37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Parameter Fisik
Pada sampel air Situ Cileduk Pamulang dilakukan beberapa pengukuran parameter perairan antara lain pH, suhu, dan Daya Hantar Listrik. Pengukuran ini
dilakukan secara insitu yaitu pada saat pengambilan sampel berlangsung. Pengukuran menggunakan alat Water Quality Checker YSI 556 NPS, kondisi
cuaca cerah dan saat itu kondisi air Situ tidak penuh. Hasil pengukuran parameter fisik dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Pengukuran Parameter Fisik Air Situ Cileduk Pamulang
Lokasi Pengambilan
Sampel Parameter Fisik
pH Suhu
o
C DHL µScm
Sampel Baku
Mutu Sampel
Baku Mutu
Sampel Baku
Mutu L1
6.89±0.00 6-9
29.3±0.00 Normal±3 177±0.01 20-1500
L2 6.83±0.01
6-9 29.6±0.01 Normal±3 177±0.02
20-1500 L3
6.88±0.00 6-9
29.9±0.00 Normal±3 170±0.00 20-1500
L4 6.99±0.00
6-9 29.3±0,00 Normal±3 335±0.01
20-1500 L5
6.83±0.00 6-9
29.5±0.01 Normal±3 184±0.02 20-1500
L6 7.40±0.01
6-9 29.5±0.01 Normal±3 182±0.02
20-1500 L7
6.78±0.01 6-9
29.8±0.01 Normal±3 236±0.01 20-1500
L8 6.84±0.00
6-9 29.0±0.00 Normal±3 189±0.01
20-1500 L9
6.84±0.00 6-9
30.1±0.00 Normal±3 179±0.00 20-1500
L10 7.29±0.01
6-9 31.8±0.00 Normal±3 195±0.00
20-1500 Ket : L1: Aliran buangan mall yang melewati jaring penangkap ikan, L2: Dekat
pemukiman warga, L3: Badan air I dekat taman bermain, L4: Daerah tangkapan ikan, L5: Dekat dengan mall, L6: Air beriak, L7: Badan air II
38
dekat dengan jalan, L8: Outlet, L9: Daerah perkebunan warga, L10: Aliran inlet.
Titik-titik pengambilan sampel diambil secara random acak dimana titik- titik sampel tersebut merupakan perwakilan dari beberapa badan air. Karena
bentuk Situ yang tidak beraturan dan memiliki banyak lekukan-lekukan maka diambillah cara penentuan titik sampel tersebut. Titik pengambilan sampel yaitu
pada inlet, outlet dan daerah pemanfaatan air yang berbeda-beda seperti untuk tempat pembudidayaan ikan, dan pengairan kebun.
4.1.1. Potensial Hidrogen pH
Derajat keasaman atau pH merupakan salah satu pengukuran yang sangat penting untuk mengetahui konsentrasi ion Hidrogen di dalam air. pH air
merupakan parameter yang vital karena mempengaruhi ketersediaan dan daya larut nutrien yang digunakan oleh organisme yang hidup di dalam air sebagai
bahan makanan mereka. pH menyatakan intensitas keasaman atau alkalinitas dari suatu cairan encer dan mewakili konsentrasi hidrogen. Apabila terdapat kelebihan
ion H
+
maka air itu akan asam, namun sebaliknya apabila kekurangan ion-ion H
+
menyebabkan air itu mengandung alkali atau basa Mahida, 1986. Berdasarkan data hasil pengukuran dapat dilihat kadar pH 6,83
– 7,29 adanya perbedaan kadar pH yang cukup menonjol yaitu pada titik sampling 6 air
beriak sebesar 7,40. Hal tersebut terjadi karena lokasi sampling 6 adalah aliaran air beriak yang dekat dengan pembuangan air dari mall. Pada titik sampling 10
kadar pH nya sebesar 7, 29 yang merupakan aliran inlet. Air buangan mall merupakan limbah dari fastfood dan restauran-restauran yang ada di mall karena
pada saat sampling terlihat berminyak dan berbau kurang sedap. Titik sampling 10 merupakan aliran inlet dan dapat dikatakan pH air masuk lebih tinggi sehingga
39
hasil pengukuran menunjukkan kadar pH yang lebih tinggi dibandingkan dengan titik sampling lainnya. Meskipun nilai pH berbeda-beda antar titik sampling,
namun rata-rata pH air Situ Cileduk sebesar 6,957. Hal tersebut menunjukkan bahwa Situ Cileduk memiliki pH yang standar yaitu masih dibawah ambang batas
sesuai dengan PP No.82 tahun 2001 sebesar 6-9. Air yang mempunyai pH antara 6,7 sampai 8,6 mendukung populasi ikan
di kolam. Dalam jangkauan pH itu, pertumbuhan dan pembiakan ikan dalam air tidak terganggu namun ada juga ikan yang hidup antara pH 5 sampai 9. Air yang
masih segar dari pegunungan biasanya mempunyai pH yang lebih tinggi, namun semakin lama pH air akan menurun menuju suasana asam. Kondisi tersebut terjadi
karena adanya pertambahan bahan-bahan organik yang kemudian membebaskan CO
2
jika mengurai Mukono, 2005. Dengan nilai pH yang normal dapat dikatakan kondisi air masih aman dan
menunjukkan bahwa air banyak mengandung mikroorganisme di dalamnya. Sehingga menunjang kebutuhan nutrien yang dibutuhkan organisme air, seperti
ikan, zooplankton maupun hewan-hewan air yang sangat kecil. Kondisi pH tersebut sewaktu-waktu dapat berubah karena adanya buangan limbah yang masuk
ke Situ. Seperti limbah buangan dari mall, buangan limbah rumah tangga dan sampah-sampah padat seperti plastik dan kaleng yang dibuang ke danau, serta
pestisida yang larut pada kebun-kebun di pinggir danau yang masuk ke dalam danau. Dengan adanya kondisi pH tersebut, dapat dikatakan cukup baik untuk
lahan pembudidayaan ikan air tawar. Seperti ikan gurami yang dapat berkembang dengan baik pada pH 6,5-7 Anonim, 2007.