Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah

Agribisnis merupakan usaha bisnis yang bergerak di bidang pertanian. Berdasarkan kajian Pusat Studi Industri dan Perdagangan Indonesia PSIPI prospek pasar agribisnis akan semakin membaik dengan semakin besarnya peran industri hilir dan kebutuhan produk segar di masyarakat Indonesia. Bidang usaha agribisnis meliputi : a. Bidang usaha makanan dan minuman, terutama jenis restoran freshfood, ethnic food, donuts, café, dan coffeeshop di perkotaan khususnya. b. Toko pengecer keperluan pribadi dan rumah tangga, termasuk makanan segar dan olahan. c. Produk dan jasa pemeliharaan kesehatan serta kecantikan, terutama obat, jamu, dan minuman kesehatan. d. Produk dan jasa pariwisata serta entertainment, yang akan memptomosikan makanan khas tradisional maupun fastfood muatan lokal berbasis agribisnis.

5. Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah

UKM memiliki daya tahan yang lebih terhadap berbagai kondisi perekonomian yang terjadi. Hal ini telah dibuktikan saat Indonesia dihantam krisis moneter tahun 1997, sektor usaha kecil menengah UKM memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia, yaitu menjadi penyelamat ekonomi nasional, terutama dalam hal penyerapan tenaga kerja. Pemerintah telah memberikan peluang yang baik untuk mengembangkan ekonomi rakyat. Secara politis, lembaga legislatif telah mengeluarkan produk- produk hukum yang dapat dijadikan acuan bagi pihak eksekutif dalam mengembangkan dan memberdayakan UKM. Produk-produk hukum itu antara lain, Ketetapan MPR No. XVI1998 tentang politik ekonomi dalam rangka demokrasi ekonomi, yang didalammya menyatakan bahwa ”usaha kecil dan menengah perlu diberdayakan sebagai bagian integral ekonomi rakyat yang mempunyai kedudukan, peran, dan potensi strategis untuk mewujudkan struktur perekonomian nasional yang makin seimbang, berkembang, dan berkeadilan, yang diselenggarakan secara menyeluruh, optimal, dan berkesinambungan melalui pengembangan iklim yang kondusif, pemberian kesempatan berusaha, dukungan, perlindungan, dan pengembangan usaha seluas-luasnya, sehingga mampu meningkatkan kedudukan, peran, dan potensi usaha kecil dan menengah dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan peningkatan pendapatan rakyat, penciptaan lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan”. Selain itu, UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan landasan hukum bagi pengembangan usaha kecil yang berisi tentang perlunya keberpihakan pemerintah dalam mengembangkan usaha kecil dalam berbagai bentuk seperti kemitraan, permodalan, pemasaran, teknologi, pencadangan usaha, dan sebagainya. Dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Kecil disebutkan bahwa pemberdayaan usaha kecil bertujuan untuk: 1 Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan berkeadilan. 2 Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan usaha mikro, kecil, dan menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. 3 Meningkatkan peran usaha mikro, kecil, dan menengah dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan. Selain itu juga dijelaskan bahwa pembinaan dan pengembangan UKM dilakukan dalam berbagai bidang, diantaranya adalah : 1 Bidang produksi dan pengolahan, pembinaan dan pengembangan dilakukan dengan cara: a. Meningkatkan teknik produksi dan pengolahan serta kemampuan manajemen bagi usaha mikro, kecil, dan menengah. b. Memberikan kemudahan dalam pengadaan sarana dan prasarana, produksi dan pengolahan, bahan baku, bahan penolong, dan kemasan bagi produk usaha mikro, kecil, dan menengah. c. Mendorong penerapan standarisasi dalam proses produksi dan pengolahan. d. Meningkatkan kemampuan rancang bangun dan perekayasaan bagi usaha menengah. 2 Bidang pemasaran, pembinaan dan pengembangan dilakukan dengan cara: a. Melaksanakan penelitian dan pengkajian pemasaran b. Menyebarluaskan informasi pasar c. Meningkatkan kemampuan manajemen dan teknik pemasaran d. Menyediakan sarana dan pemasaran yang meliputi penyelenggaraan uji coba, lembaga pemasaran, penyediaan rumah dagang, dan promosi usaha mikro, kecil, dan menengah. e. Memberikan dukungan promosi produk, jaringan pemasaran, dan distribusi. f. Menyediakan tenaga konsultan profesional dalam bidang pemasaran. 3 Bidang sumber daya manusia, pembinaan dan pengembangan dilakukan dengan cara: a. Memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan b. Meningkatkan ketrampilan teknis dan manajerial c. Membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan dan pelatihan untuk melakukan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, motivasi dan kreativitas bisnis, dan penciptaan wirausaha baru. 4 Bidang desain dan teknologi, pembinaan dan pengembangan dilakukan dengan cara: a. Meningkatkan kemampuan di bidang desain dan teknologi serta pengendalian mutu. b. Meningkatkan kerjasama dan alih teknologi. c. Meningkatkan kemampuan usaha kecil dan menengah di bidang penelitian untuk mengembangkan desain dan teknologi baru. d. Memberikan insentif kepada usaha mikro, kecil, dan menengah yang mengembangkan teknologi dan melestarikan lingkungan hidup. e. Mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah untuk memperoleh sertifikat hak atas kekayaan intelektual. Mengacu pada UU No. 20 Tahun 2008, maka untuk memberdayakan UKM dituntut kinerja yang menyeluruh, optimal, dan berkesinambungan dari Dinas Koperasi dan UMKM sehingga mampu menumbuhkan serta meningkatkan eksistensi UKM tersebut.

F. KERANGKA PEMIKIRAN