40
4.1.2. Suhu
Pengukuran suhu dilakukan menggunakan termometer. Dari hasil pengukuran yang termuat di dalam Tabel 1 dapat dilihat suhu antara titik sampel
yang satu dengan yang lainnya sebesar 29 - 30,8
o
C. Pada titik sampling 9 dan 10 dimana suhunya lebih tinggi dibandingkan titik sampel lainnya yaitu mencapai
30
o
C. Namun kenaikan suhu tersebut tidak terdapat perbedaan yang sangat besar antara titik sampling yang satu dengan yang lainnya. Hal tersebut terjadi karena
kondisi arus air relatif tenang tidak terlihat adanya aliran air yang deras, sehingga tidak mempengaruhi sirkulasi suhu air. Pada dasarnya suhu air akan mengalir dari
suhu yang tinggi menuju suhu yang rendah. Selain itu, air mempunyai daya muat panas yang jauh lebih tinggi daripada daratan, sehingga untuk menaikkan suhu
sebesar 1
o
C air membutuhkan panas yang lebih besar dibandingkan panas yang dibutuhkan oleh daratan Hutabarat Evan, 1985.
Pengukuran dilakukan pada titik sampling secara berurutan yang dimulai pada pukul 10.00 WIB sampai pukul 12.15 WIB. Sehingga dimungkinkan
terjadinya perbedaan suhu karena faktor intensitas cahaya matahari yang menyinari Situ pagi hari sampai siang hari. Kondisi pada saat siang hari panas
matahari semakin terik sehingga menaikkan suhu air Situ. Khususnya air pada permukaan Situ, karena pengukuran suhu dilakukan pada kedalaman ± 2m
sehingga suhu pada air permukaan mengalami kenaikan. Selain itu kondisi suhu yang tidak stabil atau terjadinya perbedaan suhu
antar titik sampling juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan Situ. Seperti letak titik sampling yang berada dekat pepohonan, adanya lekukan-lekukan aliran air
Situ dan juga adanya tumbuhan air di lokasi sampling. Maka berdasarkan data
41
pada Tabel 1, suhu rata-rata air Situ Cileduk Pamulang sebesar 29,78
o
C. Suhu tersebut masih dibawah ambang batas apabila dibandingkan dengan PP. No 82
tahun 2001. Suhu air mempengaruhi kadar oksigen yang terlarut di dalamnya, semakin
besar suhu air maka kandungan oksigennya semakin berkurang Sastra, 1991. Dengan adanya kenaikan suhu pada air akan menyebabkan terjadinya penguapan
dan terlepasnya oksigen ke udara. Suhu yang sesuai dengan kebutuhan ikan akan mempengaruhi produktifitas ikan tersebut, karena jika memiliki kadar oksigen
yang rendah maka banyak ikan yang mati kekurangan oksigen atau ikan-ikan akan bermigrasi ke perairan lain yang memiliki kadar oksigen yang cukup. Suhu pada
air Situ yang tinggi dapat ditandai antara lain dengan munculnya ikan-ikan dan hewan air lainnya ke permukaan untuk mencari oksigen. Sedikit saja terjadi
perubahan suhu maka akan berpengaruh terhadap kadar oksigennya Fardiaz, 1992.
Berdasarkan hasil observasi lapangan, produktifitas ikan yang dibudidayakan di Situ Cileduk merupakan jenis ikan perairan tropis yang mampu
bertahan hidup dan berkembang biak sampai suhu 32
o
C diantaranya yaitu ikan mas, mujair dan guramai. Ada beberapa jenis ikan yang hanya mampu bertahan
pada suhu yang rendah seperti ikan salmon yang hidup pada perairan yang memiliki suhu sebesar 12-14
o
C Siregar, 2004, ikan gurami akan tumbuh optimal pada suhu 25-28
o
C Anonim, 2007, sedangkan ikan mas tumbuh baik pada suhu air berkisar antara 25-30
o
C Susanto Ruchdianto, 1999. Musim berpengaruh juga terhadap keadaan suhu, baik suhu daratan maupun suhu di
perairan. Pada saat musim dingin, air menjadi dingin sehingga ikan sangat mudah
42
terkena efek pencemar. Hal tersebut juga dipengaruhi akan kandungan oksigen untuk bernapas. Pada masa peralihan musim biasanya banyak ikan yang tidak
dapat bertahan hidup sehingga banyak yang mati. Ikan yang hidup di dalam air yang mempunyai suhu relatif tinggi akan
mengalami kenaikan kecepatan respirasi, karena suhu yang tinggi maka kandungan oksigennya sedikit. Dengan oksigen yang sedikit ikan akan muncul ke
permukaan air untuk mengambil oksigen Anonim, 2007.
4.1.3. Daya Hantar Listrik
Daya Hantar Listrik DHL merupakan kemampuan air untuk menghantarkan listrik. Berdasarkan hasil pengukuran secara insitu diperoleh Daya
Hantar Listrik air berbeda-beda pada setiap titik sampling. DHL dipengaruhi juga oleh kadar salinitas air, semakin besar salinitasnya semakin besar pula DHL air
Mulyadi, 2004. Berdasarkan hasil yang diperoleh, DHL air dengan nilai rata-rata sebesar
202,4 µScm masih dibawah kadar yang normal sesuai dengan baku mutu sebesar 200-1500 µScm. Meskipun terdapat DHL terbesar pada titik sampling 4 yaitu
sebesar 336 µScm. Kadar DHL air Situ Cileduk Pamulang dapat dikatakan baik untuk pembudidayaan perikanan air tawar. Dengan adanya salinitas yang tidak
terlalu tinggi maka kehidupan mikroorganisme dan hewan air akan seimbang.
4.2. Parameter Logam
Penelitian ini mengukur kadar logam-logam yang terlarut dalam air Situ. Beberapa parameter logam yang diukur yaitu Pb, Fe dan Cd. Pengukuran
dilakukan secara eksitu, yaitu pengukuran kadar logam dilakukan di laboratorium