Latar Belakang Validation of The Modified Weihaar’s Method for the Determination of 3 Monochloropropane 1,2 Diol (3 MCPD) and Its Ester in Palm oil
                                                                                7
Tabel 2.3 Mekanisme pembentukan 3-MCPD dalam pangan Substrat
Mekanisme Sumber
Asam klorida dan gliserol
atau asilgliserol
Hidrolisis  asam  klorida  atau  gas  klorida yang  direaksikan  dengan  gliserol  dengan
atau  tanpa  adanya  asam  asetat  glasial terjadi dengan pemanasan pada suhu 100-
130  °C  selama  4-24  jam.  Senyawa  3- MCPD  terbentuk  dari  reaksi  antara  asam
klorida dengan residu minyak nabati. Zelinkova et al. 2006
Asam hipoklorit
dan alil alkohol
Asam  hipoklorit  yang  berasal  dari  klorin dan  air  ditambahkan  kepada  alil  alkohol
yang  memiliki  ikatan  rangkap,  reaksi  ini membutuhkan  pemanasan  pada  suhu  50-
60
o
C. Pembentukan 3-MCPD ini diduga terjadi pada produk olahan bawang putih.
Stadler  et al. 2009.
Natrium klorida dan
gliserol atau asilgliserol
Senyawa 3-MCPD terbentuk dengan cara memanaskan  campuran  natrium  klorida
dan  Tween  80  pada  suhu  200
o
C.  Kadar 3-MCPD  meningkat  seiring  dengan
bertambahnya konsentrasi
natrium klorida.  Pada  produk  serelia  yang
dipanggang  gliserol  bebas  merupakan prekursor  utama  untuk  pembentukan  3-
MCPD.
Gliserol terbentuk
akibat penambahan
ragi untuk
proses pengembangan
yang pada
proses pemanasan  bereaksi  dengan  natrium
klorida sehingga membentuk 3-MCPD. Stadler  et al. 2009.
3-MCPD ester
Pembentukan  3-MCPD  secara  enzimatis diteliti  dengan  menggunakan  model
sistem  yang  terdiri  dari  lipase,  minyak nabati,  natrium  klorida  dan  air.  Enzim
lipase  yang  berasal  dari  Rhizopus  oryzae memiliki  aktivitas  hidrolisis  tertinggi
terhadap gliserida dari minyak kelapa dan minyak kacang.
Senyawa  3-MCPD  dibebaskan  dari  3- MCPD  ester  melalui  reaksi  hidrolisis
yang  dikatalisis  oleh  enzim  lipase  yang terjadi di dalam tubuh ataupun pangan
Robert et al. 2004 Zelinkova et al. 2006.
Senyawa  3-MCPD  ester  terbentuk  selama  proses  pemurnian  minyak nabati  pada  suhu  tinggi,  terutama  pada  proses  deodorisasi.  Mekanisme
pembentukan  3-MCPD  ester  melibatkan  ion  siklik  asiloksonium  dari triasilgliserol, diikuti reaksi dengan ion klorida membentuk 3-MCPD ester.
Faktor utama pada pembentukan 3-MCPD ester adalah ion klorida, gliserol, tri,  di  atau  monoasilgliserol  termasuk  suhu  dan  waktu.  Mono  dan
8
diasilgliserol  dalam  minyak  nabati  memberikan  korelasi  linier  dengan pembentukan 3-MCPD ester Larsen 2009.
Glisidol ester juga terbentuk selama proses pemurnian minyak nabati, zat ini dikenal sebagai senyawa yang bersifat genotoksik dan karsinogenik,
namun  belum  ada  data  toksikologi  yang  mendukung  pernyataan  tersebut. Glisidol ester dianggap sebagai prekursor pada pembentukan 3-MCPD ester,
dengan hadirnya ion klorida Larsen 2009.
Mekanisme  pembentukan  3-MCPD  dan  esternya  yang  berasal  dari asilgliserol  disajikan  pada  Gambar  2.2.    Menaikkan  pH  pangan  dengan
kadar  air  tinggi,  menurunkan  suhu  pengolahan  pangan,  mengurangi penggunaan  garam  dan  menurunkan  kadar  gliserol  selama  pengolahan  dan
penyimpanan  merupakan  cara  untuk  mengurangi  kontaminasi  3-MCPD Zelinkova et al. 2006.
Senyawa 3-MCPD memberikan efek mutagenik secara in vitro namun tidak  secara  in  vivo.  Tikus  yang  diberi  asupan  3-MCPD  mengalami
toksisitas akut yang memberi efek pada ginjal dan organ reproduksi dengan nilai  LD
50
sebesar  150  mgkg  berat  badan.  Pemberian  3-MCPD  dengan dosis  25 mgkg berat badan perhari dapat menimbulkan luka pada sistem
syaraf pusat tikus dan mencit WHO 2013.  Minimnya data penilaian resiko 3-MCPD  ester  secara  in  vivo  saat  ini  maka  diasumsi  3-MPCD  terbentuk
secara sempurna dari pembebasan 3-MCPD ester Hrncirik 2011.
Gambar  2.2  Pembentukan  3-MCPD  dan  esternya  dari  asilgliserol Svejkovska et al. 2006
9
Beberapa  negara  termasuk  Indonesia  telah  pengeluarkan  peraturan tentang  batasan  3-MCPD  dalam  pangan,  khususnya  pada  kecap  dan  acid-
HPV, seperti tercantum pada Tabel 2.4 dan Tabel 2.5.
Tabel 2.4  Batas cemaran kimia 3-MCPD dalam makanan di Indonesia Jenis Makanan
Batas Maksimum ppb atau
gkg Semua  makanan  yang  mengandung  protein  nabati
terhidrolisis secara asam makanan cair 20
Semua  makanan  yang  mengandung  protein  nabati terhidrolisis secara asam makanan padat
50 Protein nabati terhidrolisis asam acid-HPV
1000
Sumber: BPOM 2009
Tabel  2.5    Batas  cemaran  kimia  3-MCPD  dalam  makanan  di  beberapa negara
Sumber: Stadler et al. 2009
                