Optimasi Portofolio Point and Figure Data Input Harga Saham Bumi Resources Tbk

51 4. Untuk semua 0, ∞ dan U, ada ∗ sehingga , ∗ = Φ dan , ∗ = sup [ , ] . Bukti: lihat Elliott Hinz 2002

5.2 Optimasi Portofolio Point and Figure

Misalnya diberikan kuantitas seperti persamaan 3.2 dan 3.3. Misalnya pasangan proses stokastik { , } adalah model hidden Markov, dengan ruang state adalah = { , , …, } . Proses { : 1 } mengambil nilai { , } . Misalnya state yang bersesuaian dengan bernilai u adalah = 1, 0 dan bernilai d adalah = 0, 1 . Proposisi 2 berikut ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan fungsi utilitas logaritmik, optimasi portofolio PF dapat dinyatakan secara eksplisit. Proposisi 2. Elliott Hinz 2002 Misalnya 0, ∞ . 1. Jika = ln , ∀ 0, maka , ∗ = 1 , ∗ = ∑ , 1 − − − 1 di mana = = | = , = 1,2, …, = 1,2, = 0,1, …, − 1. 2. Jika = , ∀ dan 0,1 , maka , ∗ = 1 1 , ∗ = ∀ = 0,1, …, − 1, di mana proses { : 0 } adapted- yang ditentukan oleh 1 1 = 1 + − 1 . Bukti : lihat Lampiran 2 52 Selanjutnya dalam penelitian ini dikaji optimasi portofolio point and figure dengan fungsi utilitas logaritmik. Salah satu cara menyatakan suatu portofolio dalam bentuk yang sederhana adalah dengan portofolio relatif relative portfolio. Portofolio relatif menjelaskan bahwa bagian dari kekayaan diinvestasikan dalam bentuk aset berisiko. Proses Elliott Hinz 2002 ∗ = ∗ , ∗ = ∗ , ∗ , = 0,1, …, 5.3 menyatakan portofolio relatif sesaat setelah waktu di mana ∗ adalah jumlah saham yang ditahan selama interval waktu [ , , , ∗ adalah kekayaan pada waktu , dan adalah harga saham pada waktu . Berdasarkan pembuktian Proposisi 2, diketahui bahwa , ∗ = + ∗ − = 1 untuk semua = 1,2, …, . Berdasarkan Proposisi 2 juga diperoleh ∗ = ∑ , 1 − − − 1 . Akibatnya ∗ = ∗ , ∗ = ∑ , 1 − − − 1 1 = ∑ , 1 − − − 1 1 = 1 , 1 − − − 1 = , 1 − − − 1 . Jadi ∗ = , 1 − − − 1 ∀ = 0,1, …, − 1. 5.4 53 200 400 600 800 1000 2000 4000 6000 8000 Kekayaan pada waktu , ∗ adalah penjumlahan kekayaan pada waktu , ∗ dengan hasil kali jumlah saham yang ditahan ∗ dengan selisih harga saham − . Akibatnya diperoleh persamaan , ∗ = , ∗ + ∗ − = , ∗ + ∗ − × , ∗ , ∗ = , ∗ + ∗ , ∗ × , ∗ − = , ∗ + ∗ × 1 − = , ∗ + 1 ∗ − . Jadi diperoleh relasi rekursif untuk proses kekayaan , ∗ = , ∗ + 1 ∗ − , , ∗ = . 5.5

5.3 Data Input Harga Saham Bumi Resources Tbk

Data input yang digunakan merupakan harga saham harian close-to-close Bumi Resources Tbk periode 2 Januari 2007 s.d. 31 Januari 2011 sebanyak 993 buah dengan sebaran datanya sebagai berikut. Gambar 4 Grafik harga saham Bumi Resources Tbk periode 2 Januari 2007 s.d. 31 Januari 2011. Waktu Pengamatan per Hari 2 Januari 2007 s.d. 31 Januari 2011 H ar ga S aha m R upi ah 54 200 400 600 800 1000 2000 4000 6000 8000 Berdasarkan keadaan pasar global, saham diperdagangkan dalam waktu kontinu, maka data harian harga saham diinterpolasi menggunakan interpolasi orde satu linear dan diperoleh suatu fungsi secara numerik yang menyatakan hubungan waktu dengan harga saham. Selanjutnya dengan menggunakan ide pokok dari diagram point and figure dilakukan proses diskretisasi waktu perdagangan saham yang menghasilkan harga saham tidak seimbang naik atau turun. Dengan menggunakan persamaan 3.1, harga saham pada awal pengamatan = 910, = 1.045, dan = 0.955 diperoleh sampel waktu dan sampel harga saham sebanyak 455 buah. Sebaran dari sampel harga saham tersebut seperti Gambar 5 berikut. Gambar 5 Grafik sampel harga saham Bumi Resources Tbk periode 2 Januari 2007 s.d. 31 Januari 2011. 5.4 Aplikasi Optimasi Portofolio Point and Figure Menggunakan Hidden Markov pada Saham Bumi Resources Tbk Diagram point and figure dari harga saham menampilkan keadaan harga tidak seimbang, yaitu ketika harga naik up atau turun down. Ide pokok dari diagram point and figure tersebut menjadi dasar untuk melakukan proses sampling waktu perdagangan saham. Setiap sampel waktu menghasilkan sampel harga saham. Hasil proses sampling waktu tersebut menghasilkan barisan observasi { , , …, } yang mengambil nilai {d, u} di mana d menyatakan harga saham turun dan u harga saham naik. Untuk menjelaskan perilaku urutan proses observasi naik atau turunnya harga saham Bumi Resources Tbk, dibangun H ar ga R upi ah Waktu Pengamatan 55 suatu model stokastik yang akan menghasilkan barisan dugaan , , …, yang paling baik sehingga persentase = maksimum. Diasumsikan bahwa barisan { , , …, } dibangkitkan oleh proses pengamatan yang hanya dipengaruhi oleh proses penyebab kejadian yang membentuk rantai Markov homogen dan tidak diamati secara langsung. Faktor- faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan urutan proses observasi diasumsikan sebagai state dari suatu rantai Markov { }. Pada setiap state, urutan proses observasi dibangkitkan oleh peubah acak yang menyebar dengan sebaran tertentu pada ruang peluang Ω , ℱ , . Jadi pasangan { , } merupakan model Hidden Markov diskret Elliott et al. 1995. Data yang diamati akan dimodelkan dalam model Hidden Markov diskret sebanyak T = 455. Dalam komputasi, harga saham naik up atau turun down diubah menjadi u = 1 dan d = 2. Input barisan observasi terdapat pada hasil komputasi sampling waktu dan sampling harga Saham Bumi Resources Tbk seperti pada Lampiran 3. Banyaknya penyebab kejadian N adalah input yang ditentukan dan dipilih nilai N = 2, 3, …,10. Selanjutnya dibangkitkan matriks peluang transisi × = yang memenuhi syarat dan ∑ = 1, ∀ = 1,2, …, . Vektor = , , …, merupakan distribusi nilai awal yang juga dibangkitkan secara acak dan memenuhi syarat = dan ∑ = 1. Proses observasi mempunyai ruang state = { , } di mana = 1, 0 dan = 0, 1 . Ruang state dari penyebab kejadian adalah = { , , …, } dengan = 0, …,0,1,0, …,0 adalah vektor satuan di ℝ , di mana hanya elemen ke-i yang bernilai 1 dan lainnya 0. Matriks peluang transisi × = dengan dan ∑ = 1, ∀ = 1,2, …, juga dibangkitkan secara acak yang dihubungkan oleh distribusi peluang bersyarat = = = , = 1, 2 dan = 1,2, …, . Matriks peluang transisi yang dibangkitkan secara acak dicatat dengan SeedRandom. Untuk setiap nilai N, dipilih matriks peluang transisi yang menghasilkan persentase ketepatan dugaan barisan observasi yang maksimum. Persentase ketepatan dugaan barisan observasi adalah persentase 56 86.15 83.52 89.89 93.63 87.47 86.15 82.86 82.42 80.44 20 40 60 80 100 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 P er se n ta se Banyaknya Penyebab Kejadian N banyaknya = pada barisan observasi { , , …, }. Untuk menentukan dugaan barisan observasi digunakan fungsi RandomChoice. Berdasarkan algoritme pemrograman pada bagian 4.5 dibuat program Komputasi Aljabar Matematika menggunakan software Mathematica versi 8.0 dengan hasil komputasi ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2 Hasil komputasi pendugaan barisan observasi N Jumlah Ketepatan Dugaan Persentase Ketepatan Dugaan MAPE u  u u d d u d d u d Barisan Observasi 2 241 4 59 151 98 72 86.15 7.36 3 225 20 55 155 92 74 83.52 10.44 4 234 11 35 175 96 83 89.89 6.26 5 241 4 25 185 98 88 93.63 3.63 6 229 16 41 169 93 80 87.47 8.02 7 199 46 17 193 81 92 86.15 11.98 8 217 28 50 160 89 76 82.86 11.65 9 220 25 55 155 90 74 82.42 11.54 10 227 18 71 139 93 66 80.44 11.76 Keterangan : u  d artinya = dan = Berdasarkan Tabel 2 dapat diperoleh grafik ketepatan dugaan barisan observasi sebagai berikut. Gambar 6 Grafik ketepatan dugaan barisan observasi. 57 7.36 10.44 6.26 3.63 8.02 11.98 11.65 11.54 11.76 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 P er se n ta se Banyaknya Penyebab Kejadian N Berdasarkan Tabel 2 diperoleh nilai Mean Absolute Percentage Error MAPE sebagai berikut. Gambar 7 Grafik Mean Absolute Percentage Error MAPE. Berdasarkan hasil tersebut, model hidden Markov yang paling baik menjelaskan perilaku urutan proses observasi terjadi pada banyaknya penyebab kejadian N = 5. Dari hasil komputasi untuk N = 5 diperoleh ketepatan dugaan barisan observasi sebesar 93.63 dan MAPE 3.63, matriks peluang transisi = 1.03 × 10 −57 1.72 × 10 −57 9.99 × 10 −60 7.25 × 10 −58 1.33 × 10 −57 3.51 × 10 −48 1. 2.23 × 10 −13 5.31 × 10 −49 1. 1.76 × 10 −13 8.09 × 10 −47 1. 5.65 × 10 −13 2.67 × 10 −46 1. 1.59 × 10 −12 8.56 × 10 −47 1. 2.88 × 10 −13 9.25 × 10 −58 4.11 × 10 −58 1.01 × 10 −59 6.19 × 10 −57 5.19 × 10 −57 , = 0.1855 0.4678 0.9687 0.9609 0.0988 0.8145 0.5321 0.0312 0.0390 0.9011 . Selain itu diperoleh juga nilai harapan dari rantai Markov = { : ℕ } , yaitu [ ] = = 6.25 × 10 −8 , 1. , 6.25 × 10 −8 , 6.25 × 10 −8 , 6.46 × 10 −8 . 58 200 400 600 800 1000 2000 4000 6000 8000 Adapun jumlah ketepatan dugaan barisan observasi sebagai berikut. Tabel 3 Jumlah ketepatan dugaan barisan observasi Observasi Dugaan up Down up 241 4 down 25 185 Selanjutnya dengan menggunakan persamaan 4.18, persamaan 5.4, persamaan 5.5, nilai = 910, sebaran state penyebab kejadian = 0.113555, 0.223327, 0.260343, 0.254544, 0.148231 , nilai endowment awal = 1, dan matriks peluang transisi C tersebut di atas dilakukan komputasi untuk menentukan proses kekayaan pada waktu ke . Hasil komputasi seperti pada Lampiran 3. Harga saham dan sampel harga saham Bumi Resources Tbk periode 2 Januari 2007 s.d. 31 Januari 2011 ditunjukkan oleh Gambar 8. Gambar 8 Grafik harga saham dan sampel harga saham Bumi Resources Tbk periode 2 Januari 2007 s.d. 31 Januari 2011. Harga saham Sampel harga saham Waktu Pengamatan H ar ga R upi ah 59 . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .. . . ... . . . . . . . . . . . . . . .. .... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . .. . .. 200 400 600 800 1000 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 Waktu Pengamatan per Hari 2 Januari 2007 s.d . 31 Januari 2011 K ek ay aa n Proses kekayaan dari portofolio yang optimal dengan fungsi utilitas logaritmik dari Saham Bumi Resources Tbk periode 2 Januari 2007 s.d. 31 Januari 2011 ditunjukkan oleh Tabel 4 dan Gambar 9 berikut. Tabel 4 Proses kekayaan portofolio PF logaritmik saham Bumi Resources Tbk k 1 ∗ − , ∗ 1 12.59 950.95 1.00000 6.09031 0.04500 1.27406 2 14.09 993.74 0.90164 5.89674 0.04500 1.51332 3 16.46 1 038.46 0.76088 4.97345 0.04500 1.68361 4 20.17 1 085.19 0.62357 4.81281 0.04500 1.81866 5 27.67 1 036.36 0.50991 4.83836 -0.04500 1.70764 6 30.86 1 082.99 0.60231 5.92010 0.04500 1.86810 7 32.04 1 131.73 0.57042 6.68759 0.04500 2.03976 8 33.63 1 182.66 0.49381 5.12243 0.04500 2.15359 9 43.79 1 235.88 0.40567 4.79561 0.04500 2.24113 … … … … … … … 451 969.98 3 048.70 4.49207 × 10 5.90956 0.04500 2.83840 452 973.49 3 185.89 4.25305 × 10 6.68921 0.04500 2.83840 453 977.82 3 042.52 3.68211 × 10 5.12321 -0.04500 2.83840 454 991.80 2 905.61 4.33927 × 10 5.97214 -0.04500 2.83840 455 992.67 2 774.86 4.55628 × 10 6.31857 -0.04500 2.83840 Gambar 9 Grafik kekayaan portofolio PF logaritmik saham Bumi Resources Tbk periode 2 Januari 2007 s.d. 31 Januari 2011.

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Berdasarkan kajian optimasi portofolio point and figure menggunakan model hidden Markov dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Model Hidden Markov diskret Elliott et al. 1995 cukup baik untuk menjelaskan perilaku barisan observasi berupa naik atau turunnya harga saham Bumi Resources Tbk. 2. Ketepatan dugaan barisan observasi bergantung pada nilai awal parameter model. Hasil yang diperoleh untuk banyaknya penyebab kejadian N = 5 sudah cukup baik untuk menjelaskan perilaku barisan observasi, karena dengan penambahan banyaknya kejadian tidak terlalu berpengaruh secara signifikan. Hasil komputasi terbaik pada penelitian ini adalah diperoleh dugaan barisan observasi dengan persentase ketepatan dugaan 93.63 dan Mean Absolute Percentage Error MAPE adalah 3.63. 3. Hasil komputasi menunjukkan bahwa pendugaan parameter model hidden Markov yang dikombinasikan dengan metode martingale untuk portofolio point and figure logaritmik dapat mengoptimalkan kekayaan dalam waktu acak perdagangan saham.

6.2 Saran

Komputasi dalam penelitian ini menggunakan Mathematica 8.0 dengan pemrograman berbasis struktural sehingga memerlukan waktu komputasi yang lama. Disarankan untuk penelitian lanjutan pemrogramannya berbasis fungsional sehingga waktu komputasi menjadi lebih cepat. Disarankan pula menyusun suatu pemrograman yang menghasilkan ketepatan dugaan barisan observasi yang baik tetapi tidak bergantung pada nilai awal parameter. Fungsi utilitas yang dikaji untuk optimasi portofolio adalah fungsi logaritmik, selanjutnya dapat dikaji fungsi utilitas lainnya. Penelitian lanjutan dapat dikembangkan untuk optimasi portofolio PF pada beberapa saham dan melakukan prediksi pergerakan harga saham.