20
Sumber Fe dalam makanan berupa bentuk Fe hem yang terdapat dalam hemoglobin Hb dan mioglobin pangan hewani, sedangkan Fe non-hem terdapat
dalam makanan nabati. Sumber Fe antara lain adalah daging, ikan ayam, buncis, sayuran daun, minuman anggur, tahu, strawberry, hati, kacang polong, tomat, biji-
bijian, sereal modifikasi, oister, udang, kerang, sardin, kuning telur, dan kacang merah.
Fe dalam makanan biasanya berupa Fe II fumarat, namun sebagian besar Fe suplemen berbentuk asam amino-Fe. Penggunaan panci yang terbuat dari
bahan besi mampu meningkatkan Fe dalam makanan dan akan meningkat lebih besar bila makanan mengandung asam tomat. Penetapan kebutuhan Fe
berdasarkan umur dan jenis kelamin. Angka kecukupan Fe yang dianjurkan bagi orang Indonesia berdasarkan
Widya Karya Pangan dan gizi tahun 1998 untuk bayi sebesar 3-5 mghari, balita sebesar 8-9 mghari, anak sekolah sebesar 10 mghari, remaja laki-laki sebesar 14-
17 mghari, dewasa laki-laki sebesar 13 mghari, dewasa perempuan 14-26 mghari, ibu hamil ditambah 20 mghari dan ibu menyusui ditambah 2 mghari.
Kelebihan Fe jarang terjadi akibat konsumsi yang berasal dari makanan, tetapi oleh konsumsi suplemen Fe. Fe dalam dosis besar pada manusia bersifat
toksik karena besi ferro dapat bereaksi dengan peroksida dan menghasilkan radikal bebas. Fe yang berlebih mengakibatkan meningkatnya feritrin dan
hemosiderin dalam sel parenkim hati. Penanganan medis bagi orang yang menderita keracunan Fe bisa
menggunakan chelating agen, yaitu deferioksamin yang mampu mengurangi kadar Fe dalam jaringn tubuhnya. Untuk mengurangi toksisitas Fe pada penderita
21
dialisis ginjal bisa diberikan vitamin E. Penderita hemokromatosis perlu diganti darahnya dan menghindari mengkonsumsi suplemen Fe. Kelebihan Fe dalam
tubuh bisa juga dikurangi dengan mendonorkan darah secara teratur Widowati et al., 2008.
2.3. Teknik Sampling
Pengambilan contoh adalah mendapatkan bagian yang mewakili parameter dalam air yang akan diambil contohnya. Ada beberapa titik pengambilan contoh
yang dijadikan sampel tergantung dengan luas lokasi dan peruntukannya. Titik yang utama diambil sampelnya diantaranya:
a. Titik inlet yaitu titik dimana air aliran-aliran sungai yang masuk ke danau.
b. Titik tengah danau badan air.
c. Titik peruntukkan yaitu titik dimana air danau digunakan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat sekitar. d.
Titik outlet yaitu titik dimana aliran air danau keluar menuju aliran-aliran sungai.
Ada beberapa cara pengambilan sampel yang dapat digunakan untuk menilai dampak yang berada dalam airperairan Mukono, 2005:
a. Grabs Samples
Cara pengambilan sampel hanya satu kali saja yang mempresentasikan waktu yang tepat untuk karakteristik limbah.
b. Compousit Samples
Sampel yang diambil hanya sedikit tetapi secara kontinyu proses pengambilan sampel secara seri dari masing-masing lokasi yang dianggap tepat.
22
c. Timed Cylce Samples
Pengumpulan sampel dengan volume yang sama pada interval waktu tertentu. Nilai rata-rata dari data yang dikumpulkan merupakan karakteristik dari
buangan dengan kondisi yang konstan. d.
Flow Proportional Samples Sampel yang dikumpulkan yaitu yang berhubungan dengan aliran limbah
dengan volume tertentu. Sedagkan untuk memperoleh komposit pada sampel diambil secara proporsional pada waktu pencatatan aliran limbah atau pada
waktu yang ditentukan. e.
Indikator samples Sebagai indikator dapat digunakan kadar kontaminan biologi pada beberapa
jenis organisme hidup atau tumbuhan pada lingkungan akuatik. Data kadar kontaminan biologi dalam biota, informasinya dapat diperoleh dari kadar
kontaminan yang ada pada aliran limbah. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu
teknik Grabs Sample. Dimana sampel diambil hanya satu kali pada waktu tertentu.
2.4. Spektrofotometer Serapan Atom SSA
SSA merupakan salah satu cara analisis yang dapat digunakan untuk menentukan unsur-unsur atau logam-logam pada suatu sample. Adapun yang
mengembangkan cara analisis ini adalah seorang ilmuan Australia bernama Alan Wals pada tahun 1955. Metode SSA berprinsip pada absorpsi cahaya oleh atom,
kemudian atom-atom tersebut akan menyerap energi cahaya pada panjang
23
gelombang tertentu tergantung pada sifat unsurnya. Misalkan kadmium menyerap pada panjang gelombang 228 nm, timbal pada 283 nm dan besi pada 248 nm
Khopkar, 1990. Saat ini SSA merupakan pilihan utama alat yang digunakan untuk analisis
unsur, terutama unsur logam dengan beberapa alasan yaitu: a.
Dapat menetapkan kadar logam dari suatu campuran yang sangat kompleks dengan cepat dan ketepatan tinggi.
b. Dapat menetapkan kadar logam tertentu dengan kepekaan yang sangat kecil
sampai besar. c.
Dapat menetapkan kadar logam tertentu dengan kepekatan yang relatif kecil, walaupun ada unsur lain yang kepekatannya relatif besar tanpa perlu
dilakukan pemisahan terlebih dahulu.
2.4.1. Prinsip Dasar 2.4.1.1. Metode Flame
Prinsip dasar dari teknik Spektrofotometer Serapan Atom SSA adalah elektron dalam suatu atom pada keadaan dasar menyerap energi cahaya pada
panjang gelombang tertentu dan berubah ke tingkat energi yang lebih tinggi tereksitasi. Jumlah atom yang dilewati cahaya dan tereksitasi berbanding lurus
dengan jumlah energi yang diserap. Dengan mengukur jumlah energi cahaya yang diserap maka dapat menentukan jumlah atau konsentrasi atom elemen yang diuji
dalam sampel Suryana, 2001. Perhitungannya menggunakan hukum Lambert Beer. Singkatnya, elektron
suatu atom di dalam sistem atomisasi dapat dipromosikan ke orbital yang lebih