28
untuk unsur-unsur ini mempunyai signal yang lemah dan tidak stabil yang bentuknya dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5 . Electrodless Dischcarge Lamp Palar, 1994
2.4.3.2. Atomizer
Alat ini berfungsi untuk mengubah unsur dalam larutan sampel menjadi kabut dimana akan dilakukan pengukuran absorpsi. Proses yang terjadi dalam atomisasi
secara umum adalah: a.
Nebulasi yaitu pengubahan cairan ke dalam bentuk kabut aerosol. b.
Pemisahan titik-titik kabut sesuai dengan panjang gelombang sampel. c.
Pencampuran kabut dengan gas memasukkannya ke dalam burner.
Gambar 6. Instrumentasi sumber atomisasi Anonim, 2003
29
2.4.3.3. Monokromator
Monokromator mempunyai fungsi pengisolasi sinar yang diperlukan λ tertentu dari sinar yang dihasilkan oleh lampu katoda, jadi bila da beberapa
panjang gelombang cahaya maka akan dilewatkan ke detektor yang hanya cahaya tertentu saja sedangkan yang lain diserap atau ditiadakan.
Dalam Spektrofotometri Serapan Atom, sistem optik dimasukkan untuk mengumpulkan cahaya dari sumbernya dilewatkan ke sampel kemudian ke
monokromator.
2.4.3.4. Detektor
Detektor adalah alat yang digunakan untuk mengamati dan melaksanakan semua pengukuran cahaya. Alat tersebut mengubah energi cahaya menjadi energi
listrik sehingga pengukuran menjadi lebih mudah. Detektor yang dipakai pada SSA pada umumnya adalah Photomultiplier tube. Photmultiplier tube
menghasilkan sinyal listrik sebanding dengan intensitas cahaya pada panjang gelombang yang telah dipidahkan oleh monokromator.
2.4.3.5. Sistem modulasi
Sistem ini digunakan untuk mencegah terukurnya pancaran cahaya yang berasal dari atom yang melepaskan energinya sewaktu kembali ke keadaan semula
setelah tereksitasi.
30
2.4.4. Keuntungan metode SSA
Beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan metode SSA diantaranya adalah:
a. Spesifik
b. Batas limit deteksi yang terendah
c. Dari satu larutan yang sama, beberapa unsur yang belainan dapat diukur.
d. Pengukuran dapat langsung dilakukan terhadap larutan sampel.
e. Output data absorban dapat langsung dibaca.
f. Dapat diaplkasikan kepada jenis unsur yang beragam.
g. Batas kadar-kadar yang dapat ditentukan adalah sangat luas.
31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Pelaksanaan pengambilan sampel air Situ Cileduk telah dilakukan pada tanggal 02 Juli 2009 yang berlokasi di Desa Cibenda Pamulang. Analisis
parameter logam Pb, Cd, dan Fe pada sampel menggunakan SSA dilakukan di Pusat Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.2. Alat dan Bahan 3.2.1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spektrofotometer Serapan Atom Analyst 700 Perkin Elmer, Water Quality Checker YSI 556 NPS,
Refraktometer, Lampu hollow katoda, gelas piala 250 mL, pipet ukur 5 mL, 10 mL dan 25 mL, labu ukur 100 mL, corong gelas, pemanas listrik, labu semprot,
pipet tetes, botol sampling polyethilen, kertas saring whatman 40 dengan ukuran pori 0,42 µm, batang pengadukspatula, erlenmeyer dan ice box.
3.2.2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air suling, Asam nitrat HNO
3
, Asam sulfat H
2
SO
4
pekat, dan sampel air Situ Cileduk yang telah diambil di beberapa titik. Larutan baku logam Pb, Cd dan Fe 1000 ppm
stand-soln dari Merk-Amerika.
32
3.3. Metode 3.3.1. Pengambilan Sampel
Sampel air Situ yang diteliti diambil pada bulan Juli dengan menggunakan alat botol sampling. Metode penentuan stasiun pengambilan sampel air dilakukan
secara purposive sampling yaitu penentuan stasiun pengamatan, dilakukan dengan memperhatikan berbagai pertimbangan dan kondisi daerah penelitian. Seperti
kondisi industri yang memanfaatkan lingkungan sekitar untuk membuang limbahnya, dan aktivitas masyarakat pada lokasi penelitian yang diduga
berpengaruh terhadap kualitas air Situ Popo Ary, 2008. Titik pengambilan sampel dapat dilihat pada Gambar 7 berikut.
Gambar 7. Situ Cileduk Pamulang dari satelit
33
Titik 1 aliran buangan mall yang melewati jaring penangkap ikan, titik 2 dekat pemukiman warga, titik 3 badan air I dekat taman bermain, titik 4 daerah
tangkapan ikan, titik 5 dekat dengan mall, titik 6 air beriak, titik 7 badan air II dekat jalan, titik 8 outlet, titik 9 daerah perkebunan warga, titik 10 aliran inlet.
Sampel diambil dari beberapa titik sampling yaitu di titik inlet air masuk, outlet air keluar, daerah pemanfaatan air Situ budidaya ikan air tawar, dan di
beberapa titik yang memanfaatkan air Situ sebagai pengairan kebun penduduk. Setelah sampel diambil, kemudian dimasukkan ke dalam 2 buah botol polyetilen
untuk selanjutnya diuji kadar logam dan parameter lain. Parameter fisik air Situ seperti pH, suhu dan DHL diukur dengan menggunakan alat Water Quality
Checker YSI 556 NPS secara insitu.
Keterangan gambar: A adalah pengait
B1 adalah tuas posisi tertutup B2 adalah tuas posisi terbuka
C1 adalah tutup gelas botol contoh
posisi tertutup C2 adalah tutup gelas botol contoh
posisi terbuka D adalah tali penggantung
E adalah rangka metal botol contoh
Gambar 8 . Alat botol pengambilan sampel.