konteks sosial yang berada di luar media mempengaruhi bagaimana wacana yang muncul dalam media. Sosiokultural practise memang tidak berhubungan langsung
dengan produksi teks tetapi ia menentukan bagaimana teks diproduksi dan dipahami.
1.5 Metodologi penelitian a. Jenis Penelitian
Menurut Pawito 2007: 35, penelitian komunikasi kualitatif, biasanya tidak dimaksudkan untuk memberikan penjelasan-penjelasan explanations,
mengontrol gejala-gejala komunikasi atau mengemukakan prediksi-prediksi, tetapi lebih dimaksudkan untuk mengemukakan gambaran danatau pemahaman
understanding mengenai bagaimana dan mengapa suatu gejala atau realitas
komunikasi terjadi.
Lexy. J Moleong, dalam bukunya “Metodologi Penelitian Kualitatif” 2005: 6 mengartikan penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan
prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. Secara holistik, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
Jadi, penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan “bagaimana” sebuah iklan mengkonstruksikan wacana politik dalam kampanye yang dilakukan oleh
Bupati terpilih Mardjoko.
b. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode analisis wacana kritis. Analisis wacana kritis merupakan analisis isi yang dikerjakan secara kualitatif.
Dalam analisis isi media kualitatif ini semua jenis data atau dokumen yang dianalisis lebih cenderung disebut dengan istilah “TEXT” apapun bentuk gambar,
tanda sign, simbol, gambar bergerak moving image, dan sebagainya. Atau dengan kata lain yang disebut dokumen dalam analisis isi kualitatif adalah wujud
dari representasi simbolik yang dapat direkamdidokumentasikan atau disimpan untuk dianalisis. Burhan Bungin, 2003: 147.
Penelitian kualitatif memiliki tujuan menemukan hal-hal yang bersifat tersembunyi latent yang karenanya sangat menaruh perhatian pada kejanggalan
dan kontroversi.peneliti dituntutuntuk dapat mengemukakan penjelasan- penjelasan mengenai temuan-temuan data yang dinilai penting dan menarik,
termasuk yang saling berbeda atau berlawanan satu sama lain Pawito, 2007: 98. Dalam penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis yang
dikembangkan Teun. A Van Dijk. Model analisis yang dikemukakan Van Dijk mengelaborasi elemen-elemen wacana sehingga dapat didayagunakan dan dipakai
secara praktis. Sehingga model ini banyak dipakai dalam penelitian serupa. Eriyanto, 2001: 221
c. Subyek Penelitian