Strategi Pemasaran Pendidikan Strategi

atas dua unsur, yaitu: a. Jasa inti b. Jasa sekunder, yaitu tingkat produk jasa pendidikan yang berwujud dan tingkat jasa pendidikan tambahan. 35 2 Price Harga Harga adalah suatu nilai yang dinyatakan dalam bentuk rupiah guna pertukarantransaksi atau sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan barang dan jasa. 36 Mursid menyatakan keadaan dimana penetapan harga menjadi sangat penting seperti: a. Produk adalah bahan baku; b. Harga merupakan alat utama untuk membedakan produk dari produk pesaing; c. Konsumen berpenghasilan rendah. 37 Menurut Charles W. Lamb, “Harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang maupun jasa.” 38 Saat konsumen menginginkan sebuah barang atau jasa maka alat tukar yang digunakan adalah sebuah benda yang memiliki nilai atau harga yang sama dengan barang atau jasa tersebut. Menurut David Wijaya, jenis masukan biaya satuan pendidikan ada dua jenis, yaitu: a. Biaya satuan pendidikan operasi lancar, yaitu biaya input pendidikan yang habis digunakan selama satu tahun atau kurang dan biaya yang dikeluarkan secara berulang-ulang per siswa per tahun. 35 Wijaya, op. cit., h. 81. 36 Agustina Shinta, Manajemen Pemasaran, Malang: Universitas Brawijaya Press, 2011., h. 102. 37 Mursid, op. cit., h. 78. 38 Charles W. Lamb, et. al, Pemasaran marketing, Jakarta: PT. Salemba Empat, 2001, h. 268. b. Biaya satuan pendidikan investasi modal pembangunan, yaitu biaya input pendidikan yang penggunaannya lebih dari satu tahun dan dihitung per siswa per tahun. 39 3 Promotion Promosi Menurut Charles W. Lamb, “promosi adalah komunikasi dari pemasar yang menginformasikan, membujuk, dan mengigatkan para calon pembeli suatu prodak dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respon.” 40 William Shoel dalam bukunya Buchari Alma berjudul manajemen pemasaran dan pemasaran jasa menyatakan “promotion is marketers effort to communicate with target audiences. Communication is the process of influencing others behavior by sharing ideas, information or feeling with them ”. Promosi ialah usaha yang dilakukan oleh marketer, berkomunikasi dengan calon audiens. Komunikasi adalah sebuah proses membagi ide, informasi, atau perasaan audiens. 41 Promosi merupakan alat komunikasi bagi perusahaan dalam memberikan informasi tentang barang atau jasa yang ditawarkan, membujuk atau mengajak untuk memiliki barang atau jasa tersebut, serta mempengaruhi para calon pembeli sehingga perusahaan mendapat respon dari barang atau jasa yang mereka jual. Menurut AMA American Marketing Association variable- variabel bauran promosi ada empat kelompok, sebagai berikut: a. Periklanan; b. Penjualan pribadi; c. Publisitas; d. Promosi penjualan 42 Semua itu dilakukan secara bersama sehingga mampu meningkatkan nilai sebuah produk jasa. 39 Wijaya, op. cit., h. 117. 40 Charles W. Lamb, op. cit., h. 145. 41 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabeta, 2011, h. 179.. 42 Wijaya, op.cit., h. 164. 4 Place Tempat Menurut David dalam buku pemasaran jasa pendidikan mendefinisikan lokasi yaitu kemudahan akses dan penampilan dan kondisi sekolah secara keseluruhan. 43 Menurut Alma, pemilihan tempat atau lokasi jasa pendidikan membutuhkan pertimbangan cermat terhadap beberapa factor, sebagai berikut: a. Akses; b. Visibilitas, yaitu sekolah dapat dilihat dengan jelas tentang keberadaan fisiknya; c. Lalu lintas; d. Tempat parkir yang luas dan aman; e. Ekspansi, yaitu ketersediaan lahan untuk kemungkinan perluasan usaha; f. Lingkungan; g. Persaingan, yaitu lokasi sekolah competitor; h. Peraturan pemerintahan. 44 5 People Orang Menurut Payne, “pentingnya orang dalam pemasaran jasa mengarah pada minat yang lebih besar dalam pemasaran internal. Ini menyadari pentingnya menarik, memotivasi, melatih dan mempertahankan kualitas karyawan dengan mengembangkan pekerjaan-pekerjaan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan individu.” 45 Dalam perusahaan barang dan jasa tentu peran orang menjadi sangat penting ketika pelayanan yang diberikan melibatkan orang, tentu ini membutuhkan pelatihan sehingga kualitas orang dalam 43 Wijaya, op. cit., h. 77. 44 Ibid., h. 142-143. 45 Eka Umi Kalsum, Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Medan, Studi Kasus: Fakultas Ekonomi Universitas Al- Azhar Medan, 2008, h. 47. perusahaan tersebut menjadi tinggi dan lebih baik, juga bisa melalui seleksi khusus dan menetapkan standar dari orang yang dibutuhkan dalam perusahaan tersebut. Menurut Payne peran SDM Sumber Daya Manusia dalam organisasi jasa perlu dibedakan agar dapat dikelola lebih baik. Secara umum, SDM jasa pendidikan dikelompokkan atas beberapa kelompok, sebagai berikut: a Penghubung Contactor SDM jasa pendidikan yang berhubungan secara intensif dengan pelanggan jasa pendidikan dan memilih aktivitas pemasaran jasa pendidikan secara konvensional. b Pemodifikasi Modifier SDM jasa pendidikan yang terlibat langsung dalam aktifitas pemasaran jasa pendidikan. c Pemberi pengaruh Influencer SDM jasa pendidikan yang berfokus pada pelaksana strategi pemasaran jasa pendidikan. d Pemisah Isolated SDM jasa pendidikan yang akan sulit berhasil apabila tidak mendapat dukungan memadai dari pemimpin sekolah, terutama dukungan motivasi. 46 6 Process Proses Menurut Lupioyadi, “proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri prosedur, jadwal pekerjaan, aktivitas dan hal-hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.” 47 Dengan demikian jasa memiliki alur saat penggunaannya, atau saat ingin menggunakan jasa tersebut terlihat dari adanya prosedur, lalu ada jadwal atau rencana jadwal atau rencana jadwal yang diberikan saat 46 Wijaya, op. cit., h. 191. 47 Kalsum, op. cit., h. 45. menggunakan jasa, lalu semuanya akan disampaikan pada saat jasa itu diberikan atau sebelum jasa itu diberikan. Seluruh aktivitas kerja adalah proses, proses melibatkan prosedur, tugas, jadwal, mekanisme, aktifitas dan rutinitas dengan produk jasa di salurkan pada pelanggan. Menjadikan manajemen proses sebagai aktifitas terpisah adalah prasyarat bagi perbaikan jasa. Pentingnya elemen proses ini khususnya dalam bisnis jasa disebabkan oleh persediaan jasa yang tidak dapat disimpan. Setiap proses jasa pendidikan merupakan perpaduan antara kompleksitas proses jasa pendidikan dan perbedaan proses jasa pendidikan. Perubahan dari seluruh kompleksitas proses jasa pendidikan dan perbedaan proses jasa pendidikan menunjukan satu dari empat arah strategi proses jasa pendidikan, antara lain sebagai berikut: a Mengurangi perbedaan; b Meningkatkan perbedaan; c Mengurangi kompleksitas; d Meningkatkan kompleksitas. 48 7 Physical Evidence Bukti Fisik Bukti fisik termasuk salah satu dari tujuh elemen bauran pemasaran jasa yang terdiri dari semua variabel yang bisa dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan dalam komunikasinya dan akan dipakai untuk memuaskan konsumen sasaran. Menurut David Wijaya, bukti fisik adalah “unsur-unsur berwujud yang akan memperlancar kinerja di mana pelanggan akan melihat keadaan nyata dari benda- benda yang menghasilkan jasa.” 49 Elemen dari Physical Evidence termasuk seluruh aspek fasilitas fisik dari organisasi jasa yang terdiri dari atribut eksterior dan interior serta hal berwujud lainnya dimana hal tersebut dilihat oleh para calon konsumen 48 Wijaya, op. cit., h. 242-243. 49 Ibid., h. 210. sehingga mempunyai kemungkinan akan memberi pengaruh pada calon konsumen. Menurut Alma yang dikutip Wijaya dalam buku pemasaran jasa pendidikan, bukti fisik jasa pendidikan adalah “lingkungan di mana sekolah dan siswa dapat berinteraksi, meliputi unsur berwujud yang mendukung kinerja suatu komunikasi jasa pendidikan.” 50 Pendapat tersebut menjelaskan bahwa pendidikan berbeda dengan jasa pelukis yang tidak perlu melihat bangunan dari sebuah lingkungan penghasil jasa. Ibarat pabrik lingkungan sekolah adalah pabrik dari jasa pendidikan, lingkungan sekolah harus berwujud sehingga mengakomodir interaksi serta kinerja dari suatu komunikasi pendidikan. Menurut Alma yang dikutip Wijaya dalam buku pemasaran jasa pendidikan, ada dua macam desain yang harus diperhatikan, yaitu: a Desain bagian luar sekolah, yang meliputi lapangan parkir, kebun sekolah dan sebagainya; b Desain bagian dalam sekolah, yang meliputi tata ruang kelas, perabotan sekolah, peralatan sekolah, sirkulasi sekolah dan sebagainya. 51 Selain itu logo sekolah, kop surat sekolah, ijazah seragam, juga merupakan tampilan yang perlu diperhatikan agar terlihat menarik. 50 Ibid., h. 210. 51 Ibid., h. 210. C. Hasil Penelitian yang Relevan 1. Fuad Habibi Skripsi penelitian yang berjudul Strategi Pemasaran Lembaga Pendidikan Primagama dalam meningkatkan Jumlah Peserta Didik skripsi tahun 2009 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menunjukkan bahwa strategi pemasaran Primagama Sawojajar terbagi menjadi 5 tipe, yaitu no marketing, mass marketing, segmented marketing, nice marketing, dan individual marketing. Namun secara spesifik karena posisi persaingan yang ketat dengan memfokuskan diri pada diferensisasi, baik produk, pelayanan maupun biaya dengan cabang primagama lainnya. Faktor penting yang menjadi pendukung internal dari kesuksesan adalah karena merek dan SDM yang baik. Sedangkan faktor eksternal yaitu kebijakan pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Nasional dan hubungan yang baik dengan sekolah- sekolah dari tingkat dasar maupun menengah atas dan kejuruan. 2. Hilman Muttaqin, Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Siswa di SMA YMIK 1 Manggarai Jakarta Selatan. Skripsi, Jakarta FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tanggal 02 Oktober 2009. Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Siswa di SMA YMIK 1 Manggarai Jakarta Selatan menunjukkan bahwa strategi pemasaran dalam menjalankan program pemasaran SMA YMIK 1 Jakarta Selatan belum efektif hal ini bisa dilihat dari strategi yang digunakan kurang efektif hal ini bisa dilihat dari hasil penjaringan siswa baru yang hanya mampu menjaring siswa baru sebanyak + 16 orang. Saran dari penelitian ini adalah agar promosi yang dilakukan oleh SMA YMIK 1 lebih gencar lagi dikarenakan semakin banyaknya persaingan. 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran di SMPIP Baitul Maal.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMPIP Baitul Maal yang beralamat di Jl. Ceger Raya No. 55 Jurangmangu Timur Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan.Waktu penelitian ini dilaksanakan mulai12 November 2014 sampai dengan 14 September 2015. Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Penelitian No Kegiatan Penelitian Waktu Penelitian November 2014 sd September 2015 Oktober 2015 November 2015 sd Mei 2016 1 Perizinan Studi Pendahuluan 2 Pelaksanaan Studi Pendahuluan 3 Perizinan Penelitian 4 Pelaksanaan Penelitian 5 Pengolahan Data

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif dengan metode deskriptif digunakan untuk mempelajari berbagai peristiwa yang terjadi pada objek yang diteliti, aspek, gejala atau keadaan dari hasil temuan dilapangan. Metode ini menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan yang dikumpulkanmelalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasikemudian dilakukan proses analisis sehingga diperoleh kesimpulan terkait strategi pemasaran di SMPIP Baitul Maal.

D. Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua Penerimaan Peserta Didik Baru PPDB, orangtua siswa, siswa, dan bagian tata usaha terkait profil SMPIP Baitul Maal.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data mengenai strategi pemasaran sekolah di SMPIP Baitul Maal. Penulis menggunakan tiga teknik dalam pengumpulan data penelitian, yaitu: observasi, wawancara dan studi dokumentasi. 1. Observasi Observasi adalah kegiatan mengamati dan mencatat segala keadaan dan kejadian dari berbagai hal yang diamati di lapangan dengan tujuan untuk memperoleh data supaya menghasilkan data yang akurat. 2. Wawancara Metode wawancara adalah proses percakapan oleh pewawancara dengan narasumber yang telah ditetapkan untuk memperoleh informasi dan menggali data tentang strategi pemasaran sekolah dalam meningkatkan jumlah siswanya. Alat yang digunakan adalah pedoman wawancara, perekam suara, dan alat tulis. Wawancara yang digunakan yaitu wawancara mendalam dilakukan secara langsung oleh penulis kepadakepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru PPDB, komite sekolah, dan siswa untuk mendapatkan data-data mengenai penelitian ini. Teknik ini digunakan untuk menggali data tentang strategi pemasaran sekolah di SMPIP Baitul Maal 3. Studi Dokumentasi Teknik ini merupakan sejumlah catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya dari seseorang. Studi dokumentasi diperlukan untuk mengumpulkan data-data dengan mempelajari dan mencatat bagian-bagian resmi yang terdapat di lokasi penelitian. Teknik ini saling berkaitan satu sama lain untuk memperoleh data atau informasi saat melakukan penelitian terkait strategi pemasaran sekolah di SMPIP Baitul Maal.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan sebuah media yang digunakan untuk pengumpulan data, dengan tujuan untuk mempermudah selama proses penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah wawancara, hal ini untuk mendapatkan informasi secara langsung terkait strategi pemasaran sekolah di SMPIP Baitul Maal. Berikut ini adalah kisi-kisi pedoman wawancara Tabel 3.2 Kisi- Kisi Pedoman Wawancara Fokus Penelitian Sub Fokus Indikator Strategi Pemasaran Sekolah di SMPIP Baitul Maal 1. Penyusunan Strategi a. Analisis Lingkungan 1 Analisis Eksternal - Melihat peluang yang menguntungkan organisasi. - Ancaman dari luar organisasi dalam persaingan pemasaran 2 Analisis Internal - Melihat kekuatan yang ada dalam organisasi dalam pemasaran sekolah - Meminimalisasi kelemahan organisasi dalam pemasaran sekolah b. Formulasi Strategi - Menetapkan tujuan organisasi Visi, misi, dan penetapan strategi organisasi c. Implementasi Strategi - Tanggung jawab dan tugas tanggung jawab - Perilaku yang menggambarkan motivasi, semangat kerja, penghargaan, disiplin. 2. Strategi Pemasaran a. Penentuan pasar sasaran - Segmentasi demografigeografipsikografimanf aat. b. Penentuan posisi pasar persaingan - Mengidentifikasi atribut sekolah yang berbeda-beda c. Bauran pemasaran - Product - Price - Place - Promotion - People - Physical evidence - Process

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara yang dilakukan untuk menguraikan keterangan yang telah diperoleh agar informasi tersebut dapat dipahami oleh peneliti dan juga dipahami oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian ini. Penulis melakukan analisis data dengan menggunakan langkah- langkah sebagai berikut : 1. Proses klasifikasi data yaitu proses pengelompokkan data dari narasumber berdasarkan jawaban sumber informasi; 2. Proses kategorisasi yaitu proses pengelompokkan data berdasarkan aspek- aspek masalah pendidikan dalam hal ini aspek strategi pemasaran dalam meningkatkan jumlah siswa; 3. Proses interpretasi data yaitu proses memberikan penafsiran datainformasi yang diperoleh dari sumber data yang ada; 4. Penarikan kesimpulan yaitu proses menemukan kaitan-kaitan penting dari variabel-variabel penelitian yang ada.

H. Uji Keabsahan Data

Dalam pengujian data, metode penelitian kualitatif berbeda dengan kuantitatif. Ada bermacam-macam cara pengujian keabsahan data dan salah satunya adalah triangulasi. Dalam riset kualitatif triangulasi menjadi sesuatu yang sangat penting untuk membantu pengamatan menjadi lebih jelas dan lebih terang, sehingga informasi menjadi lebih jernih. Triangulasi adalah proses validasi yang harus dilakukan dalam riset untuk menguji keabsahan antara sumber data yang satu dengan sumber data lainya. Peneliti me-recheck temuan dari berbagai sumber, maka yang di triangulasikan adalah hasil yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumen pelaksanaan penerimaan siswa baru. Adapun peran observasi adalah menemukan permasalahan penerimaan siswa baru untuk menyusun latar belakang masalah. Peran dari sumber data wawancara yaitu untuk mendapatkan informasi tentang penerimaan siswa baru tahun ketahun. Sedangkan peran dari dokumen sebagai pedoman pelaksanaan strategi penerimaan siswa baru di SMPIP Baitul Maal.