Analisis wacana kritis KERANGKA PEMIKIRAN DAN TELAAH PUSTAKA a. Kerangka Pemikiran

Alex Sobur, 2000: 4 analisis isi ini dioperasikan oleh seperangkat kategori- kategori konseptual yang berkaitan dengan isi media dan secara kuantitatif menghitung ada atau tidaknya kategori-kategori tersebut dengan tingkat-tingkat kesulitan yang berbeda. Dari pengertian ini dapat dikatakan bahwa analisis wacana merupakan pendekatan analisis isi yang dikerjakan secara kualitatif.

a. Analisis wacana kritis

Dalam analisis wacana kritis Critical Discourse Analisis CDA, wacana disini tidak dipahami semata sebagai studi bahasa. pada akhirnya, analisis wacana memang menggunakan bahasa dalam teks untuk dianalisis, tetapi bahasa yang dianalisis disini agak berbeda dengan studi bahasa dalam pengertian linguistik tradisional. bahasa dianalisis bukan dengan menggambarkan semata dari aspek kebahasaan, tetapi juga menghubungkan dengan konteks. konteks disini berarti bahasa itu dipakai untuk tujuan dan praktik tertentu, termasuk didalamnya praktik kekuasaan. Berikut disajikan karakteristik penting dari analisis wacana kritis. bahan diambil dari tulisan Teun A. Van Dijk, Fairclough, dan Wodak : 1. Tindakan Prinsip pertama, wacana dipahami sebagai sebuah tindakan action. Pemahaman semacam ini mengasosiasikan bahwa wacana sebagai sebagai bentuk interaksi. Wacana bukan ditempatkan seperti dalam ruang tertutup dan internal. 2. Konteks Analisis wacana kritis mempertimbangkan konteks dari wacana, seperti latar, situasi, peristiwa, dan kondisi. wacana disini dipandang, diproduksi, dimengerti, dan dianalisis pada suatu konteks tertentu. 3. Historis menempatkan wacana sdalam konteks sosial tertentu, berarti wacana diproduksi dalam konteks tertentu dan tidak dapat dimengerti tanpa menyertakan konteks yang menyertainya. salah satu aspek penting untuk bisa mengerti teks adalah dengan menempatkan wacana itu dalam konteks historis tertentu. 4. Kekuasaan Analisis wacana kritis mempertimbangkan elemen kekuasaan power dalam analisisnya. disini, setiap wacana yang muncul dalam bentuk teks, percakapan, atau apapun, tidak dipandang sebagai sesuatu yang alamiah, wajar, dan netral tetapi merupakan bentuk pertarungan kekuasaan. 5. Ideologi ideologi juga konsep yang sentral dalam analisis wacana yang bersifat kritis. hal ini karena teks, percakapan, dan lainnya adalah bentuk dari praktik ideologi atau pencerminan dari ideologi tertentu. Eriyanto, 2004: 7-13

b. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk

Dokumen yang terkait

Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Televisi (Analisis Semiotika Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Wrp Diet To Go Di Televisi Swasta) Medan

19 130 119

CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN OLAY TOTAL WHITE CREAM Analisis Semiotik pada Iklan Televisi Olay Total White Cream Versi Audi

1 13 2

MAKNA TANDA IKLAN DALAM MEMBENTUK BRAND IMAGE Analisis Semiotik Iklan LUX Versi "Kecantikanmu adalah Kekuatanmu" di Televisi

0 44 2

PERBANDINGAN KONSTRUKSI REALITAS POLITIK PILKADA DALAM MEDIA LOKAL (Analisis Wacana Kritis pada Berita Seputar Pilkada Kota Batu di Koran Malang Post, Radar Malang dan Surya Malang Edisi 19 Oktober – 5 November 2007)

0 28 2

Penerapan Fungsi Legislasi Badan Hippun Pemekonan dalam Pembuatan Peraturan Desa (studi Desa Banyumas Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu)

0 18 79

Identifikasi Lapisan Geologi Bawah Permukaan Berdasarkan Data Geomagnetik di Sungai Logawa Banyumas

0 0 6

Improvisasi dan Perilaku Politik Figuratif: Suatu Studi Marketing Politik Dalam Pilkada Karo Tahun 2010

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN URAIAN TEORITIS - Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Televisi (Analisis Semiotika Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Wrp Diet To Go Di Televisi Swasta) Medan

2 5 28

BAB I PENDAHULUAN - Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Televisi (Analisis Semiotika Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Wrp Diet To Go Di Televisi Swasta) Medan

1 6 19

Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Televisi (Analisis Semiotika Representasi Citra Perempuan Dalam Iklan Wrp Diet To Go Di Televisi Swasta) Medan

1 3 9