Preparasi Lilin Lebah Preparasi Cangkang Kerang Darah Sintesis Kalsium Fosfat Sintesis Kalsium Fosfat Berpori dengan Porogen Lilin Lebah

5  Vibrasi stretching ν 1 , dengan bilangan gelombang sekitar 956 cm - 1 . Pita absorpsi ν 1 ini dapat dilihat pada bilangan gelombang 960 cm -1 .  Vibrasi bending ν 2 , dengan bilangan gelombang sekitar 363 cm -1 .  Vibrasi asimetri stretching ν 3 , dengan bilangan gelombang sekitar 1040 sampai 1090 cm -1 . Pita absorpsi ν 3 ini mempunyai dua puncak maksimum. yaitu pada bilangan gelombang 1090 cm -1 dan 1030 cm -1 .  Vibrasi antisimetri bending ν 4 , dengan bilangan gelombang sekitar 575 sampai 610 cm -1 . Bentuk pita ν 3 dan ν 4 yang tidak simetri membuktikan bahwa senyawa kalsium fosfat tidak semuanya dalam bentuk amorf. Spektrum senyawa kalsium fosfat juga dapat dilihat pada pita ν 4 , yang terbelah dengan bilangan gelombang maksimum 562 cm -1 dan 602 cm -1 . Pita absorpsi OH - dapat juga terlihat dalam spektrum kalsium fosfat, yaitu pada bilangan gelombang sekitar 3576 cm -1 dan 632 cm -1 . Pita absorpsi CO 3 karbonat terlihat pada bilangan gelombang 1545 cm -1 , 1450 cm -1 , dan 890 cm -1 . Kristal apatit tipe B mempunyai daerah bilangan gelombang sekitar 1465 cm -1 , 1412 cm -1 , dan 873 cm -1 . [25] BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu

Sintesis HAp berpori dilakukan di Laboratorium Biofisika Material, Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Karakterisasi SEM dan XRD dilakukan PTBIN BATAN-PUSPIPTEK Serpong, sedangkan karakterisasi FTIR dilakukan di Biofarmaka IPB. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Mei 2011 sampai Januari 2012. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelas ukur 10 ml, labu ukur 100 ml, gelas kimia 250 ml, magnetic stirrer , termometer digital, furnace , timbangan analitik, hot plate, mortar, sonikasi, sudip, aluminium foil, perangkat XRD, perangkat SEM, dan perangkat FTIR.

3.2.2 Bahan

Bahan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah serbuk kalsium dari cangkang kerang darah Anadara granosa Linn., larutan H 3 PO 4, etanol 96, lilin lebah, dan aquades.

3.3 Prosedur Penelitian

Penelitian ini terbagi atas beberapa tahap, yaitu tahap pertama preparasi lilin lebah, tahap kedua preparasi cangkang kerang darah A. granosa , tahap ketiga sintesis hidroksiapatit, tahap keempat sintesis hidroksiapatit berporogen lilin lebah, tahap kelima pencirian dengan XRD, tahap keenam karakterisasi SEM dan yang terakhir karakterisasi FTIR.

3.3.1 Preparasi Lilin Lebah

Penelitian ini diawali dengan pengambilan lilin dari sarang lebah dengan cara merebus sarang lebah pada suhu 69° - 70 o C lebih kurang 10 menit sampai lilin yang ada pada sarang lebah terpisah. Lilin yang telah terpisah tersebut akan mengapung dan menempel pada dinding wadah. Lilin yang dihasilkan lalu diambil dan disimpan.

3.3.2 Preparasi Cangkang Kerang Darah

Anadara granosa Cangkang kerang darah A. granosa yang telah didapatkan, terlebih dahulu dibersihkan dari lumpur yang menempel pada cangkang kerang tersebut kemudian dikeringkan pada suhu kamar. Cangkang kerang yang sudah dikeringkan seterusnya dikalsinasi pada suhu 1000 o C selama 5 jam, setelah itu dihaluskan menggunakan mortar. Untuk mengetahui fase yang terkandung 6 didalamnya dilakukan karakterisasi XRD.

3.3.3 Sintesis Kalsium Fosfat

Sintesis kalsium fosfat dalam penelitian ini menggunakan metode sol gel . Senyawa kalsium fosfat diperoleh dengan mencampurkan serbuk CaO hasil kalsinasi dari cangkang kerang darah A. granosa dengan H 3 PO 4. Metode sintesisnya yaitu CaO ditambahkan etanol 96 sebanyak 100 ml di dalam beaker glass dan selanjutnya dicampurkan dengan H 3 PO 4 yang dilarutkan dengan etanol 96 sebanyak 100 ml dilakukan dengan cara penetesan dari buret. Campuran larutan H 3 PO 4 dan larutan CaO diaduk pada suhu 37 ° C menggunakan magnetic stirrer dengan kecepatan 300 rpm dengan laju alir 3,0 mlmenit. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan aging selama 24 jam pada suhu kamar. Setelah itu dipanaskan lagi pada suhu 60 ° C sampai membentuk gel. Gel tersebut disintering dengan suhu 900 o C selama 5 jam. Hasilnya dikarakterisasi dengan menggunakan XRD, SEM, dan FTIR.

3.3.4 Sintesis Kalsium Fosfat Berpori dengan Porogen Lilin Lebah

Senyawa kalsium fosfat diperoleh dengan mencampurkan serbuk CaO hasil kalsinasi dari cangkang kerang darah A. granosa dengan H 3 PO 4. Metode sintesisnya yaitu CaO ditambahkan etanol 96 sebanyak 100 ml di dalam beaker glass dan selanjutnya dicampurkan dengan H 3 PO 4 yang dilarutkan dengan etanol 96 sebanyak 100 ml dilakukan dengan cara penetesan dari buret. Campuran larutan H 3 PO 4 dan larutan CaO diaduk pada suhu 37 ° C menggunakan magnetic stirrer dengan kecepatan 300 rpm dengan laju alir 3,0 mlmenit. Selanjutnya campuran tersebut ditambahkan lilin lebah sebagai porogennya lalu disonikasi selama 15 menit. Besarnya variasi konsentrasi lilin yang digunakan sebagai porogen HAp berpori dalam penelitian ini yaitu 10, 20, 30, 40, dan 50. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan aging selama 24 jam pada suhu kamar. Setelah itu dipanaskan lagi pada suhu 60 °C sampai membentuk gel. Gel tersebut disintering dengan suhu 900 o C selama 5 jam. Hasilnya dikarakterisasi dengan menggunakan XRD, SEM, dan FTIR.

3.3.5 Karakterisasi XRD