-MCPD dan esternya dalam produk pangan lainnya yang mengandung minyak dan lemak. Penetapan batas minimum 3-MCPD dan esternya dalam minyak goreng sawit dan produk pangan lainnya yang mengandung minyak dan lemak dalam suatu regulasi terstandar dan dapat diaplikasikan. Penelitian tentang pengaruh parameter teknologi produksi untuk meminimalkan pembentukan 3- MCPD dan esternya juga perlu dilakukan.